Apa cuma gue yang lebih suka kalimat "Pingin apa tak beliin"
Dari pada kalimat "I luph yu"wkwk
Astaga aku sibuk banget loh ini,
Mau UAS, tugas akhir semester numpuks.Seminggu ini tidur paling lama cuma 3 jam. :(
Kemarin habis tidur 1 jam doang.
.
.
.Yahh....
Disini mereka sekarang...Dengan kondisi Arka yang sudah penuh lebam.
Ditambah kondisi Carla yang pipinya memerah karena tamparan.
"Keluar kalian dari sini! Jangan pernah kembali! Saya biayain kamu bukan buat jadi pelacur!" teriak Ayah Carla.
Mereka pun segera keluar dengan Carla yang menangis tersedu sedu.
Saat perjalanan keheningan terhenti karena sebuah kalimat Arka yang sangat menyakitkan.
"Gue bakal tanggung jawab. Yahh... setidaknya dengan begini. Lo nggak perlu gangguin kehidupan Archa. Ucap Arka sambil tersenyum miris"
Ia tidak sadar, waktu itu ia terlalu emosi. Ia sangat marah kepada Carla yang menurutnya penyebab sakitnya Archa di rumah sakit.
Ya, ia melakukannya tidak dalam kondisi mabuk. Atau apapun itu. Ia hanya sedang kalap.
"Jadi lo ngelakuin ini cuma demi Archa!? Cewek gila itu!? Dia tu ga pantes buat Arga!!! Cewek yang punya kelainan kayak gitu ga pantes buat Arga!" teriak Carla. Matanya masih saja mengeluarkan air mata.
Arka segera mengerem mendadak mobilnya.
"Keluar! Gue emang mau tanggung jawab. Tapi lo juga harus tahu, kalo lo gaboleh ngelunjak!" bentak Arka.
Carla pun keluar dengan membanting pintu mobil.
"Lo pikir dengan begini Arga bakal ngejauh? Cih! Ga mungkin! Justru gue bakal manfaatin hal ini buat ngikat Arga!" teriak Carla di jalanan sepi itu sambil menatap Arka yang pergi menjauh.
.
.
.
.Seharian ini Arga masih saja bwrada di kamar bersama Archa.
"Kamu kenapa sih? Dari tadi kok kayak orang bingung aja? Ada yang kamu khawatirin? Harus banget ...... pergi ya?" ucap Archa dengan nada melirih di akhir kalimat.
Bukan tanpa alasan, tadi Arga habis mendapat telfon dari Carla. Dan hanya suara tangisan terdengar. Setelah itu, Carla mengirim lokasi.
Archa tidak menghadap kearah Arga. Matanya kini menatap kosong kearah televisi yang tengah menyala.
"Nngg... bukan gitu...." ucap Arga bingung.
"Yaudah, pergi aja... Aku memang selalu.... menjadi bukan siapa siapa kamu kan?" ucap Archa. Senyum miris terukir dibibirnya.
"Archa... Archa! Lihat aku!" Arga mengarahkan kepala Archa kearahnya. Tangannya menangkup kedua pipi Archa.
"Bukan gitu.... aku disini aja okay? Jangan pernah bilang lagi kamu bukan siapa siapa aku. Nyatanya, hanya kamu yang akan menjadi pendampingku. Dulu, sekarang dan selamanya"
.
.
.Dikit aja ya 😔
Ga ada double2 an lagi.
Diawal udah kujelasin betapa sibuknya saia.wk
Oh ya, buat saran aja sih. Bukan maksa. Mending Follow aku. soalnya aku sering bilang bakal up atau nggak wk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right (Telah Terbit)
Novela JuvenilBagaimana jika berada di posisinya? Ada namun, tidak dianggap. Berstatus, tapi diabaikan. Ya, itu nasibnya. Dia, Archa yg mencintai Arga. Arga Yang mencintai dunianya dan tentu saja bukan Archa dunianya, melainkan wanita lain. Dia, Arga. Makhlu...