Seperti malam malam sebelumnya, hanya keheningan yang mengisi. Dua makhluk beda jenis itu hanya saling diam menyantap makanan di meja makan.
Mereka tinggal di apartment, tidak besar hanya memiliki satu kamar tidur. Oke, satu ini adalah perbuatan orang tua mereka. Dapur dan ruang makan yang terhubung. Juga satu ruang tamu yang isinya sofa dan tv. Satu balkon pastinya yang langsung menyuguhkan keindahan kota disaat malam hari.
Setelah makan selesai. Archa segera memberesi piring makan dan mencucinya. Saat kembali ke kamar, ia memdapati Arga tengah berada di meja belajar tengah membaca suatu buku materi. Ini adalah sisi lain dari diri Arga yang tidak dilihat oleh orang lain. Karna, saat disekolah Arga tak pernah membawa satupun buku.
Archa menaruh buku disisi Arga. Arga yang mengerti langsung bergeser. Segera Archa membuka novel kesukaannya. Yahh, ia memiliki banyak koleksi novel.
"Seharusnya cepat tidur besok ada MOS" ucap Arga dingin. Yahh tanpa nada, matanya pun masih menatap bukunya.
"Aku belum mengantuk" sahut Archa. Ia terus membaca bukunya hingga beberapa kali menguap. Ia segera menaruh bukunya dan berjalan ke tempat tidur. Tidur menghadap tembok membelakangi Arga.
Arga menghampirinya mengambil selimut diujung kasur dan menyelimuti dirinya dan Archa. Ia pun ikut terlelap, dengan tangan melingkar diperut Archa.
.
.
.
Pagi telah tiba. Saat Archa bangun, ia sudah tidak mendapati Arga disampingnya. Matanya menatap jam disampingnya dan terbelalak lebar.
"ASTAGA! GUE TELAT!" serunya panik. Ia segera menuju kamar mandi.Selagi menunggu Archa mandi aku akan menyeritakan sedikit tentangnya. Hmm, telat bangun ini adalah salah satu kebiasaanya saat SMP. Ia selalu berangkat sekolah telat. Dan tak menggunakan seragam dengan benar. Namun, kali ini ia benar benar panik. Dia tak ingin menjadi seorang bad girl lagi disaat SMA ini. Ia hanya ingin menjadi murid biasa, menjalani hidupnya dengan tenang. Oh ya, satu lagi. Dia sudah menikah dengan Arga satu bulan lamanya. Saat liburan sekolah.
BRAKK!!
Wahh sepertinya kita harus berhenti membicarakan Archa. Kini ia telah selesai mandi. Yahh, mandi bebek namanya. Yang penting sikat gigi dan cuci muka bukan?Ia memakai seragamnya yang normal. Mengucir rambutnya menjadi satu, serta kacamata bulat yang bertengger di matanya.
"Wahh tetep aja cantik" pujinya diri sendiri. Astaga narsis sekali dia.Dia segera berlari mengunci pintu Apartment dan menuju luar. Hmm, terpaksa ia menaiki taksi. Dia sampai lupa satu hal.
Kenapa Arga tak membangunkannya?
Archa segera berlari kearah lapangan. Ah, benar dugaanya ia terlambat.
"Kamu! Langsung Ke depan! Ikut barisan murid terlambat!" seru salah satu anggota OSIS.
Archa berjalan kedepan. Ada 7 orang yang terlambat. Hahh, setidaknya ia ada teman.
"Kali ini apa alasan kamu terlambat!" seru orang yang diyakini Archa adalah Ketua Osis.
"Kesiangan kak" sahut Archa alakadarnya.
"Udah tahu ada MOS! Malah kesiangan! Semalem bergadang kamu hah! Baru hari pertama sudah terlambat!...."
Setelah itu Archa tak terlalu mempedulikan ocehan ketos. Ia malah menatap sebal kedepan. Di belakang Ketos, tepatnya di halaman lapangan basket terdapat sekumpulan manusia yang sedang berkumpul. Yang bikin ia sebal adalah Arga menatapnya dengan tatapan mengejek. Apalagi ketika melihat senyuman miringnya, Archa ingin menenggelamkan Arga ke rawa rawa. Belum lagi, Arga meminum es teh di genggamannya bagaikan sedang iklan di tv. Sangat menyebalkan!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Right (Telah Terbit)
Teen FictionBagaimana jika berada di posisinya? Ada namun, tidak dianggap. Berstatus, tapi diabaikan. Ya, itu nasibnya. Dia, Archa yg mencintai Arga. Arga Yang mencintai dunianya dan tentu saja bukan Archa dunianya, melainkan wanita lain. Dia, Arga. Makhlu...