Part 7

88.6K 5.1K 144
                                    

Seminggu ini semua berjalan dengan lancar. Saking lancarnya setiap ia ketemu anak anak geng elang ia selalu dilirik sinis. Mereka masih saja menaruh curiga padanya. Bahkan ada yang menuduhnya kalau ia ini mata mata.

Ck! Dasar!

Sampai akhirnya hari ini semua itu berubah drastis.

Pukul 3 Sore. Saatnya semua murid pulang. Namun, teriakan heboh malah terjadi di sepanjang penjuru sekolah.

Kali ini sedang ada tawuran, lagi lagi anak Lion sama Elang. Ada yang jauh berbeda saat ini. Tawuran ini tak seperti biasanya.

Mereka Arga dan Arka, mengeluarkan seluruh tenaga mereka. Seakan mereka tak akan berhenti sebelum salah satu benar benar tumbang.

Sial! Sial Sial!!

Archa tak menyangka ini akan terjadi. Ia jadi teringat akan ancama Archa waktu itu.

Flashback On

Kini setelah pulang sekolah, Archa segera menuju markas geng Lion. Yah, sesuai janjinya. Ia akan menjelaskan semuanya pada mereka.

Sesampainya disana mereka menyambut Archa senang. Pasalnya sudah 3 bulan an Archa menghilang dari sisi mereka.

"Hmm, jadi bisa dimulai? Jadi ginii, orang tua gue masukin sekolah disana. Gue udah bujuk mereka tentunya gue pingin satu sekolah lagi sama kalian kan. Tapi mereka tetep kekeuh nglarang gue. Dan yaa, alasan klasik. Gamau liat gue berantem lagi." ucap Archa.

"Kenapa disana? SMA lain kan banyak!" sahut Nicho.

"Ya mana gue tahu kalo ternyata sekolah itu musuh bebuyutan sekolah kalian" sahut Archa.

"Ck! Terus? Kenapa penampilan lo kayak gini!" sahut Arka.

"Ya karna gue nggak mau jadi sorotan. Gue mau jadi yang nggat terlihat. Dan satu lagi. Jangan sampe kalian bongkar penyamaran gue!" sahut Archa.

"Kenapa!! Lo nggak pantes jadi nerd! Lo pasti dipandang rendah kan! Lo harus jadi Queen! Gue nggak suka lo kelihatan jadi Lemah!" seru Arka.

"Nggak gituu Kaa. Lo nggak mikir? Gue bakal jadi target anak Elang kalo mereka tahu siapa gue?"  sahut Archa.

"Percuma! Mereka pasti udah curiga semenjak lo pulang dengan selamat dari sekolah kita! Mereka bakal tahu! Pokoknya gue bakal bongkar penyamaran lo! Kalo lo tetep nggak mau, terpaksa gue pake akal licik" ucap Arka tersenyum miring.

"Bang!" Seru Archa kesal. Iya mereka memang lebih tua setahun dari Archa. Mereka sama seperti Arga, kelas 11.

"Terserah, lo gabisa nego. Biarin aja orang tua lo tahu kalo lo tertindas di sekolah. Jadi mereka bakal ngeluarin lo dari sana" sahut Arka.

"Gila" desis Archa sebal. Setelah itu perdebatan berhenti. Mereka kembali bercanda seperti dahulu. Memainkan karambol dengan hukuman diberi tepung terigu. Kekanakanakkan sih. Cuma keseruan itu tetep ga ada yang bisa nandingin.

Flashback Off

Archa masih diam, menatap mereka adu tinju. Hingga Archa melihat, Arga terjatuh di tanah.

Arka sialan!

Batinnya terus mengumpat nama Arka. Sambil ia terus berlari menuruni tangga. Lalu berdesak desakan di koridor. Dengan para kumpulan murid hingga membuat kacamatanya jatuh ntah kemana. Archa tak peduli. Ia terus berlari menyebrangi lapangan. Memaksa satpam membuka gerbang, tapi tak di perbolehkan.

Dengan nekat tinggi Archa menyobek roknya pada bagian pinggir hingga membelah separuh pahanya. Lalu ia berlari menaiki pagar dan meluncur dengan mulus di tanah. Beberapa murid yang sedang tawuran mulai mengalihkan pandangan padanya. Namun tidak dengan kedua orang itu.

Arka masih menonjok Arga walaupun Arga sudah berbaring di tanah. Archa dengan sekuat tenaga lari menuju mereka.

Dan tendangan kuat mengenai kepala Arka membuat Arka terpental hingga terjatuh telungkup di aspal.

"ARKA SIALANNN!!" Teriak Archa.

Archa menatap tajam seluruh anggota geng nya.

"Dibiarin malah nglunjak!" seru Archa, sambil melayangkan tinjuan pada Arka.

"QUEEN!!" Teriak Mereka terkejut akan respond Archa yang kembali melayangkan tinjuan pada Arka.

Arka bangkit sambil terkekeh.
"Gue berhasil buka penyamaran lo. Kita berhasil guys!!!" teriak Arka. Disahuti sorakan dari anak anak Lion.

Anjir.

"Pergi!" seru Archa sambil menunjuk arah jalan raya.

"Ya ya ya. Yang penting kita puas. Sorry ya bro! Gue lagi berusaha ngerebut Queen kita!" teriaknya pada Arga.

"Pergi Arka!" seru Archa lagi.

"TuWaGa!" sahut Arka.

"SIAP IBU NEGARA!" Sahut semua anak anak Lion. Sambil memeragakan tangan berhormat.

Mereka segera pergi dengan suara riuh penuh tawa. Seperti telah berhasil mencapai tujuan mereka.

Coba aja tidak dalam situasi ini, ia pasti akan tertawa terbahak.

Archa berbalik menatap anak anak sekolahnya. Arga sudah berdiri. Disampingnya ada Carla yang siap sedia membantu Arga.

Dan Archa tahu hidupnya tak akan tenang ketika melihat tatapan membunuh dari mata Arga.

.
.
.

Part nya bakal pendek

Make It Right (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang