29. meet her.

5.7K 304 28
                                    

Pendek ya hmm udah mau tamat nih, eh tapi ga siap tamatinnn huhu. Simak deh bakal banyak kejutan hehe




10.12 am

Setelah membaca pesan singkat dari seseorang, jungkook melajukan mobilnya ke tempat dimana mereka akan bertemu.

Disini, disalah satu cafe. Jungkook turun dari mobilnya dan segera memasuki cafe tersebut tanpa ragu. Lonceng yang di letakkan di pintu, berbunyi ketika jungkook memasuki cafe tersebut, membuat beberapa orang menoleh ke arah jungkook. Entah, sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan.

Jungkook memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, sepasang matanya menelusuri cafe itu dan mulai mencari seseorang. Bibirnya tersenyum sinis saat maniknya menemukan orang yang sekarang dia cari.

Jungkook duduk di depan perempuan ini, melipat kedua tangannya di dada dan menatap datar. Ia sengaja tidak berbicara apapun, menurutnya bagaimana sikap dia sekarang sudah menunjukkan bahwa jungkook ingin segera mendengar penjelasannya.

"Kau sudah besar, ya" ibu jungkook memulai penbicaraan.

Jungkook tersenyum kecut, "kan appa memberiku makan" ujar nya.

"Kau pasti bahagia dengan appa mu" ibu jungkook tersenyum sambil menatap anak di depannya itu.

"Tentu saja, appa 'kan memberiku kasih sayang dan merawatku dengan baik" ucap jungkook santai.

".. Dia sangat hebat, setelah kau pergi dia menjadi seorang ayah sekaligus ibu, ia menucukupi kebutuhanku dan juga merawatku. Aku heran, hanya orang tak berperasaan yang tega menyia-nyiakan seorang yeom jo" lanjut jungkook, sambil menatap datar ibunya. Membuat perempuan itu menelan ludahnya dengan susah payah.

Pertemuan ini tidak boleh berakhir buruk, tidak boleh. Batin ibu jungkook.

"Ibu juga berfikir seperti itu, ibu sangat bodoh, meninggalkan kalian berdua. Tapi, cinta tidak bisa di paksakan. Sudah beberapa tahun ibu berusaha mencintai ayah mu, tapi itu sulit" terlihat jelas dari matanya, dia menyesal, jungkook tau itu. Tapi pria itu sudah terlanjur sakit, ibunya sudah bersikap seolah ia tidak mengenalnya.

"Ibu? Siapa yang kau sebut ibu? Kau?" jungkook tertawa remeh.

".. Bahkan kau tidak mengakui ku saat shin hye mengenalkan ku padamu malam itu. Kau seolah tidak mengenalku, dan sekarang kau sedang melucu dengan menyebut kau sebagai ibu?" tatapan jungkook seakan menusuk hati perempuan di depannya. Tatapannya tajam, nada bicaranya datar, dan sikapnya benar benar dingin.

Jung Tae hee —ibu jungkook, tersenyum simpul, menghela nafas panjang dan mengakkan badannya.

Jadi, apakah pantas ia marah atas sikap jungkook? Apakah pantas ia memperingatkan jungkook agar sedikit berbicara dengan sopan?

Tentu saja tidak. Ia tau betul, semua ini karena ia telah menyakiti jungkook. Jadi lebih baik biarkan pria itu mengeluarkan apa yang sudah dia pendam.

"Ibu sudah sangat menyesal dan juga merasa bersalah, jadi katakan apa yang harus aku lakukan, hm?" kata Tae Hee, cairan bening mengalir dari matanya. Dia hanya ingin hatinya sedikit terasa lega, dia benar benar merasa bersalah selama ini.

"Bayar waktuku bersamamu selama belasan tahun yang sudah hilang, bisa?" kata jungkook sambil menaikkan satu alisnya.

Wanita itu diam, beberapa detik kemudian jungkook berdiri dari duduknya.

"Kurasa kau tidak bisa, maaf aku harus pergi banyak hal yang lebih penting yang harus aku urusi" jungkook tersenyum kecut, menundukkan badannya sebentar lalu mulai melangkah.

"Jungkook..." Tae Hee menahan lengan jungkook, membuat pria itu membalikkan badannya kemudian wanita itu melepaskannya dan berkata lirih,

"Ibu minta maaf, ibu tau seribu kata maaf mungkin tidak cukup untuk membayar semua kesalahan ibu. Tapi, tolong jangan membenci ibu. Kau tau? Bagaimanapun hubungan ibu dengan ayahmu, seburuk apa ibumu, sebesar apa kesalahan ibu, kau tetap anak ku dan ibu tetap menjadi ibumu. Kau tidak bisa melupakan kenyataan itu,nak"

Ada yang sakit di dalam dada jungkook, rasanya perih sekali, dada nya sesak tiba-tiba, tenggorokannya tercekat, dia ingin mengatakan sesuatu namun sepertinya susah. Iya,kau benar. Dan kenyataan itu pahit sekali. Batin jungkook.






.
20.30 pm

Mungkin pergi adalah hal yang benar, bukan karena dia menyerah, ia hanya butuh waktu untuk meredakan kemarahannya. Tapi jika dipikir pikir, kalo memang tidak bisa di teruskan dan harus berakhir menyedihkan seperti ini, mau tidak mau harus dijalani.

Itu takdir.

Shin seharian ini tidak keluar kamar, tadi pagi setelah jungkook berangkat ke kantor, shin pergi ke rumah keluarga choi, tadi Re Na sempat bertanya kenapa dia ingin menginap disini tanpa jungkook, shin menjawab,

"Aku merindukan eomma, sekarang jungkook banyak kerjaan jika dia menginap disini pekerjaannya akan menumpuk, lagipula dia tidak keberatan jika aku tinggal dirumah sendirian" katanya bohong. Dia hanya tidak ingin Re Na maupun Baekhyo kepikiran tentang hubungan nya dan jungkook. Jadi tidak ada pilihan lain.

Shin tidak berani menceritakan hal ini, menceritakan tentang keburukan jungkook yang sudah menyakiti perasaan gadis itu. Ia hanya mencoba meringankan beban pikirannya dengan menceritakan semua nya kepada yoona. Tak lupa gadis itu menyuruh yoona untuk merahasiakan itu dari jaehyun.

"Kau seharian ini belum makan, jadi aku bawakan ini untukmu" ujar Re Na yang tiba tiba masuk ke kamar shin sambil membawa semangkuk bubur.

Shin tersenyum dan mengangguk.

"Jadi kau masih tidak ingin bercerita kepada eomma,shin?" Re Na duduk di sisi ranjang, mengelus rambut hitam panjang milik shin dengan lembut.

Rasa rasanya gadis itu ingin menangis saja jika sudah di perlakukan seperti ini.

"Naluri seorang ibu itu tidak pernah salah, aku tau kau pasti ada masalah, kan?"

"Tidak, semuanya baik baik saja, eomma"

"Baiklah, aku tau kau kuat. Jika kau butuh eomma, katakan saja. Jangan menangis sendirian"

Dan seperdetik kemudian shin berhambur ke pelukan Re Na, memeluk ibunya dengan erat dan menangis tersedu sedu.

Tidak apa-apa, akan lebih sedikit lega jika semua tangisannya tidak ditahan.

"Kau sudah melakukan yang terbaik, shin. Eomma tidak tau apa yang terjadi, dan eomma tidak memaksamu untuk menceritakan semuanya" Re menepuk bahu shin, menenangkan gadis itu dan memberikan kehangatan.

"- tapi apapun yang terjadi jangan menyalahkan siapapun. Aku tau kau bisa melewati ini, aku akan menyetujui keputusanmu, apapun itu yang terbaik untukmu"

Tok tok!

"Ada jungkook di bawah"

??

Itu suara baekhyo.

"cepat keluar dan temui suamimu, shin. Dia sudah menunggu" lanjut nya.

Shin dan Re Na saling tatap.

My BadBoy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang