hari ini adalah hari libur. seperti biasa, shin selalu menyiapkan sarapan untuk jungkook. dengan riang shin memasak sembari menikmati setiap bait lagu yang terdengar melalui ponsel nya yang ia letakkan di saku celemek yang ia pakai."shin, bisakah kau membawakan handuk kemari?" teriak jungkook dari dalam kamar mandi.
shin menghentikan aktivitas nya, "apa kau tidak membawa nya sebelum memasuki kamar mandi?" shin selalu bingung, bagaimana bisa seseorang lupa pada sesuatu yang sangat berkaitan dengan apa yang di lakukan.
"aku lupa" jawab jungkook seadanya, tanpa dosa.
"selalu begitu" omel shin sembari berjalan untuk mengambil handuk.
setelah shin ingin memberikan handuk itu, bel berbunyi dan membuat gadis itu mau tak mau memeriksa siapa yang sudah bertamu se pagi ini.
saat pintu di buka shin langsung terperangah, lebih tepatnya heran sekaligus terkejut. bagaimana tidak? yang sedang berhadapan dengan shin Hye sekarang adalah ibu jaehyun, dan ini pertama kalinya wanita paruh baya itu menginjakkan kaki dirumah shin hye.
"ah, aunty? apa kabar?" meskipun shin sedang penasaran dengan kedatangan ibu jaehyun, tapi ia tetap menyambutnya dengan riang.
"aunty sehat sehat saja, shin. maaf aunty bertamu sepagi ini" jawab ibu jaehyun dengan senyum yang terukir di wajahnya.
"ah tidak apa-apa aunty, lagipula aku merindukan mu" shin menggeleng saat mengatakan itu, lalu menuntun ibu Jaehyun untuk masuk dan duduk di sofa.
"em aunty ingin minum teh hangat atau kopi?" tawar shin
"teh hangat saja, shin"
shin tersenyum lalu berdiri, "baik aunty, shin buatkan dulu"
"Apakah suamimu sudah pergi bekerja shin?" tanya ibu jaehyun tiba-tiba, yang membuat shin terduduk kembali.
"dia tidak ke kantor hari ini, kenapa ya aunty?" Tanya shin heran
ibu jaehyun tersenyum, "aunty ada urusan dengan dia, ingin bicara" jawabnya.
shin sedikit bingung, lebih tepatnya bertanya tanya kira-kira hal apa yang ingin aunty jung bicarakan dengan jungkook. bisnis kah, atau sesuatu yang lain?
memikirkan jungkook, shin jadi reflek menatap handuk ditangan nya. ah, pria itu pasti sedang menunggu handuknya.
"ah iya, jungkook sedang mandi, aunty. setelah ini aku panggil kan dia ya, aku tinggal sebentar ke dalam" kata shin sambil berdiri dari duduknya.
aunty jung mengangguk.
shin langsung menuju kamar mandi, dan mengetuk pintunya lalu jungkook membukanya dengan wajah yang sedikit kesal. shin sangat lama.
"Jungkook, ada yang ingin menemuimu"
"Siapa yang sepagi ini bertamu?" Tanya Jungkook heran, sambil mengeringkan rambutnya degan handuk yang Shin bawakan.
"Em, aunty Jung. Dia sudah menunggumu didepan. Katanya penting."
Deg
kaki jungkook rasanya seperti tidak bisa bergerak, jantung nya berdebar. baru saja selesai mandi tapi rasanya keringat dingin mulai muncul di dahi nya, jungkook berfikir keras. apa yang harus dia lakukan? Dan ada apa?.
"Jungkook? kau tidak apa-apa?" shin menguncang pelan bahu jungkook, pria itu memang terlihat pucat pasi.
jungkook hanya menggeleng, dan berusaha mengontrol dirinya.
Lima belas menit berlalu, dan kini hanya ada jungkook dan aunty jung di ruang tamu. shin masih memasak, dan wanita itu tentu saja penasaran tapi shin menahan rasa penasarannya itu dengan susah payah. memberikan ruang untuk suami dan aunty jung saat ini, toh nanti dia akan bertanya kepada jungkook.
jungkook hanya menunduk sambil meremas jemari nya, tanpa suara. bukannya dia tidak ingin berbicara, namun ia hanya menunggu aunty jung yang berbicara terlebih dahulu.
memangnya gampang? berhadapan dengan ibu yang sudah sangat lama tidak ia temui. sangat asing dan menyakitkan.
"jungkook..." suara itu keluar dengan disertai getaran yang tidak biasa, seperti ada rasa rasa bersalah, mungkin.
jungkook perlahan mengangkat kepalanya, tapi melihat kesembarang arah.
"iya, ada apa?" jungkook tertawa dalam hati, apa ini? Sangat canggung. pikirnya.
"bisakah kita berbicara? Tentang beberapa tahun yang lalu?" Lanjut aunty jung.
jungkook hanya diam, tidak tahu harus menjawab apa.
"Ibu merindukanmu, nak" aunty jung terisak, sangat diluar dugaan jungkook.
kali ini manik pria itu menatap mata aunty jung, ibu nya. yang pertama jungkook pikirkan adalah, ibu nya sangat cantik. bibir nya sedikit meringis, dia kagum dan juga perih.
"kau mengingatku?" lirih jungkook setelah beberapa detik keduanya saling diam.
"tidak ada ibu yang melupakan anaknya, eomma selalu mengingatmu nak" aunty jung meraih tangan jungkook, menggenggam nya erat.
"...eomma minta maaf" isak nya lagi
bahu pria itu mulai bergetar, air mata nya juga sudah menggenang.
"tapi kenapa eomma melakukan itu, itu sangat menyakitkan. rasanya ada sebagian dari jiwaku yang hilang, aku menderita selama itu"
aunty jung menarik nafas, memejamkan mata sejenak lalu mulai berbicara.
"dulu, sebelum eomma dan appa mu menikah eomma sudah mempunyai kekasih. pernikahan itu bukan murni karena cinta antara aku dan appa mu, tapi karena perjodohan. eomma tidak bisa menolak perjodohan itu, jadi eomma berusaha untuk menerimanya.."
Jungkook diam menyimak, bahunya masih terus terguncang. dia ingin sekali mendengar ini
".. eomma berusaha melakukan yang terbaik, sampai kamu lahir. eomma saat itu memang milik appa mu, tapi tidak dengan hati eomma. setiap hari eomma memikirkan hal hal yang tidak ingin eomma pikirkan. eomma selalu melakukan hal hal yang tidak ingin eomma lakukan, kau tau? itu juga sangat menyakitkan.." aunty jung mengusap pipi nya yang sudah sangat basah, lalu menarik nafas sekali lagi.
"..sampai akhirnya eomma tidak sanggup, setiap hari kami bertengkar dan saling melempar umpatan. dan akhirnya eomma pergi, karena eomma kalah maka eomma tidak bisa membawa mu, nak"
"Kalah?" tanya jungkook sembari menatap ibu nya lekat lekat, dia tidak mengerti dibagian ini.
aunty jung mengangguk dan melanjutkan," jika eomma pergi dan memutuskan bercerai maka eomma tidak boleh membawa mu ikut bersama eomma. itu adalah perjanjian dan eomma harus menepatinya. setelah kepergian eomma, ternyata keadaan nya lebih menyakitkan lagi. eomma depresi beberapa bulan dan kemudian eomma menemukan kekasih eomma lagi. keadaan kita sama, dia beberapa tahun yang lalu telah bercerai dengan istrinya.."
"ayah Jaehyun?" jungkook menyela
Aunty jung mengangguk dan tersenyum, "dan kemudian kami menikah"
jungkook meringis, mengusap pipinya yang sudah basah. menatap ibu nya dengan lekat dan kemudian tersenyum.
"eomma sangat menyayangi mu, maaf kan eomma yang mementingkan ego sendiri tanpa memikirkan mu" aunty jung memeluk jungkook, sangat tulus.
jungkook membalas pelukan itu, rasanya seperti mimpi
"ini saja sudah cukup, kau mengingatku dan memelukku seperti ini, eomma. aku sangat merindukanmu"
dari segala hal yang terjadi di masa lalu, jungkook ingin sekali marah dan protes kepada tuhan. kenapa takdir nya seperti ini, jujur saja semua itu membuatnya jatuh berkali kali karena keterpurukan. tapi jungkook sadar akan suatu hal bahwa,
yang paling tepat di lakukan adalah terus berusaha dan selalu bersabar. jangan menyerah dan menjadi lemah karena keadaan, jungkook mndapat banyak pelajaran setelah ini. seperti menerima takdir dan bersyukur atas segala sesuatu yang baik di hidupnya. bukannya hidup ini tidak selalu berjalan mulus, jadi lewati saja nanti akan teratasi dan menjadi lebih baik. lebih dari apa yang di harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BadBoy Husband
De Todo"Jangan berfikir semalam aku melakukannya karena aku menyukai mu, aku terlalu banyak minum. Jadi lebih baik lupakan semua yang terjadi" -jeon jungkook. #1 in shin hye. [16.09.19]