19.Can't be understood

4.8K 290 10
                                    


Shin hye pov.

Tidak mengerti.

Aku selalu memikirkan hal ini.

Aku berfikir keras sebisa otak ku.

Maksutnya, aku berusaha mengingat-ingat apa aku telah membuat jungkook marah dan kesal kepadaku?

Kenapa akhir akhir ini dia selalu marah tidak jelas, bersikap dingin kepadaku dan selalu menatapku dengan tatapan tidak suka.

Setiap saat aku berusaha memikirkan hal itu sampai sampai kepalaku sakit dan membuatku memijat pelipisku setiap saat.

Aku tidak suka jungkook yang sekarang.

Saat aku bertanya..

"Kau kenapa?"

Dan jawabannya cukup membuatku merasa tidak berhak tau akan hal itu..

"Bukan urusanmu, urus saja urusanmu sendiri"

Sejak malam itu, aku tidak lagi bertanya, bukannya aku tidak peduli. Hanya saja aku tidak ingin lagi mendengar jawaban jawaban jungkook yang tidak mengenakan hati.

Bagaimana bisa dia bersikap seperti itu setelah hari hari sebelumnya dia selalu membuat jantungku berdebar?

Hari ini aku pergi ke apartemen yoona, kebetulan dia tidak sibuk.

Saat kita ada dalam kegelisahan hati, masalah dan semacamnya kita butuh sahabat kan?

Kurasa menceritakan hal ini dengan yoona akan sedikit membuatku tenang.

"Ya jadi ada apa?" tanya yoona setelah meletakkan segelas jus jeruk di atas meja.

"Aku merasa dia berubah"

"Siapa?"

"Jungkook"

Yoona nampak mengekerutkan keningnya, " berubah bagaimana? Bukannya hubungan kalian baik baik saja ya?kau bilang dia baik dan romantis"

Aku menghela nafas, "memang, tapi akhir akhir ini dia kembali dingin"

"Maksutmu?"

"Begini. Dia sering marah tidak jelas dan terkesan tidak menganggapku ada. Setiap kali dia menatapku, tatapannya seolah dia tidak menyukai ku berada di dekatnya. Sungguh, ini membuatku bingung"

"Kau sudah bertanya kepadanya?kenapa dia bersikap seperti itu?"

"Sudah, dan dia bilang itu bukan urusanku" ujarku lesu.

"Sepertinya dia sangat marah kepadamu,shin"

"Itu yang tidak aku mengerti. Apa salahku?kau tau?rasanya kepalaku ingin pecah memikirkan hal ini"

Yoona terkekeh, "sudah, aku mengerti perasaanmu. Jangan terlalu di pikirkan. Kalau memang kau tidak membuatnya marah ya mungkin dia punya masalah dengan orang lain tapi dia tidak ingin memberitahumu,shin. Kau tau? Manusia itu marah nya ke satu orang tapi ngenanya ke semua orang"

Ya, yoona benar.

Mungkin jungkook mempunyai masalah lain, aku tidak tau apa itu. Yang jelas jungkook butuh waktu untuk menjelaskan semuanya kepadaku.

**

Author pov.

"Kau tidak sarapan?" tanya shin saat jungkook menenteng tas kerjanya, tanda bahwa dia akan berangkat ke kantor.

Jungkook hanya melirik shin sesaat, lalu melangkah keluar rumah.

Rasanya shin ingin menangis.rasanya menyakitkan saat jungkook bersikap seperti itu kepadanya.

Gadis itu mengusap lembut air mata nya pelan, lalu bergegas ke ruang makan.

Menatap iba makanan makanan kesukaan jungkook yang sengaja dia masakan untuk jungkook, namun tidak pernah jungkook sentuh.

Jungkook tidak mau memakan masakan shin.

Setelah menghela nafas panjang, shin mencoba menguatkan hatinya sendiri. Duduk di kursi lalu mulai memasukkan makanan itu kedalam mulutnya.

Rasanya sepi. Tanpa ada jungkook di depannya.

**

Mungkin yang di lakukan shin hanya berjalan kesana kemari dengan ponsel yang menempel di telinganya.

Gadis itu terus mencoba menghubungi suaminya yang tidak kunjung pulang.

Padahal ini sudah pukul 2 pagi.

Gadis itu benar benar khawatir. Dia takut, apa yang dia takutkan benar benar terjadi.

Sempat terlintas di pikirannya, bahwa jungkook kembali mengunjungi club malam.

Namun di tepisnya pikiran buruk itu, shin tidak ingin semakin pusing.

"Nomer yang anda tuju tidak menjawab.."

Sama. Jawaban yang shin dapatkan selalu begitu.

Jungkook tidak mengangkat telepon dari shin

"Sial!" umpat shin.

Gadis itu mulai terduduk di ambang pintu, memijat pelipisnya. dia lelah.

"Kau kemana.." lirih shin pelan dengan air mata yang menggenang di iris nya.

Tak lama sebuah mobil merah memasuki perkarangan rumah. Itu jungkook.

Gadis itu tersenyum lalu berdiri.

namun senyuman yang baru saja gadis itu ukir di bibirnya kini pudar.

Jungkook mabuk. Keadaannya benar benar kacau.

"Kau kesana lagi?" tanya shin penuh penekanan saat jungkook berada di depannya.

Mata shin rasanya panas, wajah nya merah karena marah.

Jungkook tersenyum tipis. Menatap gadis di depannya dengan tatapan meremehkan.

Tatapan itu, shin sangat membencinya.

"Sudah aku bilang bukan urusanmu" cicit jungkook

Kemudian melangkah masuk kedalam rumah, namun gadis itu menahan bahu pria itu, membuatnya memberhentikan langkahnya.

"Tentu saja ini urusanku, kau adalah suamiku!" tegas shin, air matanya mulai menetes.

Gadis itu tidak dapat lagi menahan air mata nya. Perlakuan jungkook tidak lagi dapat di benarkan.

Dia tidak tahan..

Jungkook mengepalkan tangannya, dia merasa jijik di sentuh dengan gadis di depannya ini.

Gadis yang mengingatkannya dengan seseorang yang sangat jungkook benci.

"Jangan menyentuhku!" jungkook menepis kasar tangan shin. Membuat gadis itu sedikit merasa kesakitan di pergelangan tangannya.

"Aku benar benar tidak mengenalimu, jeon jungkook! Hiks.."

Suara shin parau,sangat parau.. Hampir tidak terdengar.dia mengusap air matanya kasar lalu bergegas meninggalkan jungkook disana.

Tentu saja jungkook tidak peduli. Dia benar benar kesal dan muak sekarang.

##

Tolong otakku yang buntu ini T~T

Bnyak typ:)
VOTE JGN FORGET:3
GOMAWO❤.

My BadBoy HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang