Usia para cast :
Raja Sebastian Cleon = 43 tahun
Ratu Jeanette Cleon = 43 tahun
Raja August Atalla = 42 tahun
Ratu Jennifer Atalla = 32 tahun
Pangeran Victory Atalla = 22 tahun
Pangeran Jeisson Cleon = 22 tahun
Lalisa Amora = 22 tahun
Julian Callister = 22 tahun
James = 22 tahunVote sama komen yang banyak. Nanti aku fast update ❤
👑👑👑
Jika kebanyakan pasangan akan merasakan kebahagiaan yang membuncah tatkala bersanding di atas altar, namun agaknya hal itu akan jauh berbeda dengan Raja Sebastian yang kini tengah berdiri berdampingan dengan Lalisa Amora.
Keduanya sama-sama memasang senyum terpaksa, berkamuflase sebisa mungkin dihadapan ratusan tamu undangan dan para rakyat Almeta yang tengah menanti momen ini diluar mansion.
Tak ada yang Lalisa rasakan selain kecanggungan dan kecemasan, sementara ia sendiri tak mampu menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Raja Sebastian.
Janji suci telah terucap beberapa saat yang lalu. Raja Sebastian menangkup pipi Lalisa, kemudian mengecup bibirnya sebagai formalitas. Sorakan penuh kebahagiaan terdengar. Duka telah berganti. Kabut hitam yang semula menyelimuti negeri Almeta karena kematian palsu Ratu Jeanette, kini telah menghilang dan berubah menjadi awan seputih kapas.
Mereka semua percaya kalau gadis seperti Lalisa akan mampu mendampingi Raja Sebastian sebagai pemimpin negeri ini.
Dari tempat duduknya, Pangeran Jeisson hanya menatap momen itu dengan wajah datar. Sumpah demi apapun, saat ini ia ingin sekali menertawakan takdirnya. Cih, apa-apaan ini? Bagaimana bisa ia memanggil Lalisa dengan sebutan ibu? Bahkan mereka lahir pada tahun yang sama dan, hh~ ini benar-benar sulit dipercaya.
"Kau dan aku itu senasib, Je." bisik Pangeran Victory sembari menahan tawa.
Pangeran Jeisson memutar bola matanya, malas. Rasanya ingin sekali ia memukul kepala sepupu brengseknya itu kalau saja mereka tidak sedang berada ditempat ini. "Oh, diamlah. Jangan menyamakan nasib sialmu itu denganku. Jelas saja aku lebih beruntung."
"Pfft~ beruntung apanya? Lalisa bahkan seusia dengan kita." balas Pangeran Victory.
Disana, Pangeran Jeisson hanya memasang senyum miring yang sarat akan beribu arti didalamnya.
Setelah upacara pernikahan selesai dilaksanakan, Lalisa segera menduduki singgasananya disisi Raja Sebastian. Jantungnya berdegub kencang, namun ia berusaha untuk tetap mengendalikan ekspresinya sebisa mungkin.
Kemudian salah satu pendeta menaiki anak tangga secara perlahan, membawa sebuah mahkota indah yang berhiaskan tiga batu ruby, dua puluh batu safir serta lebih dari seratus berlian. Mahkota tersebut begitu menakjubkan dan tampak berkilau.
Lalisa menahan napasnya sejenak, bahwasannya setelah sang pendeta selesai merapalkan doa-doa, mahkota yang semula adalah milik Ratu Jeanette itu kini telah tersemat diatas kepalanya.
Sekali lagi, semuanya bersorak bahagia dan diiringi riuh tepuk tangan yang mengisi hingga ke sudut ruang. Lalisa nyaris menangis, entah karena terlalu bahagia atau karena ia menyadari bahwa ia akan menghadapi suatu hal yang jauh lebih berat didepan sana.
Semua ini terjadi seperti mimpi yang bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Namun gadis itu memasang senyum yang teramat menawan disana, melihat betapa antusiasnya rakyat Almeta pada Ratu baru mereka.
Ya, Ratu Lalisa Cleon.
Diam-diam sang Ratu mengucapkan janji didalam hati, bahwa tak akan ada lagi air mata dan kesedihan sejak mahkota suci itu terpasang diatas kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔
Fanfiction[M] Lalisa Amora sudah hidup menderita sejak ia dilahirkan ke dunia. Terjebak dalam kemiskinan dan lilitan hutang, dikhianati oleh orang terkasih, bahkan dijual untuk dipertontonkan kepada khalayak umum. Namun kau tahu bahwa roda kehidupan akan sela...