Sebenernya aku tuh mau update ini dari semalem. Tapi karena ketiduran, yaudah deh baru bisa di publish sekarang 😌
Dan aku mau tau ada berapa banyak orang yang nunggin cerita ini.
Jadi jangan lupa vote dan komen 💕
👑👑👑👑
BRUK!!
Sekiranya begitu suara yang dihasilkan saat James membaringkan tubuh Pangeran Jeisson di atas ranjang. Sialan sekali. Dasar menyusahkan! Pemuda itu menggerutu dalam hati, menahan kekesalannya, sebab masih ada Ratu Lalisa disana.
Bisa kau bayangkan bagaimana James yang notabene-nya memiliki tubuh yang lebih kecil diharuskan memapah tubuh Pangeran Jeisson yang sedang mabuk dari mansion bagian selatan ke mansion utama. Dan poin pentingnya adalah, mansion yang mereka tempati terhitung cukup besar, bahkan merupakan bangunan paling besar yang berdiri di negara Almeta.
Oh, ya. Dan juga JAMES MELAKUKANNYA SEORANG DIRI! Tolong catat itu! Sang Ratu yang memintanya, sebab wanita itu tak ingin menyebabkan kehebohan di istana.
Memang, kenakalan dan tindakan barbar yang dilakukan oleh Pangeran Jeisson sudah menjadi rahasia umum. Hampir seluruh pekerja istana tahu bagaimana watak dan kelakuan pemuda itu yang selalu menyempatkan untuk mampir ke mansion bagian selatan hampir setiap minggunya. Bahkan terkadang Pangeran Victory pun ikut bersamanya.
Tapi meski begitu, Pangeran Jeisson memiliki otak yang cerdas dan juga licik. Kau takkan menyangka jika ia memiliki hobi membaca buku dan sudah menamatkan tujuh puluh persen buku-buku yang tersedia di perpustakaan istana.
Pangeran Jeisson juga pintar dalam mengatur strategi pembangunan wilayah maupun peperangan yang mungkin saja terjadi suatu saat nanti. Ia begitu pandai dalam bertutur kata serta mengambil perhatian orang lain, termasuk beberapa pimpinan negeri tetangga yang akhirnya mau untuk diajak bersekutu.
Jadi jangan heran jika pemuda itu juga pandai untuk merayu seorang gadis.
"Um.. Mau makan ikan.. Hehehe.." Pangeran Jeisson kembali melantur kendati ia memejamkan matanya disana. Sementara Ratu Lalisa dan James hanya bisa mendengus pelan.
"Yang Mulia, sebaiknya anda kembali ke kamar dan beristirahat. Biar dayang-dayang yang mengurus Pangeran disini." ujar James pada sang Ratu.
Ratu Lalisa menautkan alisnya seraya menatap James. "Apa mereka akan mengganti pakaian putraku?"
"Hm.. Ya, Yang Mulia.." jawab James, sedikit ragu. "Pangeran Jeisson masih mengenakan jubah dan pakaian dinas. Jadi harus diganti dengan pakaian tidur."
Ratu Lalisa terlihat terkejut. Masih banyak hal yang belum ia ketahui mengenai istana ini beserta isinya. "Apa mereka semua sering melakukan itu? Maksudku, sampai melihat isi celana Pangeran juga?"
"Uh? Y-ya, tidak begitu, Yang Mulia. Pangeran Jeisson--"
"Sudah, sudah. Biar aku saja yang mengganti pakaiannya." potong sang Ratu.
"T-tapi apa anda yakin, Yang Mulia?"
Ratu Lalisa mengangguk pasti. "Tentu saja. Sekarang aku adalah seorang ibu dan aku harus bisa mengurus anakku dengan baik."
Perintah sang Ratu adalah mutlak. Jadi tak ada yang bisa dilakukan James selain mengangguk patuh dan melangkah keluar bersama para dayang.
Kini yang tersisa diruang kamar itu adalah Pangeran Jeisson yang tertidur pulas, serta Ratu Lalisa yang baru saja menghembuskan napas lelah. Untuk sejenak, wanita itu memandangi wajah sang Pangeran, mengagumi beberapa saat sebab wajah tersebut terlihat begitu polos dan menggemaskan. Sangat berbanding terbalik ketika pemuda itu membuka mata dan menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/203932571-288-k140281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔
Fanfiction[M] Lalisa Amora sudah hidup menderita sejak ia dilahirkan ke dunia. Terjebak dalam kemiskinan dan lilitan hutang, dikhianati oleh orang terkasih, bahkan dijual untuk dipertontonkan kepada khalayak umum. Namun kau tahu bahwa roda kehidupan akan sela...