Setelah memberikan satu kantung emas dan satu gepok uang, akhirnya Raja Sebastian Cleon berhasil membawa Lalisa ke dalam genggamannya. Wajar saja jika ia harus membayar mahal. Gadis ini terlihat begitu cantik dan istimewa.
Dengan itu, pintu sangkar besi terbuka. Lalisa menapakkan kaki jenjangnya diatas tanah secara perlahan. Tak langsung bersukacita, Lalisa justru berpikir bahwa keluarnya ia dari sangkar ini, bukan berarti ia akan terbebas selamanya. Melainkan ia akan dipaksa untuk masuk ke dalam jeruji besi yang jauh lebih mengerikan lagi.
Seorang pengawal memberikan satu jubah baru kepada Raja Sebastian untuk kemudian dipakaikan kepada Lalisa, menutupi pundak dan bagian dadanya yang terbuka.
"Terima kasih, Yang Mulia." Lalisa menunduk hormat. Ia bahkan sama sekali tak berani untuk menatap wajah sang lawan bicara. Kepatuhan serta rasa takut itu mengikatnya dengan kuat, sebab Raja Sebastian adalah seseorang yang paling berkuasa di negeri Almeta.
Sejak awal, Lalisa bahkan berpikir bahwa ia akan dijadikan budak oleh Raja. Namun ketika sang Raja bersama pasukannya akan meneruskan perjalanan untuk kembali ke istana, agaknya Lalisa sudah salah besar.
Disana, Raja Sebastian yang memang telah menaiki kudanya justru malah mengulurkan tangannya, membantu Lalisa agar menduduki posisi dibelakangnya.
Lagi-lagi Lalisa hanya patuh. Meski awalnya sangat sungkan dan canggung, gadis itu tetap melingkarkan lengannya pada perut sang Raja sampai kemudian kuda itu berlari dibarisan terdepan.
Kendati mulut Lalisa tetap bungkam, namun otaknya bekerja sangat keras. Ini benar-benar seperti mimpi. Seseorang yang berada dihadapannya ini adalah seorang Raja. Semua orang di negeri Almeta akan menunduk patuh dibawah kuasanya.
"Apa kau sudah menikah sebelumnya?" sang Raja tiba-tiba bertanya ketika mereka mulai memasuki kawasan hutan.
Hari sudah semakin terik, namun cahaya yang menelusup masuk melalui celah-celah dahan dan dedaunan dari pohon-pohon tinggi yang menjulang itu tidak seberapa adanya.
Lalisa meremat pakaian Raja Sebastian dan menjawab pelan, "Belum. Aku belum pernah menikah, Yang Mulia."
Entah apa maksud dari pertanyaan itu. Yang jelas, Lalisa hanya ingin tahu mengapa sang Raja rela mengeluarkan banyak harta hanya untuk membeli gadis miskin seperti dirinya.
Pada perjalanan yang dilalui selama lima jam lamanya, akhirnya pasukan kuda-kuda itu sampai dihalaman istana kerajaan Almeta.
Lalisa terperangah, melihat betapa besar dan kokohnya bangunan tersebut. Ada beberapa menara dan bangunan yang terpisah disana, namun bangunan utama tetaplah menjadi yang terbesar.
Kini Raja Sebastian menggiring Lalisa untuk memasuki salah satu menara dibagian utara. Bangunan tersebut merupakan bangunan terbesar kedua yang dibangun disana.
Lalisa sama sekali tak berani membuka mulutnya. Ia hanya berjalan patuh, mengikuti kemanapun langkah sang Raja. Hingga sebuah pintu ganda yang menjulang tinggi itu terbuka lebar.
Ruangan tersebut adalah kamar. Sebuah senyuman yang ditarik lemah segera terpancar dari seorang wanita yang duduk bersandar diatas ranjang. Wanita itu begitu cantik dan bersinar kendati rona pucat terlihat jelas pada guratan wajahnya. Ialah Ratu Jeanette Cleon, istri dari Raja Sebastian Cleon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔
Fanfic[M] Lalisa Amora sudah hidup menderita sejak ia dilahirkan ke dunia. Terjebak dalam kemiskinan dan lilitan hutang, dikhianati oleh orang terkasih, bahkan dijual untuk dipertontonkan kepada khalayak umum. Namun kau tahu bahwa roda kehidupan akan sela...