👑15

13.4K 2.1K 231
                                    

Chapter ini adalah flashback terakhir ya. Vote dan komen yang banyak. Nanti aku fast update untuk chapter 16.





👑👑👑👑




FLASHBACK III

"Bibi Jen! Aku mau disuapi juga!" pangeran Jeisson memberengut, menatap kesal pada Princess Jennifer ketika gadis itu terus saja memberikan potongan mangga diujung garpu pada Pangeran Victory. Ketiga orang tersebut memang tengah berpiknik dibawah pohon maple, tepatnya dikawasan halaman belakang kerajaan Almeta.

Princess Jennifer terkekeh. Sebenarnya Pangeran Victory yang jahil. Ia selalu membelokkan tangan perempuan itu ke arah mulutnya, tak membiarkan potongan mangga manis diujung garpu tersebut untuk diberikan kepada Pangeran Jeisson.

"Hei, kalian itu sudah besar. Sudah tujuh belas tahun. 'Kan sudah bisa makan sendiri." ujar gadis itu.

"Tapi aku ingin disuapi." Pangeran Victory menyengir disana.

Pangeran Jeisson lantas merotasikan bola mata seraya mendelik kesal, "Dasar manja."

"Berkaca dong! Kau juga manja. Tadi minta disuapi. Wlee~"

"Tapi Bibi Jenn itu bibiku!"

"Lalu kenapa? Kak Jenn lebih menyukaiku. Soalnya aku anak baik. Tampan pula." ujar Pangeran Victory dengan senyum sombongnya.

Pangeran Jeisson hampir saja menerjang tubuh sahabatnya tersebut jika saja Princess Jennifer tak segera menengahi. "Sshh, sudah, sudah. Sekarang cepat habiskan buah mangga ini dan selesaikan tugas dari guru Hilarion."

Terkadang dua orang pemuda tersebut memang gemar sekali bertengkar. Mereka bahkan tak segan-segan untuk saling memukul atau melemparkan sepatu ke arah satu sama lain. Tapi disatu sisi, sesungguhnya mereka itu saling menyayangi dan saling mendukung layaknya sepasang kakak-adik. Mereka juga bisa kompak dalam melakukan beberapa hal. Contohnya saat mengerjai guru Hilarion dengan meletakkan kecoak kering ditengah-tengah buku hingga membuat pria itu menjerit keras-keras.

Namun jika Pangeran Jeisson bertingkah manja pada Princess Jennifer semata-mata hanya karena pemuda itu cukup dekat dan menyayangi bibinya tersebut, maka lain halnya dengan apa yang dilakukan oleh Pangeran Victory.

Pemuda pemilik senyum kotak itu senang bersikap manja dan berusaha untuk lebih dekat pada Princess Jennifer sebab ia memang mencintai perempuan tersebut.

Tak butuh banyak alasan bagi Pangeran Victory untuk menjatuhkan hatinya pada perempuan cantik itu. Ia menyukai semua yang ada pada diri si gadis; tutur katanya, kepribadiannya, dan juga sikap pemberaninya. Baginya, Princess Jennifer sama sekali tak memiliki celah atau sedikitpun keburukan. Semuanya terlihat sempurna dimatanya.

Namun pada berminggu-minggu setelahnya, seluruh rakyat Lavenna dan juga keluarga kerajaan Almeta sama sekali tak pernah menyangka kalau mereka akan menerima sebuah kabar buruk. Layaknya awan hitam yang mendadak muncul saat matahari tengah bersinar terang, mereka semua dikejutkan dengan peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh Ratu Gwenith.

Saat itu Raja August menemukannya tergantung di kamar dengan wajah pucat pasi dan lidah menjulur. Tubuh lelaki itu bergetar. Dadanya terasa sesak bukan main sementara air matanya meluruh perlahan sebelum ia berteriak frustasi. "GWEEENNN!!!!!!"

Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang