👑24

14.6K 2.2K 333
                                    

Pangeran Jeisson pernah mendengar beberapa patah kata yang dikatakan orang-orang mengenai mereka yang pernah jatuh cinta. Katanya, jatuh cinta itu bisa membuat seseorang jadi terlihat sinting. Contohnya seperti tersenyum-senyum sendiri kala merasakan dinding perut seolah digelitik oleh kupu-kupu yang berterbangan, atau bagaimana ketika tiba-tiba tangan sendiri menyentuh bagian dada saat merasakan degub jantung yang bertalu keras-keras.

Jadi tak heran meski Pangeran Jeisson tengah merasakan kedua hal tersebut, ia merasa seakan situasi seperti itu adalah suatu hal normal yang terjadi pada dirinya.

Tentunya, semua itu sangat berbeda dengan apa yang dialami oleh Princess Roseanne tatkala bola matanya menangkap presensi Pangeran Jeisson yang baru saja keluar dari kamar Ratu Lalisa, lengkap dengan bibir yang tersenyum-senyum dan buku-buku yang dipeluk erat.

Perempuan itu bersandar pada salah satu pilar di lorong lantai dua tersebut seraya mengangkat satu alis, merasa terheran-heran melihat tingkah laku Pangeran Jeisson yang menurutnya benar-benar menyerupai seseorang yang tengah kehilangan kewarasannya. Memikirkan hal itu, membuatnya lantas bergidik ngeri. 'Jangan-jangan Pangeran Jeisson memang telah kehilangan separuh otaknya?' kira-kira begitu pikirnya.

Tanpa diduga-duga, gadis itu malah menghembuskan napas panjang sembari tersenyum lega. Oh, astaga.. Syukurlah.. Princess Roseanne jadi memiliki alasan untuk benar-benar membatalkan pernikahan mereka. Nantinya ia akan berbicara pada Ayahnya seperti, 'Pangeran Jeisson mengalami gangguan jiwa. Ia tidak akan bisa memimpinku dan negeri kita dengan baik. Jadi aku akan menikah dengan James saja sebagai gantinya.'

Ah-ha! Ide bagus, bukan? Rencana yang baik. Ini benar-benar sempurna!

"Rose.."

"Rose..."

"Rose...."

"ROSE!!!"

Princess Roseanne berjengit kaget saat tahu-tahu kesadarannya ditarik paksa dari lamunan oleh Pangeran Jeisson. Ngomong-ngomong, sejak kapan pemuda itu berdiri dihadapannya?

"Kau sudah gila, ya? Tersenyum-senyum sendiri seperti orang bodoh begitu. Ckckck.." Pangeran Jeisson menggeleng pelan, tak habis pikir. Ya, sekarang malah pemuda itu yang menganggapnya sinting.

Princess Roseanne lantas merotasikan bola mata seraya menyilangkan kedua lengan di dada. "Kau sendiri kenapa tersenyum-senyum begitu setelah keluar dari kamar Ratu Lalisa, hah?"

"Uh? Kau melihatku keluar dari sana?"

"Tentu saja. Aku sudah berdiri disini sebelum kau muncul dari balik pintu."

"Yaa, kau pasti tidak menyangka kalau aku mengatakan yang sebenarnya."

Princess Roseanne mengerutkan dahi dan menatap sang Pangeran dengan pandangan bertanya, "Memangnya apa?"

Pangeran Jeisson menyapukan pandangannya ke arah sekitar dengan was-was, sebelum akhirnya mendekat dan berbisik ditelinga Princess Roseanne. "Ratu Lalisa itu kekasihku."

"Oh, begitu."

Agaknya keadaan saat ini malah terbalik, sebab Pangeran Jeisson yang dibuat terkejut oleh respon Princess Roseanne yang terlihat santai, seolah kasus cinta terlarang antara ibu tiri dan anak tiri itu bukanlah sebuah persoalan serius yang pernah ia temui sepanjang hidupnya. "Oh, begitu, katamu?"

Princess Roseanne menatap malas pada sang Pangeran. "Lalu menurutmu aku harus bereaksi seperti apa, sih? Harus membuka mulut lebar-lebar dan mendadak sesak napas, begitu? Atau langsung menggeleng tak percaya dan berujar seperti, 'Oh, ya ampun, Pangeran. Aku tidak menyangka kau sudah meniduri ibumu sendiri.' begitu?" ucapnya dengan nada yang dibuat-buat, plus gelagat yang hiperbola sekali.

Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang