Kangen gak? Ehehe..
Btw, ini Raja Sebastian Cleon, berusia 43 tahun dengan ketampanan yang masih tak terbantahkan ಥ⌣ಥ👌🏻
👑👑👑👑
PLAK!!
Pangeran Jeisson tak pernah menyangka jika pada detik berikutnya, Ratu Lalisa benar-benar mendaratkan telapak tangan pada pipinya. Perempuan itu menatap sengit. Wajahnya merah padam karena amarah, lengkap dengan tarikan napas yang menggebu.
"Dengar, Pangeran. Aku ini ibumu dan juga Ratumu. Jadi tolong hormati aku dan bersikap baiklah padaku!" Ratu Lalisa berbicara dengan penuh penekanan sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan Pangeran Jeisson.
Pemuda tersebut tersenyum kecut, meremehkan. Ia marah sekaligus terpukau. Selama ini tak ada satupun wanita yang mampu menolak pesonanya. Apa yang kurang dari dirinya? Ia bahkan memiliki paras yang rupawan, harta yang berlimpah, kedudukan yang tinggi, dan juga otak yang cerdas.
'Memangnya kau pikir, kau itu siapa, hm? Tak ada yang boleh menolak seorang Jeisson Cleon.' Ia bergumam dalam hati, meyakinkan diri sepenuhnya bahwa ia harus mendapatkan apapun yang ia inginkan.
"Sadarlah, bocah tengik. Dia itu ibumu."
Pangeran Jeisson mendecih sinis mendengar perkataan Pangeran Victory. Entah sejak kapan pemuda pemilik senyum kotak itu berada di tempat ini, dan sekarang malah melangkah santai ke arahnya. "Ya. Aku tahu hal itu."
"Lalu kenapa kau masih berniat untuk menggodanya?"
Pangeran Jeisson lantas mengedikkan bahunya, tak acuh. "Aku hanya ingin menendangnya keluar istana. Aku akan tidur dengannya, melaporkannya pada ayah, dan--wussh! Dia akan pergi dari sini."
Pangeran Victory tertawa pelan, tak habis pikir. "Raja Sebastian yang memilih gadis itu untuk mendampinginya. Ayahmu tahu apa yang terbaik untuk kerajaan ini. Jadi takkan semudah itu untuk menghancurkan Ratu Lalisa. Dia bukan gadis yang lemah."
"Hei, sejak kapan kau berpihak padanya?"
"Tidak tahu. Hanya saja, menurutku gadis itu sangat jauh berbeda dengan semua gadis yang pernah kau tiduri. Ia tidak akan luluh pada pemuda brengsek seperti dirimu."
Pangeran Jeisson merotasikan bola matanya, malas. "Sebaiknya kau berkaca, keparat. Kau juga brengsek. Sudah berapa banyak lubang yang kau masuki, hah?"
Pangeran Victory tertawa disana. Ia menepuk-nepuk pundak sepupunya yang tengah memasang wajah kesal. "Ya, aku tahu. Aku juga brengsek. Tapi aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa akan sangat berbahaya jika kau sampai jatuh hati pada Ratu Lalisa. Dia ibu tirimu. Kau harus sadar akan hal itu."
Pangeran Jeisson membuang pandangannya ke arah sungai. Ia tersenyum miring disana. "Tidak. Aku tidak akan pernah jatuh hati padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔
Fanfiction[M] Lalisa Amora sudah hidup menderita sejak ia dilahirkan ke dunia. Terjebak dalam kemiskinan dan lilitan hutang, dikhianati oleh orang terkasih, bahkan dijual untuk dipertontonkan kepada khalayak umum. Namun kau tahu bahwa roda kehidupan akan sela...