Ini buat yang penasaran gimana gambaran jubah tidur yang kemaren dipake Ratu Lalisa. Gimana? Gimana? Sekseh gak? 🌚
👑👑👑👑
James mengerutkan dahi, memerhatikan Pangeran Jeisson yang sedari tadi hanya tersenyum-senyum sendiri sembari menatapi pepohonan di area lapangan, sementara busur dan anak panahnya dibelai lembut diatas pangkuan. Mereka sedang beristirahat setelah menyelesaikan latihan memanah, omong-omong. James hanya mendadak berpikir keras, apakah tuannya itu sudah kehilangan separuh akalnya? Atau malah sedang kerasukan arwah nenek moyang? Membayangkannya saja sudah membuat James bergidik ngeri.
Meskipun menyebalkan dan terkadang membuat kepala hampir pecah, Pangeran Jeisson tetaplah tuannya. Maka James menepuk pundak sang Pangeran seraya berujar, "Apa kau baik-baik saja, Pangeran? Yang kau lihat itu hanya pohon beringin, bukan gadis seksi di mansion selatan."
Pangeran Jeisson lantas merotasikan bola matanya, mendelik pada si ksatria disisinya. "Ya, aku tahu. Aku ini masih waras, James."
"Ah, syukurlah kalau begitu. Kukira kau sudah mulai frustasi karena tak bisa lagi mampir ke mansion selatan dan menganggap pepohonan itu sebagai jejeran gadis cantik--"
PLAK!!
"Awh!"
Ya, telapak tangan Pangeran Jeisson berhasil mendarat mulus dibelakang kepala James. Tidak terlalu kencang sih, apalagi sampai membuat kepala James terputar tiga ratus enam puluh derajat. Tapi tetap saja ada rasa panas yang tersisa disana.
"Jangan sembarangan bicara, dong!" Pangeran Jeisson berujar ketus. "Aku ini masih waras, masih bisa membedakan mana pohon beringin, dan mana wanita yang berdada besar."
James menghembuskan napas pelan disana. Mengalah adalah salah satu solusi terbaik untuk menghadapi Pangeran Jeisson beserta isi kepalanya yang sekeras batu. "Iya, iya. Jadi kenapa kau tersenyum-senyum seperti orang gila begitu?"
Pangeran Jeisson terkikik konyol. Ia lantas merangkul James. "Kau yakin ingin tahu alasannya?"
James mengangguk polos, dan Pangeran Jeisson segera mendekat, berbicara setengah berbisik tepat disisi telinga si ksatria, "Aku berciuman dengan Ratu Lalisa."
Barangkali, bola mata James akan jatuh menggelinding ke rerumputan hijau dibawah sana karena terlalu membelalak jika saja benda itu bukan merupakan ciptaan Tuhan. Napasnya tertahan sejenak, kalimat protes yang seharusnya refleks terlontar bahkan kembali tertelan melalui kerongkongan. Ia terkejut, tentu saja.
Kata 'gila' mungkin sudah tidak dapat menggambarkan bagaimana konyolnya sikap si Putra Mahkota negeri Almeta itu. Pemuda tersebut kini malah menyengir tak berdosa, seolah apa yang baru saja ia ceritakan pada James bukanlah sebuah kesalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔
Fanfikce[M] Lalisa Amora sudah hidup menderita sejak ia dilahirkan ke dunia. Terjebak dalam kemiskinan dan lilitan hutang, dikhianati oleh orang terkasih, bahkan dijual untuk dipertontonkan kepada khalayak umum. Namun kau tahu bahwa roda kehidupan akan sela...