👑20

16.2K 2.4K 509
                                    

Maaf ya, gaes. Tadi siang itu kepencet publish sebelum naskahnya selesai diketik :")



👑👑👑👑



Kebanyakan orang bilang, cinta itu bisa membuat buta akan segalanya. Seperti Raja Sebastian yang tak bisa memandang wanita lain selain mendiang Ratu Jeanette, atau Ratu Jennifer yang sama sekali tak bisa membuka hati untuk Pangeran Victory sebab ia hanya mencintai Raja August.

Jika ditelaah lebih dalam, sesungguhnya Ratu Jennifer memang sudah memendam rasa yang cukup lama untuk Raja August. Semula ia mengerti kalau perasaan yang terus saja bercokol di dalam dadanya itu merupakan sebuah kesalahan, sebab saat itu Raja August masih memiliki Ratu Gwenith sebagai istrinya.

Ratu Jennifer hanya bisa memandangnya diam-diam, menyembunyikan senyuman dan juga degub jantungnya kala pria itu datang berkunjung untuk mengantar Pangeran Victory ke istana Almeta.

Raja Sebastian dan Raja August memang berteman baik. Mereka sering bekerja sama dan berbagi pengalaman untuk membangun negeri masing-masing. Itu sebabnya seluruh anggota dua kerajaan itu saling mengenal.

Ratu Jennifer hanya terpukau dengan sikap dan perangai Raja August. Meski terlihat bengis dan dingin, sesungguhnya pria itu memiliki sisi hangatnya sendiri, termasuk bagaimana cara ia memerlakukan Pangeran Victory.

Selama beberapa tahun Ratu Jennifer menyimpan perasaannya sendiri, hingga akhirnya pernikahan itu terjadi. Ia bahagia bisa memiliki Raja August, menyentuh, bahkan memeluk pria itu sampai pagi kalau ia mau.

Raja August juga benar-benar berusaha untuk menyembuhkan lukanya sendiri, sebelum akhirnya ia mampu menerima Ratu Jennifer sebagai istrinya. Kini mereka saling mencintai. Pria itu mendapatkan apa yang jarang sekali ia dapatkan dari Raru Gwenith, yaitu perhatian dan kasih sayang. Ia juga berusaha untuk memperbaiki diri dan menyisihkan lebih banyak waktu untuk keluarganya.

Hanya saja dibalik kisah manis itu, ada sosok Pangeran Victory yang hatinya babak belur sampai nyaris sekarat. Pemuda itu mencoba mengubur perasaannya mati-matian dan menimbunnya dengan kebencian. Namun sayang, bukan ketenangan dan ketentraman yang didapatkan, melainkan Pangeran Victory hanya bisa memperoleh lebih banyak luka baru dengan rasa sakit luar biasa.

Semakin kau berusaha untuk membenci, maka kau akan memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mengingat orang tersebut.

Hal itu tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh Ratu Lalisa saat ini, dimana ia mendapatkan kabar bahwa Julian dan Aluna akan segera menikah dalam waktu dekat.

Gadis itu mendengus keras, tersenyum kecut sembari menahan nyeri yang menghujam dada. Ah, sial. Mengapa rasanya sakit sekali, sih?

"Jadi sekarang kau sudah mencintainya?"

Julian menatap Ratu Lalisa lamat-lamat. Hanya ada mereka berdua diperpustakaan istana saat ini. "Sejak aku memutuskan untuk bersama Aluna, aku berjanji pada diriku sendiri untuk berusaha mencintainya."

"Kau bicara begini seolah kau tak pernah berdosa, Julian." Ratu Lalisa menyilangkan kedua lengan didada dan membuang pandangan ke arah lain. Sumpah demi apapun, rasanya menyakitkan sekali. "Sepertinya mudah sekali kau mengatakan itu."

"Justru karena aku merasa telah berdosa saat meninggalkanmu, maka aku tak ingin membuat dosa baru dengan mencampakkan Aluna. Ia bahkan rela mengikutiku ke istana dan berakhir menjadi dayangmu karena ia benar-benar mencintaiku."

Perlahan-lahan air mata mulai mengumpul dipelupuk sang Ratu bersama rasa perih yang menggerogoti dada. Tapi, tidak. Ia tidak boleh menangis. Ia tidak boleh menangis disini. "Jadi apa maumu sekarang? Kau ingin aku merestui dan mengizinkan kalian untuk menikah, begitu?"

Queen of Almeta | lizkook [DINOVELKAN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang