Happy reading😃
Rambut panjang dengan gelombang yang sudah ditata sedemikian rupa. Warna cream itu melapisi rambut gadis yang kini tengah memakai seragam putih abu. Seragam ketat dan dasi yang entah kemana. Bibir merah dan sepatu cream yang jelas-jelas semuanya melanggar peraturan Georgia High School. Gadis itu menatap santai gerbang sekolah yang sudah tertutup, sembari mengemil permen rasa Cherry kesukaannya.
Ia melangkahkan kakinya menuju gerbang. Ya, ini bukan kejadian pertama baginya. Ia sudah sering terlambat sebelumnya.
Grasilda, gadis itu menengok ke arah satpam yang tengah meneguk kopi mungkin, Grasilda tak dapat memprediksinya. Grasilda bersecak.
"OYYY SATOM BUKA GERBANGNYA" teriak Grasilda dari luar. Satom adalah nama singkatan dari Satpam yang mempunyai tompel cukup besar di pipinya atau satpam tompel. Panggilan itu hanya Grasilda yang melakukannya, Pak Ardi atau satpam itu sudah tahu.
Satpam itu menghampiri Grasilda walau hanya terhalang gerbang. Ia sudah muak dengan kelakuan gadis ini yang berprilaku semena-mena dan nakal.
"Kamu lagi, kamu lagi Grasilda. Kenapa si kamu itu selalu telat mulu ke sekolah? Hari ini dan seterusnya saya tidak akan membukakan gerbangnya. Agar kamu jera dan tidak terlambat ke sekolah lagi" peringat Satpam. Dengan begini ia berharap gadis itu bisa menghargai waktu setelahnya."Loh, Ko lo yang ngatur? Lo lupa siapa gue? Mau dipecat lo? Atau mau gue santet hah?!!"
Ardi menggeleng-gelengkan kepalanya, tak aneh dengan sikap semena-menanya yang mengtang-mentang anak seorang kepala yayasan atau pemilik dari sekolah.
"Saya tahu. Kamu adalah anak kepala yayasan"
"Nah kalo inget. Cepetan buka gerbangnya, jadi orang kok tolol-tolol amat sih"
"Saya tetap gak bisa buka gerbangnya. Kepala yayasan sendiri yang menetapkan peraturan itu" ucap Ardi lalu meninggalkan Grasilda yang terus memanggilnya kesal.
"Ck! Dasar Satom tolol! Gak tau diri!" umpatnya kesal.
Grasilda membuang stik permen saat permennya habis. Ia menggigit ujung kukunya mencari cara untuk memasuki sekolah.
Sebenarnya dia bukanya mau-mau banget masuk sekolah. Tapi di rumahpun ia tidak nyaman, dan yang lebih penting ia bisa melewatkan bermain-main dengan adik kelasnya. Biasanya saat telah sekolah, Satom selalu membukakan gerbangnya karena status yang dimilikinya.
Ia menjentrikan jari saat menemukan cara. Seperti di film-film, saat orang terlambat ke sekolah. Mereka akan memanjat tembok dan masuk kedalam.
Grasilda berjalan memutar dan menemukan tempat pas untuk ia memanjat. Pertama ia melempar dulu tasnya agar ia tidak terlalu berat saat memanjat. Ia mengambil kayu yang kebetulan ada disana. Mungkin ada orang lain juga yang sering memanjat di sini.
Ia tempelkan di tembok dengan membentuk segitiga antara kayu dan tembok untuk mempermudah ia naik. Grasilda menginuak ujung kayu itu dan kaki kanannya terangkat untuk sampaindi ujung tembok. Saat kakinya bisa sampai diatas, ia mengeluarkan kekuatan untuk mengankat tubuhnya naik ke atas tembok juga.
Saat sudah diatas, tanpa melihat ke bawah Grasilda langsung melompat. Ia tidak menyadari ada orang dibawah sana yang alhasil ia jatuh dan menimpa orang itu yang ikut jatuh karena Grasilda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRASILDA [SELESAI]
Teen FictionSebagian cerita dirombak, tapi alurnya tetap sama kok. Mungkin ada sebagian bakal ada yang gak nyambung karena dirombaknya kan dari chapter awal tanpa unpublish. Tapi secepatnya dirombak semuanya biar nyambung chapter awal sampai akhir. Kalau ada tu...