GRASILDA [SELESAI]

Chapter empat / keputusasaan

Audy Clarisa Unnion

***

Maaf jika kehadiranku membuat malapetaka bagi semua orang, kini aku akan pergi dan melihat kalian bahagia dari kejauhan

Chapter empat / keputusasaan

Happy reading guys😊

Hari ini mood Grasilda hancur sudah, kini ia di kantin dengan sebuah bakso yang dituangkan cabai yang cukup banyak.

"Bu tambah satu mangkok lagi" ucap Grasilda pada tukang bakso yang bernama Bu Asih.

"Serius neng? Itu udah 3 mangkok loh yang udah neng makan"

"Gak usah banyak bacot, cepet satu mangkuk lagi kalau mau gue bayar"

"I..iya neng"

Orang orang di sekitar tempat itu perlahan menjauh dari sana. Mereka tau si badgirl Grasilda sedang bad mood dan itu bisa menimbulkan kemalangan bagi mereka.

Seseorang menghampiri meja Grasilda dan duduk di bangku yang ada di depan Grasilda hingga mereka berhadapan.

"Sana lo, gue lagi gak ingin bicara" cibir Grasilda yang masih menikmati baksonya.

Orang itu terkekeh melihat kelakuan Grasilda.

"Lo gak usah ngomong. lo cukup dengerin gue, kakak?"

"Kakak? Persetan dengan sebutan itu. Gue bukan kakak lo" kini Grasilda menghentikan aktivitas makannya.

"Haha. Emang gue mau jadi sodara lo? Amit amit" sahut Audy yang dibalas senyum sinis oleh Grasilda.

Audy adalah saudara tiri Grasilda yang kini tengah duduk di kelas 10.

"Yayaya. Gak anaknya gak nyokapnya, sama sama receh"

Kini Audy mulai mengepalkan tangannya kesal.

"Asal lo tau ya di banding lo, papa lebih milih nyokap gue. Papa lebih mempercayai nyokap gue dibanding anak anaknya. Haha bokap lo emang bodoh dan naif"

Plak

Grasilda menampar keras pipi chabi Audy, hingga ia meringis kesakitan sambil memegang pipi yang di tampar gadis itu.

"Jangan jelek jelekin bokap gue anjing, kalau lo gak mau habis sama gue"

"Kenapa? Bokap lo itu memang tua bangka bodoh yang gue kenal"