Zean sudah menghubungi Grasilda beberapa kali, namun tak kunjung diangat oleh nya. Ia tidak tahu ada apa dengannya, yang pasti setelah mereka saling mengirim pesan tadi malam, Grasilda sama sekali tak kunjung membalas chat nya lagi.
Zean memarkirkan motornya dan segera masuk ke kelasnya berharap gadis yang ia cari selama ini ada di sana. Namun salah, Grasilda sama sekali tidak ada di kelas. Zean berpikir mungkin gadisnya itu telat lagi hari ini, makannya ia sama sekali tidak bertanya pada temannya.
Bel berbunyi, namun dalam pikiran Zean ia masih memikirkan Grasilda. Apakah gadisnya itu sakit? Apa dia kena masalah? Atau ia tidak diperbolehkan masuk karena gerbang ditutup? Pertanyaan itu terlontar terus dari pikiran Zean.
Tak lama, ada seseorang murid yang memasuki kelas. Yang pasti ia bukanlah anak kelas ini.
"Permisi bu Siska, pak wakepsek meminta saya untuk memanggil kak Zean"
"Oh baik, Zean kamu dipanggil wakepsek"
"Iya bu, saya permisi" ucap Zean lalu mencium tangan guru mapel Ekonomi itu, setelah itu ia keluar dari kelasnya.
Di lorong kelas ia melihat ibu-ibu entah siapa ia tak kenal. Ia melihat ibu-ibu itu yang sedang menangis memberontak masuk kepada satpam. Zean tak ambil pusing, ia hanya harus pergi ke ruang yang ditunjukan anak tadi untuk menemui wakil kepala sekolah.
"Permisi" sopan Zean lalu masuk ke ruang rapat itu, ia melirik dan melihat gadis yang nampak tak asing di mata nya. Itu Grasilda, gadis yang sedari tadi ia cari.
"Nak Zean bisakah kamu duduk dulu" kata wakepsek dengan mempersilahkan duduk kepada Zean.
"Iya pak, terimakasih" Zean langsung duduk di kursi dekat anak-anak kelas satu yang ia tidak mengetahui namanya.
"Langsung aja ya Zean, kami mau tahu apakah yang di ucapkan nak Grasilda bahwa nak Zean telah di fitnah nak Audy itu benar?"
"Tunggu pak, saya masih belum mengerti situasi ini. Apa bisa dijelaskan dari awal?"
"Jadi begini nak Zean, kemarin ada yang lapor bahwa Grasilda telah melakukan pembullyan terhadap Keina sampai masuk ke UGD. Menurut Audy yang sebagai saksi, Grasilda awalnya membully Audy yang kesal karena telah merebut pacarnya. Lalu menurut Grasilda, semuanya tidaklah benar, ia hanya memarahi Audy karena telah memitnah nak Zean. Jadi kami mau tahu sebenarnya dari kamu "
Zean melirik ke arah Grasilda meminta penjelasan, dan di balas gelengan oleh Grasilda yang berarti ia tidak melakukan semua yang dituduhkan padanya.
"Itu benar, kemarin saat saya mau mengambil buku ke ruang guru, saya bertemu Audy. Ia meminta saya untuk berbicara mengenai olimpiade yang akan ia jalani. Namun saat setelahnya Audy sama sekali tidak ingin berbicara perihal itu, ia maaf.. Malah menembak saya dan mencium saya. Mungkin saat itu ada yang mengambil gambar kami hingga orang itu mengupload nya ke media sosial. Bapak bisa lihat sendiri postingannya" tutur Zean lalu menunjukan postingan tersebut.
"Jadi kalian begini hanya karena merebutkan satu laki-laki? Dan kamu Zean, kamu sendiri kan ketua osis di sekolah ini. Harusnya kamu memberi contoh yang baik" itu suara dari salah satu guru yanh terkenal cerewet, bu Sumiah.
"Maaf bu, ibu kan sudah dengar sendiri bahwa Zean sama sekali tidak melakukan apa-apa. Malahan Audy lah yang melakukan hal semena- mena terhadap Zean" bela Grasilda.
"Cukup kamu Grasilda! Kamu salah disini" itu suara Hendri yang membuat hati Grasilda seperti dihantam batu yang sangat besar, sakit.
"Maaf pak, bukankah kita belum mengetahui siapa yang salah sebenarnya. Jadi sebaiknya bapak tidak menyalahkan seseorang untuk sekarang ini" tutur Zean.
"Maaf, ucapan kak Zean memang benar. Saya tidak tahu sebelumnya bahwa kak Zean dan kak Grasilda belum putus, makannya saya melakukan itu dan kak Grasilda marah kepada saya dan melakukan pembullyan itu"
"Omong kosong macam apa itu" sinis Grasilda.
"Maaf pak kepala sekolah, bukankah sudah jelas bahwa Grasilda lah yang salah? Semua bukti mengarah padanga bahkan ada banyak saksi pula. Ucapan Zean sama sekali tidak menunjuk bukti bahwa Grasilda tidak bersalah"
"Saya juga berpikiran seperti itu"
"Saya juga"
"Maaf pak bu, menurut saya walau bukti yang mengarah pada Grasilda tetapi bukankah lebih benar jika kita menunggu Keina sadar dan memintanya penjelasan?"
"Kak Zean membela kak Grasilda karena kak Grasilda itu pacar kak Zean kan? Harusnya sebagai ketua osis kak Zean harus bersikap propesional"
"Cukup lo Audy! Disini hanya permasalahan lo sama gue, lo gak bisa rusak nama orang begitu saja dong"
"Ma..maaf. Saya hanya kesal barusan" perlahan Audy meneteskan air matanya, air mata palsunya. Grasilda hanya memutar bola matanya, ia tahu gadis itu pasti akan men drama lagi.
"Menurut saya saran nak Zean ada benar__"
"SIAPA? SIAPA PELAKUNYA?!!" Teriak seorang ibu-ibu yang langsung masuk begitu saja.
"Ibu-ibu yang tadi?" batin Zean
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
GRASILDA [SELESAI]
Fiksi RemajaSebagian cerita dirombak, tapi alurnya tetap sama kok. Mungkin ada sebagian bakal ada yang gak nyambung karena dirombaknya kan dari chapter awal tanpa unpublish. Tapi secepatnya dirombak semuanya biar nyambung chapter awal sampai akhir. Kalau ada tu...