Grasilda
***
Entahlah aku akui, aku masih cinta dia tapi saat berada di dekatmu aku merasa lebih nyaman.
***
CHAPTER ENAMBELAS / BELAJAR
Happy reading😙
Audy berjalan menuju ruang guru yang bertujuaan membawa buku hasil pelajaran pada guru sejarahnya. Perlu diketahui bahwa Audy adalah wakil ketua kelas di kelasnya, dikarenakan Fatah sang ketua kelas tidak hadir karena sakit jadilah dia sendiri yang harus membawa buku buku itu.
Saat masih di koridor sekolah, tanpa sengaja ia menabrak seseorang entah siapa menurutnya."Aduhh" ringis Audy saat jatuh ke lantai. Bukunya sudah berserakan di sana.
"Lo gak apa apa" ucap orang itu lalu menjulurkan tangannya.
Saat Audy menatap mukanya ia merasa terpukau, entahlah ia tidak tahu mengapa jantungnya berdetak cepat padahal sebelum sebelumnya tidak seperti itu.
'Kak Zean'
"Iya gak apa apa" jawab Audy lalu membersihkan roknya yang agak kotor karena jatuh ke lantai tersebut.
Zean membantu membereskan buku buku yang berserakan lalu diberikannya kepada Audy.
"Terima kasih kak"
"Hmm. Lain kali hati hati ya" sahut Zean lalu pergi meninggalkan Audy.
Astaga kenapa baru sekarang ia merasa bahwa Zean terasha sangat keren dan tampan.
Kini Audy berada di kantin bersama sahabatnya siapa lagi kalau bukan Soraya dan Keina.
"Gue baru nyadar kalau kak Zean itu keren dan tampan" ucap Audy tiba tiba membuat kedua temannya yang sedang menikmati mie ayamnya tersedak.
"Uhuk! Astaga Dy, lo kemana aja? Kak Zean memang udah tampan dari dulu kali" itu suara Keina.
"Kenapa emang? Lo suka dia?" timpa Soraya.
"Entahlah, kayaknya iya"
"Bukannya kak Zean itu pacarnya kakak lo?"
"Gue gak peduli! Kalau gue ingin sesuatu gue akan berusaha untuk dapetin itu"
"Oy oy, kak Zean tuh gebetan gue bego" Sahut Keina.
"Ah elah, kemarin lo kan baru jadian sama si Roni. Gue kasih tahu dia nanti kalau lo ngegebet kak Zean" ucap Soraya lalu menyedot minumannya.
"Ahaha bercanda, Dy kalau lo emang suka kak Zean ya tinggal perjuangin. Selama janur kuning belum melengkung lo masih ada kesempatan"
"Ahaha sok bijak banget ya lo Kei" gemas Soraya lalu menjitak temannya itu.
'Dari pada itu gue lebih suka jika kak Grasilda menderita karena kehilangan kekasihnya' batin Audy.
***
"Ini gimana sih? Susah amat" ucap Grasilda yang tengah belajar matematika bersama Zean di rooftop sekolah.
Bukan karena ia ingin belajar tapi ia kan udah buat kesepakatan dengan Zean untuk sedikit merubah kelakuannya. Setidaknya belajar dan dapat nilai bagus.
"Ini lo tinggal masukin rumus yang ini, lalu masukin X dan Y nya lalu dijumlahin dengan yang ini setelah itu lo dapat hasilnya" tutur Zean.
"Oh, ternyata gak sulit "
"Kalau gitu nih gue kasih soal yang baru"
"Hmm"
Soal-soal itu tidak terlalu sulit bagi Grasilda, yah sebenarnya Grasilda itu lumayan pintar tetapi karena ia berhenti belajar jadi banyak pelajaran yang tertinggal. Makannya sekali ia dikasih penjelasan dan ia memerhatikannya ia akan langsung mengerti.
"Ternyata lo gak bodoh bodoh amat ya" ucap Zean sedikit mengejek.
"Gini-gini gue pernah dapat peringkat satu" sahut Grasilda bangga.
"Kok gue gak percaya"
Grasilda menyenggol lengan Zean.
"Ck, terserah mau percaya atau enggak"
Zean hanya tersenyum geli melihat gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal.
"Lo mau ikut gue?" tanya Zean tiba-tiba.
"Ikut? Kemana?" balas Grasilda sedikit bingung.
"Besok kan hari sabtu, gue berencana untuk pulang dulu ke rumah keluarga gue. Gue mau nginep disana jadi gue gak akan tinggal dulu diapartment, gue mau ngajak lo karena takutnya lo kayak kemarin lagi terus guenya gak ada buat bantu lo"
Grasilda sedikit bingung, disisi lain memang benar ia butuh sosok si Zean karena bila ia lapar kan ia bisa ikut makan secara gratis dan juga... entahlah ia merasa nyaman didekat ketos disebelahnya ini.
Di sisi lainnya ia malu karena ikut menemui keluarga cowok yang bukan siapa siapa nya ini. Tunggu! Bukannya Zean itu pacarnya? Grasilda mengakui itu bahwa Zean memang pacarnya.
"Hmmm boleh juga, itung-itung buat refresing juga hehee"
"Bilang aja kalo lo gak mau jauh jauh dari gue" goda Zean.
"Ih, najis!" elak Grasilda.
"Hahaa, udah-udah bentar lagi bel bunyi ayo " Zean berdiri lalu menjulurkan tangannya ke arah Grasilda yang sedang duduk.
Grasilda tersenyum lalu meraih tangan Zean dan langsung ikut berdiri.
Seperti ini saja sudah cukup tuhan, tolong jangan biarkan ia pergi seperti yang lainnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GRASILDA [SELESAI]
Teen FictionSebagian cerita dirombak, tapi alurnya tetap sama kok. Mungkin ada sebagian bakal ada yang gak nyambung karena dirombaknya kan dari chapter awal tanpa unpublish. Tapi secepatnya dirombak semuanya biar nyambung chapter awal sampai akhir. Kalau ada tu...