Chapter tiga puluh empat / Saatnya

336 18 0
                                    

"SIAPA? SIAPA PELAKUNYA?!!" Teriak seorang ibu-ibu yang langsung masuk begitu saja.

"Ibu-ibu yang tadi?" batin Zean

Segera semua guru-guru berdiri dan menenangkan ibu-ibu yang tak lain adalah ibunya Keina, Erni.

"Bu, tenang dulu ya bu"

"BAGAIMANA BISA TENANG! ANAK SAYA MASIH BELUM SADAR SAMPAI SEKARANG!!" Erni melihat ada Audy dan langsung menghampirinya.

"Audy kamu bilang kan Keina dibully sama kakak kelasnya, katakan siapa dia!"

"Dia bu" Audy seketika menunjuk ke arah Grasilda.

Dengan wajah penuh amarah Erni segera menghampiri Grasilda walaupun guru-guru lain mencoba menghentikannya.

"Jadi kamu pelakunya!!" Erni melayangkan tangannya mencoba menamparnya, namun tangan nya berhenti karena seseorang mencekalnya.

"Tunggu bu, bukan Grasilda pelakunya. Jadi ibu tidak berhak menamparnya"

"Zean?" gumam Grasilda dengan wajah sembabnya, di saat seperti ini hanya Zean lah yang percaya dan membelanya. Bahkan ayahnya sendiri tidak mau meliriknya sama sekali.

"SIAPA KAMU?! MINGGIR! SAYA MAU KASIH DIA PELAJARAN!!"

Zean mendorong Grasilda ke belakangnya.

"Maaf saya tidak bisa bu. Karena Grasilda tidak bersalah sama sekali"

Tak lama satpam pun datang dan membawa Erni untuk pergi dari sana.

"LEPASKAN!! SAYA AKAN LAPOR KAMU KE POLISI!"

"Tunggu bu, kita masih bisa bicarain baik-baik. Kami akan bertanggung jawab perihal anak ibu." itu suara Hendri, Grasilda tidak tahu apakah ia mencoba membelanya atau hanya menyelamatkan nama baik sekolahnya.

"Pokoknya kalau anak saya tidak bangun lagi, saya tidak akan tinggal diam!"

"Iya bu, pokoknya kami akan bertanggung jawab asalkan kita bicarakan semuanya dengan kepala dingin"

Zean menarik tangan Grasilda keluar, tidak peduli dengan perdebatan antara ibu Keina dan pihak sekolah lainnya.

Mereka sampai di belakang sekolah tempat yang sangat tenang dari ruang rapat. Mereka duduk di bangku dekat pohon.

"Kalau mau nangis, nangis aja"

"Siapa yang mau menangis? Gue kan gak salah" Grasilda masih menunduk.

"Menangis bukan berarti nunjukin kalau lo salah, memang benar jika menangis tidak akan membuat semua masalah beres, tapi dengan menangis lo bisa meluapkan semuanya agar sedikit tenang dan akhirnya lo bakal dapat semangat baru"

Mendengar perkataan itu, Grasilda tidak mampu lagi menahan air matanya. Ia menangis sangat deras.

Perlahan Zean mengelus rambut Grasilda dan membawa nya ke dalam dekapannya.

"Gapapa keluarin aja, gak ada orang selain gue" Grasilda langsung menangis sejadi-jadinya, ia berteriak kesal atas semua yang menimpa nya.

"Kenapa? Kenapa gak ad..a yang percaya sama gu..e. .. Zean hukss" Grasilda yang masih di dalam pelukan Zean.

"Lo salah, gue masih percaya sama elo"

"Makasih, disaat seperti ini hanya elo yang selalu ada buat gue Zean. Gue bersyukur karena gue punya lo"

"Iya, kita akan selesaiin semuanya bersama oke?"

"Gue takut Zean, bagaimana kalau nanti gue masuk penjara. Gue benar-benar takut"

"Itu tidak akan terjadi. Lo gak bersalah, jadi lo gak akan masuk penjara. Kita hanya perlu menunggu Keina sadar dan semua akan baik-baik aja"

"Iya"


***



Zean mengantar Grasilda sampai rumahnya, karena nampaknya Grasilda sangat capek dan lelah.

"Masuk rumah langsung makan dulu setelah itu istirahat "

"Iya"

"Nanti gue hubungin lo"

"Hmm"

"Semua akan baik-baik aja, gue pamit ya"

"Iya Zean, makasih"

Grasilda langsung masuk ke kediaman Georgia setelah melambaikan tangannya pada Zean.

Saat ia membuka pintu rumah, ia sudah disuguhkan dengan semua orang yang sudah berkumpul di ruang tengah. Hendri, Maya, Audy juga Vela.

"Grasilda, kemari kamu" panggil Hendri, dengan gontai Grasilda menghampiri mereka dan duduk di tengahnya. Ia melihat Audy yang tersenyum seringai kepadanya

"Papa sudah mengambil keputusan buat kamu"

"Pah Vela mohon" ucap Vela.

"Kamu jangan ikut campur Vela"

"Tapi yang papa lakuin itu salah!"

"Ini yang terbaik buat adik kamu"

"Apa yang papa rencanain buat aku?" sahut Grasilda.

"Papa akan pindahin kamu dari sini"

"Maksud papa, aku akan pindah lagi dari rumah dan tinggal sendirian lagi ke apartement? Oke, aku siap! Bahkan sekarang aku sudah siap!"

"Bukan, papa bukan akan pindahin kamu dari rumah ini.
Papa akan pindahin kamu dari negara ini, Paris. Kamu akan pindah kesana"

"Apa?"


Tbc

GRASILDA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang