Chapter Duabelas/ Dinda putus?

423 22 0
                                    

Valerie Adinda Stefan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valerie Adinda Stefan

***

Apapun akan aku maafkan, tapi tidak untuk perselingkuhan.

***

CHAPTER DUABELAS / DINDA PUTUS?

Happy reading😙

Georgia High School kini telah memperbincangkan mengenai hubungan Grasilda dan Zean. Mereka semua pada heboh karena yang pacaran itu si cowok ketos dan si cewek bad girl. Bagaimana mungkin mereka pacaran? Kepribadian mereka saja bertolak belakang.

Ada yang merasa iri karena gebetan mereka kena ambil si cewek badgirl, tapi mereka tidak berani menikung cewek super menakutkan itu.

Ada juga yang iri pada si ketos yang bisa mendapatkan cewek super jutek itu. Pasalnya ia tidak pernah pacaran lagi setelah insiden dengan Aaron dulu.

Entah dari mana dan bagaimana berita itu bisa tersebar, mungkin saat Grasilda menembak Zean di kelas bukan hanya ada mereka berdua.

Dan berita itu sampai pada perempuan imut berambut panjang.

"Kalian tau enggak? Katanya kak Grasilda sama kak Zean pacaran loh"
Ucap seorang perempuan berambut lurus yang tak lain ialah Soraya teman Audy.

"Uhuk!" Audy yang tengah menyedot pop ice nya tersedak saat mendengar perkataan temannya.
"Kak Zean si ketua osis itu?" sambung Audy kembali.

"Hmm. Padahal kak Zean tuh gebetan gue, huhuu" seru Keina.

"Pantesan lo mau banget ikut anggota osis. Hahaa" ledek Soraya.

"Itu salah satunya sih. mau gimana lagi pacar kak Zean kan anak pemilik sekolah ini. Mana berani gue nikung kak Grasilda"

"Gue juga anak pemilik sekolah ini kali" sahut Audy.

"Iya, sih. Tapi kan lo bukan anak landungnya"

Brak

Audy menggebrak meja kantin, lalu menatap ke arah kedua temannya.

"Gue gak suka kalian bahas orang itu di depan gue" ucap Audy lalu melangkahkan kakinya menjauh dari arah kantin. Soraya dan Keina hanya saling menatap bingung.

'Sampai kapanpun lo akan tetap di bawah gue Grasilda'

***

"Jadi pacar yang lo maksud itu Zean?" ucap Aaron.

"Iya, kini lo tau kan gue udah gak suka lagi sama lo" balas Grasilda, kini merekan berada di belakang sekolah yang lebih tepatnya mereka sedang duduk di bangku bawah pohon.

Aaron menganggut nganggut kepalanya tanda mengerti.

"Lo suka sama dia?"

"Kenapa emang? Kalau gue pacaran sama dia berati gue emang suka sama dia" jawab Grasilda malas.

"Kenapa gue pikir hubungan kalian cuma rekayasa belaka?"

Jleb

Aaron memang pandai untuk menebak, sehingga Grasilda susah untuk berbohong kepadanya. Bahkan selama mereka pacaran pun Grasilda selalu ketahuan jika ia berbohong.

"Gue gak main main sama perasaan Ron"

Aaron cukup tersentak dengan pernyataan gadis disampingnya itu. Kini Gadis yang selama ini selalu ada bersamanya sudah bukan gadis itu lagi. Dia Grasilda bukan Lucy si gadis polos yang selalu ingin dijaganya lagi.

"Gue gak akan nyerah" gumam Aaron yang jelas terdengar oleh Grasilda setelah ia pergi meninggalkannya.

Grasilda menatap punggung Aaron yang semakin menjauh. Dadanya sakit, kenapa ia belum bisa untuk melupakan cowok brengsek itu, sial!

Grasilda menatap langit yang tampak sangat cerah.

"Mama, mama dimana? Kenapa mama gak pernah kembali pada Grasilda? kenapa mama ninggalin Grasilda?"

"Papa, kenapa papa menikah lagi dan hianatin mama sama Grasilda?"

"Gracya, kenapa lo sembunyiin kebenaran mengenai mama. Kenapa gue gak berhak tau keberadaan mama?"

"Dinda, lo sahabat baik gue. Kenapa lo tusuk gue dari belakang? Kenapa lo rebut pacar gue?"

"Untuk Aaron, kenapa lo hiantain gue. Lo pacaran sama sahabat gue sendiri selama gue koma. Lo gak mikirin perasaan gue"

"Gue benci semuanya!!"

perlahan air mata Grasilda menetes mengingat kebenaran itu. Kenapa ini semua terjadi padanya?. Kini tangisanya cukup deras, ia ingin kembali ke masa masa ia bersama orang terdekatnya dulu.

"Grasilda!" suara lantang itu membuat Grasilda menoleh ke sumber suara, untung air matanya sudah ia hapus sedari tadi.

"Apa?" jawab Grasilda ketus.

"Maksud lo apa? Lo mau balas dendam sama gue? Ternyata lo gak jauh lebih dari sampah!"

Ucapan Dinda membuat Grasilda mengernyitkan dahinya. Maksudnya apa? Grasilda benar benar tidak mengerti.

"Aaron bukan milik lo lagi, jangan ganggu kami. Jangan ambil Aaron dari gue"

Jangan ambil Aaron dari gue? Yang benar saja. Siapa yang ambil siapa disini.

"Jangan ambil Aaron dari lo? Yang benar saja, lo juga tahu siapa yang ambil siapa disini. Lagian gue gak ada niatan buat balas dendam dengan mengambil pacar orang seperti lo. Jadi lo tenang aja, teman bangsat kayak lo memang hanya ada lo doang disini"

Perkataan Grasilda membuat Dinda geram, ia mengepalkan tangannya.

"SEMUA GARA GARA LO! AARON PUTUSIN GUE GARA GARA LO!!" teriak Dinda yang kini pipinya sudah basah dengan air mata.
"Gue cinta sama Aaron, saat itu gue gak bisa ngendaliin perasaan gue ketika dekan sama dia. Bahkan gue udah menyimpan perasaan ini sebelum lo sama Aaron pacaran dulu"
Tutur Dinda dengan air mata yang sudah tumpah di pipinya.

Pernyataan itu membuat dada Grasilda sakit, Dinda sudah menyimpan perasaanya sebelum Grasilda dan Aaron pacaran? Selama itu?

"Kenapa lo gak bilang dari dulu Din, kenapa lo malah nikung gue? Mungkin jika lo bilang lebih dulu gue akan menyerah duluan demi lo" Grasilda tidak bisa menahan air matanya yang hendak jatuh. Ia menangis, menangis dengan derasnya.

TBC

GRASILDA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang