30 dmc [✔]

✎ᝰ┆day six

day 6: [kiss ur wife the first time u see him in the morning.]

start!

enam desember dua ribu sembilan belas.

"kak, bangun. mau kerja nggak?"

Minho yang baru saja terbangun dari tidurnya hanya dapat mengerjabkan matanya, "enggak."

Jisung berdecak, pakai dijawab pula pertanyaannya.

"cepetan bangun, atau nggak akan bakal jatah sebulan." Minho tersenyum meledek. "emang bisa kamu hidup sebulan tanpa disentuh?" tanyanya vulgar, Jisung tertohok. benar juga.

yang lebih muda beranjak dari kasur dengan wajah tanpa ekspresi, lalu membuka kenop pintu kamar. "mandi, kak." ucapnya datar, kali ini, Minho tertohok.

Jisung dengan wajah tanpa ekspresi dan intonasi yang datar adalah neraka bagi Minho.

tak apa, Minho bisa mencium istri manisnya itu setelah mandi.

tak butuh waktu lama untuk mandi dan bersiap, pria kelahiran Oktober itu turun kebawah untuk sarapan.

tujuan utamanya adalah, mencium Jisung.

oh, atau,

mengganggu Jisung?

"kak, jangan ganggu aku ya."

Minho yang baru saja ingin memeluk Jisung dari belakang terkejut dengan penuturan istrinya.

tumben sekali Jisung berbicara tanpa semangat padanya?

Jisung menuju dapur, Minho ikuti, tanpa pembicaraan. sebenarnya, Jisung yang tidak mau membuka mulut, dan Minho yang ragu untuk berbincang satu sama lain.

Jisung menuju ruang keluarga, Minho ikuti. tanpa pembicaraan, sampai keduanya sarapan hingga selesai, tetap tidak ada percakapan.

cukup, Minho tidak tahan.

dirinya berinisiatif untuk mendekat. urusan dipukul atau belum, belakangan. yang terpenting sekarang adalah, ia harus tahu apa yang terjadi dengan Jisungnya.

"kamu kenapa, cantik?"

yang lebih muda enggan menatap Minho, ia hanya menunduk dan memilin kemeja berwarna biru langitnya.

Minho mendekati Jisung, tangan kanannya ia gunakan untuk menangkup wajah istrinya dengan lembut. "kalau ada masalah, cerita, katakan. aku nggak akan marah. we built this relationship with communication, right?"

beberapa detik netra mereka bertatapan, mata Jisung mulai berkaca-kaca. Minho panik sekaligus bingung, ada masalah apa dengan Jisungnya?

"hei, serius sayang. kamu kenapa?" tanya Minho lebih melembutkan intonasinya.

alih alih menjawab, Jisung malah menitikkan air matanya. "demi Tuhan, kamu kenapa, cantik?" ucap Minho frustrasi, Jisung menggeleng sembari meremat pelan kedua tangan Minho yang berada di pipinya.

sekedar memberi afeksi agar orang dihadapannya tenang, Minho mengecup singkat bibir Jisung.

"tell me, kamu kenapa, hm?"

Jisung memberanikan diri menatap mata Minho dan mengulum bibirnya gugup.

"k-kalau aku bilang aku po-positif gimana?"

Minho tertegun, tunggu, jangan senang dulu Minho jangan senang dulu.

"apa? gimana maksudnya?" tanyanya bertubi-tubi. ia hanya ingin memastikan kalau apa yang didengarnya adalah hal yang benar.

namun dengan reaksi Minho yang seperti itu, membuat Jisung menjadi semakin ragu untuk mengatakan bahwa ia tengah hamil.

tak kunjung mendapat jawaban, Minho dengan tidak sabaran menggoyangkan bahu jisung. "hei, Lee Jisung. maksudmu apa? katakan!"

"hiks a-aku hamil.." ucap Jisung takut-takut dan lirih.

Minho mendongakkan kepalanya, menahan air matanya agar tidak jatuh.

sungguh, dirinya benar benar tak menyangka kalau Jisung akan hamil secepat ini. wow, dia benar benar tokcer ya berarti?

"kok sedih, dek? kamu mikir aku gak siap jadi papa? terus nyuruh kamu buat gugurin anak ini, hm? nggak mungkin, aku justru seneng. seneng banget. i'm the happiest person on this earth, babe, really, thank you so much, cantik." ucap Minho panjang lebar, Jisung mengangkat kepalanya untuk menatap suaminya lebih jelas.

Jisung juga tidak menyangka bahwa Minho akan menerima bayi yang dikandungnya sekarang.

tangan Minho beralih ke perut rata Jisung dan mengelusnya pelan. "thank you, dek. beneran, makasih. i love you, and our baby in your tummy too." ujarnya dengan penuh ketulusan. ini benar benar hadiah yang paling indah dan dinanti yang Minho dambakan sepanjang hidupnya.

Minho menarik tengkuk jisung lembut dan,

berakhir dengan ciuman manis sebagai rasa syukur dan hari kebagiaan bagi keduanya.