✎ᝰ┆day nineteen

2.3K 328 27
                                    

day 19: [look at him admiringly, make sure he sees u looking at him.]

sembilan belas desember dua ribu sembilan belas.

start!

"hari yang bagus buat ngeliatin Jisung sampe gumoh!" Minho berteriak semangat. beruntung Jisung tak bangun mendengar teriakan sang suami.

"hoek!" mendengar suara Jisung yang akan memuntahkan cairan bening akibat morning sickness, Minho bergegas menuju kamar dan menuntun si manis sampai kamar mandi.

"hoek! hhh.."

seperti biasa, Minho bertugas memijat tengkuk Jisung dan mengucapkan kata penenang. "udah, hm?" Jisung mengangguk lesu dan menghadap ke arah Minho seraya menyender di pinggiran wastafel.

Minho merapihkan surai lepek Jisung sembari tersenyum. "capek, ya? makasih karena udah berjuang ngandung anak kita." lalu mencium kening sang istri lama.

Jisung menggeleng dan tersenyum. "udah tugasku," kedua tangannya ia rentangkan kearah Minho, "sekarang tugasmu, gendong aku, pah." pintanya dengan nada manja.

Minho terkekeh gemas seraya menggendong Jisung ala bridal. "manja banget mamanya si bayi?" lalu mencium bibir ranum sang istri hingga sampai ranjang.

"ih, nggak usah cium-cium, masih pagi!"

mulai keluar aura galak oknum Lee Jisung. Minho harus berhati hati dalam bertindak dan berbicara.

yang keduanya lakukan sekarang adalah kembali berbaring di ranjang. ralat, hanya Jisung yang kembali manja dengan ranjang, Minho hanya menatap lekat ke arah istrinya sambil tersenyum.

Minho makin menerbitkan senyumnya saat melihat istrinya menguap dengan imutnya. ah, Jisungnya benar benar manis hari demi hari.

tantangan hari ini benar benar menyadarkan Minho betapa cantik dan manisnya wajah sang istri.

awalnya Jisung tak sadar jika Minho tengah menatap kearahnya sedari tadi. namun tak lama, Jisung menyadari karena setiap dirinya bergerak, Minho pasti akan mengikuti arah geraknya.

"apa liat-liat?!" tanyanya dengan muka yang dibuat garang, tetapi tetap imut dimata Minho.

pria berkelahiran Oktober itu tak menjawab, lebih memilih tetap tersenyum dan menatap lekat pria manis didepannya.

"serem tau nggak liatin aku sampe segitunya!" Jisung memukuli tubuh Minho menggunakan guling. tetapi tetap tak digubris.

Jisung lelah, ia kembali berbaring di ranjang dan mengesampingkan tubuhnya, ikut menatap suaminya.

"kenapa sih liatin aku kayak gitu? aku jelek ya?" tanyanya dengan bibir yang mengerucut, matanya mulai berkaca kaca.

huft, Jisung yang sensitif...

tak tahan, Minho menjerit dan menerjang tubuh Jisung dengan kecupan kecupan manis.

"AKU TUH LIATIN KAMU TERUS KARENA KAMU GEMES, ASTAGA! look at your adorable cheekies, gosh.. i'm so in love with you, Jisung."

"TAPI GAK USAH NGELIATIN KAYAK OM PEDO JUGA KALI??"

ya, biarkan saja kedua insan ini berteriak sahut sahutan di pagi hari.

30 dmc [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang