✎ᝰ┆day eleven

3.2K 391 20
                                    

day 11: [ say, "i'm so glad i married u.]

sebelas desember dua ribu sembilan belas.

start!

lelaki berwajah tupai ini terbangun dari tidurnya sebelum menyadari bahwa ada suaminya di sebelahnya sedang tertidur pulas.

sebenarnya, Jisung agak kesal karena kemarin setelah meninggalkan secarik kertas berisi surat yang manis, Minho tak kunjung pulang bahkan sampai ia tertidur di sofa.

namun di satu sisi, ia mengerti bahwa Minho lembur untuk dirinya dan anaknya kelak. dan Jisung tak mau memaksakan egonya untuk terlarut dalam emosinya.

jadi,

cup

"pah, bangun dong?" ucapnya setelah mengecup bibir Minho dengan lembut.

tak kunjung ada jawaban, Jisung mengerucutkan bibirnya. "ayo ih bangun! kerja dulu kamunya!" kali ini Jisung membangunkan dengan menaikkan sedikit intonasinya.

"yaudah, kalau terlambat, ga akan ada— "

"IYA, BEE, IYA AKU BANGUN NIH!"

melihat suaminya yang bangun dengan wajah tidak enak, Jisung pun terbahak. "lagian aku bilang bangun, masih juga ngeyel." Minho mengusap wajah tampannya kasar, ia masih ingin tidur. tapi apa daya, ia harus melakukan aktivitasnya kembali.

"cium lagi, dong?" ujar Minho sembari menaik turunkan alisnya seperti om om mesum. "ish! tadi udah tau!" sewot Jisung.

tetapi tetap menarik kaus oblong yang dikenakan Minho agar mendekat padanya dan mencium bibir Minho lamat lamat.

kesempatan, Minho menarik pinggang Jisung agar lebih dekat dan memperdalam ciumannya.

"emhh.."

tak mau kebablasan, Jisung segera melepas pagutannya dan menunduk malu. Minho yang melihat tingkah menggemaskan istrinya pun tersenyum. "gemes banget sih, mamanya si bayi?" ucapnya random.

"ya karena aku imut." jawab jisung santai. namun tak lama, ia menutup mulutnya dan bergegas ke arah wastafel, kebiasaan setiap paginya.

"hoek!"

Minho yang melihat pun tidak kaget lagi, ia segera menghampiri Jisung dan memijat tengkuk istrinya halus.

setelah selesai, Jisung berbalik badan dan memeluk leher Minho manja. "gendoooong~" yang diterima dengan senang hati oleh sang empu.

"sarapan, aku yang bikinin." ucap Minho setelah sampai di dapur dan mendudukan Jisung di meja makan, tak perlu menunggu jawaban Jisung karena ia tau, pasti istrinya akan menolak.

tak lama, sepiring nasi goreng sosis tersedia dihadapan Jisung. "makan, hm?"

jika Minho sudah berbicara seperti itu, Jisung mana mungkin kuat untuk menolak?

"t-tapi suapin.." lirihnya dan memberikan piring berisi nasi goreng sosis itu ke hadapan Minho. seperti anak kecil yang minta disuapi oleh ibunya, gemas!

Minho tersenyum lalu mengusak surai Jisung gemas. "yaudah. tapi abisin, ya?" yang dibalas anggukkan sumringah dari si manis.

sarapan sudah habis, Jisung beranjak dari meja makan lalu mencuci piring bekas ia makan tadi.

Minho menatap punggung sempit istrinya dari belakang. "Bee, kamu tau?"

Jisung mematikan air keran lalu menghadap belakang untuk menatap Minho. "engga lah." dan dijawab dengan gelengan polos.

"aku seneng banget karena udah milih kamu jadi pendampingku terus nikahin kamu. i don't know why, i just did." ujar Minho, bibirnya menyunggingkan senyum tulus, tanda bahwa ia benar-benar serius.

namun alih-alih tersipu, Jisung malah memukul bahu suami tampannya ini dengan codet. "kamu sakit ya, pah?!"

30 dmc [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang