✎ᝰ┆day twenty five

2.1K 299 69
                                    

day 25: [bring him home his dessert food.]

dua puluh lima desember dua ribu sembilan belas.

start!

"halo Be—"

"PAH BELIIN AKU MAKANAN!"

Minho segera menjauhkan gawai dari jangkauan telinganya demi keselamatan jiwa dan raga.

setelah memastikan bahwa istrinya sudah berhenti berteriak dan merengek, pria tampan berkelahiran Oktober itu kembali mendekatkan gawai ke telinganya. "iya sayang iya. kamu mau apa?"

terdengar suara kasur yang digoyang goyangkan di seberang sana. "emm.. apa aja terserah kamu. asal langsung beliin terus pulang." titah Jisung mutlak dan segera mematikan sambungan telpon.

mau bagaimana lagi? Minho segera berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan serta kantornya. ingat, ini adalah perintah mutlak istri tercintanya.

saat sudah berdiri di depan pintu mobil, Minho menjentikkan jarinya semangat dan mengangguk angguk sendiri layaknya orang tidak waras. "gampang, belijn aja Jisung dessert. biar jadi petunjuk dari tantangan hari ini."

+++

"kue mini black forest lima."

"ditunggu ya, kak."

setelah memesan pada pelayan, Minho menunggu seraya mencari tempat duduk.

dret dret dret

"halo, Bee?"

"udah beli belum? aku laper banget. gak ngerti apa kalau aku lagi ngidam?!"

Minho hanya menghela nafas tertahan dan memejamkan matanya, menetralkan diri.

dirinya sudah terbiasa dengan perubahan mood istrinya, namun, agak sedikit kesal jika Jisung menuntut untuk buru-buru.

"sabar ya, cantik. sebentar lagi makanannya aku ambil. jangan marah-marah terus dong, nanti si bayi bingung ngeliat mamanya marah-marah terus, ya?" ucap Minho selembut dan sesabar mungkin.

di seberang sana, Jisung tersenyum mendengar tanggapan manis suaminya. walau ia tau jika Minho pasti sedang menahan kesal karena dirinya terlalu menuntut.

hei, jangan salahkan Jisung. kalau kalian kesal, silakan salahkan si bayi yang banyak mau!

"udah ya, pesanannya mau aku ambil. aku tutup dulu telpo—"

"jangan! jangan ditutup sampe kamu pulang.."

Minho terkekeh sembari mengambil kue pesanannya dan tidak lupa mengucapkan terima kasih pada pelayannya.

"iya iya. kangen sama aku, hm?"

terdengar suara dengusan kesal di seberang sana. "engga tuh, biasa aja. eh, bisa gak sih kalau ngomong gak usah pake ham hem ham hem?!"

sang suami kembali terkekeh, "emangnya kenapa, hm?"

"dih udah dibilang jangan!"

Minho mengapit gawainya diantara bahu dan telinganya seraya membuka pintu mobil. "kasih tau dulu alesannya cantik, hm?" tanya Minho makin melembutkan nada suaranya.

"pokoknya nggak boleh, Pah!"

Minho terbahak mendengar jawaban tidak jelas Jisung. menurutnya, jawaban istrinya itu sangat menggemaskan!

di sepanjang perjalanan pulang, Minho asyik mengobrol via telepon bersama Jisung hingga tak sadar jika dirinya sudah sampai di depan pagar rumah mereka.

"kamu nggak mau bukain aku pintu rumah nih?" tanya Minho iseng.

"nggak, aku males. hehe.." jawab Jisung diiringi tawa manisnya. mana mungkin Minho bisa marah?

pria yang lebih tua dua tahun itu akhirnya membuka pintu dan terlonjak kaget saat melihat istrinya ada di balik pintu.

"HUBLA! HEHE.. HALO PAPA!"

Jisung terlihat begitu menggemaskan dengan keadaannya sekarang. rambut acak acakan, memakai piyama doraemon, dan memegang gawainya layaknya anak kecil.

Minho merapihkan surai istrinya lalu mengecup kening Jisung. "mana yang tadi yang ngerengek sambil teriak minta makanan, hm?" lalu mencium perut Jisung lama.

"aku dan si bayi. mana pesenanku, kurir ganteng?" Jisung mengadahkan tangannya di hadapan Minho yang segera dihadiahi sebungkus plastik yang menampilkan lambang restoran kue kesukaan Jisung.

"AAAA MAKASIH PAPA! gak sia-sia aku nunggu lama."

cup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cup

"itu hadiah untuk kurir ganteng yang satu ini hehe.."

Jisung segera berlari ke dapur setelah meninggalkan kecupan di bibir Minho.

30 dmc [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang