BAG VIII. Rahasia Duren Montong

22 4 0
                                    


     Udara begitu dingin langit masih tetap gelap walau hujan sudah reda. Yummy baru saja tiba di rumah. Gadis itu langsung duduk di teras rumahnya sambil membuka sepatu. lampu rumah sudah menyala menandakan sang ibu sudah pulang dari kerjanya di pabrik pembuatan sepatu.

" Assalamualaikum bu," sautnya seraya memasuki rumah dan membuka jaketnya.

" Loh anak ibu ko baru pulang?" tanya sang ibu sambil melangkah menghampiri anak gadisnya.

" Nunggu hujan reda dulu bu tadi mau naik angkot tapi uangnya kepake buat fotocopy jadi terpaksa jalan," ujar Yummy sambil tersenyum.

" Kasian anak ibu. Cindi ga mampir? biasanya kalau pulang latihan dia pasti kemari," tanya ibunda Yummy sebari melirik ke arah luar.

" si cabe tadi ga latihan bu dia ke puncak," jawab Yummy lagi.

" loh ngapain? sama siapa? tumben?" ucap wanita separuh baya tersebut. Wajahnya terlihat khawatir.

" Jalan sama pacarnya bu. Ibu nih kepo banget!" ucap Yummy berjalan memasuki kamar.

" Lah dia kan kaya anak ibu sendiri abis sering banget kemari," ungkap ibunda Yummy sambil mengikuti anaknya ke dalem kamar.

" Emang dia udah punya pacar? anak baik-baik?" tanyanya lagi.

" Duh ibu kalau ga baik mana mungkin Cindy mau. Aneh deh pertanyaan ibu," timpal Yummy sambil menggelengkan kepala.

" Trus anak ibu kapan mau nyusul Cindy? Cowo yang pernah anter kamu pulang itu gimana kabarnya?" goda sang ibu.

" Ih ibu ... udah ah aku mau mandi dulu," ujar Yummy seraya mengambil handul dan menghindar dari pertanyaan ibunya.

     Ibunda Yummy hanya tertawa menanggapi tingkah anak gadis nya lalu berjalan ke dapur.
Sekitar 15 menit Yummy baru keluar dari kamar mandi gadis itu langsung bergegas untuk makan.

" Ibu udah makan?" tanya gadis itu.

" Udah tadi pas hujan perut ibu keroncongan jadi ibu makan sayang," jawabnya.

trekkkk... saklar lampu berubah ke arah off itu tandanya token listrik habis.

" Lah mati. Haduh ibu lupa ngisi token. Tapi tadi ko ga kedengeran bunyi mau abisnya ya?" ujar ibunda Yummy sambil bergegas keluar rumah untuk melihat layar tokennya. benar saja token listriknya habis total.

" Yum nanti sehabis makan tolong beliin token ya. Ibu nyalain lilin dulu sementara," ujar sang ibu.

" Sekarang aja bu," jawab Yummy menghampiri ibunya.

" Ya udah nih kamu beli yang 50 rb ya," ujar nya. Gadis itu pun langsung bergegas keluar rumah.

     Tak perlu waktu yang lama Yummy sudah sampai di warung bang Yanto.

" Bang Yanto token dong yang gocap," ujar gadis hitam manis tersebut sambil duduk di depan etalase warung.

" Naha lain anu cepe neng Yummy. Ngirit amat nu gocap," goda bang Yanto.

" Yaelah cuma buat nyambung 6 hari doang bang Yanto maklum akhir bulan," jawab Yummy pandangan nya menoleh ke kanan dan kiri jalanan.

" Bang itu resto jepang baru ya? rame banget ama anak muda?" tanya Yummy sambil melihat ke arah kanan jalan tepatnya ke sebuah resto baru.

" Bukanya sih udah dari 2 minggu lalu neng. Kayanya buat abg abg borju gitu yang datang rata-rata remaja pake mobil. Bang Yanto denger aer putih yang botol sedeng harganya 10 rebu Ckckckckc..." ungkap Bang Yanto.

     Yummy hanya tertawa menanggapi omongan penjual pulsa token tersebut. Gadis itu terus memperhatikan resto yang sedang di perbincangkan. Tiba-tiba mata gadis itu terbelalak melihat seorang pria turun dari mobilnya. Ia adalah Dafa.

Cabe Jablay [ Lengkap ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang