BAG X. Tempat ku adalah tempatmu

13 4 0
                                    

Ada kabar buruk ada pula kabar baik. Segala hal memang terjadi bukan karena kebetulan tapi memiliki alasan. Setiap insan memiliki jalan hidup ya masing-masing.

Cindy sahabat Yummy memang sedang berduka. Kedua orang tuanya pergi di hari yang sama untuk menghadap sang Pencipta. Hati nya kalut. Ini terlalu cepat baginya. Yummy hanya bisa menemaninya dan menenangkannya. Gadis itu sangat iba pada sahabatnya. Baru saja Cindy merasakan kebahagiaan karena mendapat kekasih yang ia inginkan tapi di saat yang bersamaan Tuhan mengambil miliknya yg paling berharga. Itulah takdir tak akan ada yang tahu. Kematian adalah rahasia-Nya.

" Bu , Tante Ana?" tanya Yummy menyelak.

" Eh sayang tante pinjam ibumu dulu ya sebentar," ujar Tante Ana seraya mengajak ibu masuk ke ruang belakang.

Yummy bingung ia merasa ada yang di sembunyikan dari dirinya.

" Yum," ujar lelaki yang tiba-tiba mengagetkan Yummy.

" Ka Dafa ada apa?" tanya Yummy.

" Sorry kayanya gue harus balik. Titip Cindy sama lo ya. Kalo ada apa-apa hubungin gue aja," ucap Dafa.

" Oh gitu oke ka," jawab Yummy.

" Eh ka tunggu," seru Yummy lagi.

" Lo tau kan kondisi Cindy. Sekarang support sistem terbesar ya g dia punya itu lo ka. Gue harap lo ga cuma ada tapi juga setia," ujar Yummy dengan tatapan sinis ke arah Dafa.

" kenapa lo ngomong kaya gitu?" ujar Dafa heran. Bicaranya berubah ketus.

" Gue tau semuanya. Lo pinter jadi pasti bisa pilih yang terbaik. Jangan pernah simpen rahasia kalo berani punya hubungan sama orang. Bangke kalo di sembunyiin bukan cuma baunya yang kemana-mana tapi belatungnya juga. Ngerugiin banyak orang. Jadi sebelum rahasia lo jadi bangke mending buang dari sekarang," ungkap Yummy kesal dan berlalu dari Dafa.

Gadis itu berjalan sambil mengusap dadanya. Emosinya memang masih ia tahan. Yummy tau tak pantas bertengkar di rumah yang sedang berduka terlebih itu adalah rumag sahabatnya sendiri.

" Yum," ujar ibunda Yummy.

" Ibu, udah beres ngobrolnya bu?" tanya Yummy sesekali menoleh ke belakang ibunya.

" Udah sayang. Oh iya kasih tau Cindy tadi tante Ana bilang kita harus siap-siap buat pemakaman. Jenazah udah beres di solatin," ucap sang ibu.

" Iya bu. Yummy ke kamar Cindy ya," ujar Yummy seraya meninggalkan ibunya.

Setelahh semua keluarga Cindy siap mereka langsung bergegas ke tempat pemakaman yang tak jauh lokasinya dari rumah Cindy. Yummy dan ibunya pun ikut mengantarkan jenazah orang tua Cindy. Sekitar sepuluh menit perjalanan yang harus di tempuh. Sampai di pemakaman Jenazah mulai di kebumikan. Makam orang tua Cindy sengaja di tempatkan bersebelahan. Saat jenazah mulai di masukan ke liang kubur ke duan adik Cindy menangis histeris. Cindy yang melihatnya hanya terdiam sesekali meneteskan air mata. Ya dari siang tadi gadis itu memang tak ingin berbicara. Wajar saja ini adalah hal tersulit yang harus dia hadapi dalam hidupnya.

" Lo yang sabar ya be," ucap Yummy yang masih mendekap sahabatnya itu.

Empat puluh lima menit pemakaman berlalu. Semua sanak keluarga dan kerabat bergegas pulang. Ada yang langsung berpamitan pulang ke rumahnya masing-masing ada pula yang masih ikut ke rumah Cindy untuk membantu mempersiapkan tahlilan di malam hari.

" Mba jangan dulu pulang ya," ujar Tante Ana.

" Iya An, saya nanti bantu kamu masak buat persiapan pengajian nanti malem ya," jawab Ibunda Yummy seraya melemparkan senyumnya.

Cabe Jablay [ Lengkap ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang