Treeeeengggg.... treeeeenggg.... !
bel pulang sekolah sudah berbunyi. Cindy dengan cepat merapikan bukunya lalu memakai tasnya." Blay gue jalan ya. Bilang ibu gue balik sore," ujar Cindy seraya meninggalkan Yummy. Langkahnya begitu cepat. Jelas saja ia akan menemui kekasihnya kakak kelas yang terkenal sangat pintar siapa lagi kalau bukan Dafa. Benar saja rasa sayang Cindy lebih besar dari rasa marahnya karena buktinya ia menyanggupi permintaan Dafa untuk bertemu sehabis pulang sekolah.
" Be... be... bilangnya marah tapi nemuin. Susah emang kalo udah mentok," gumam Yummy sambil memakai jaket jeans nya lalu mengikat rambut panjangnya.
" Jadi ikut kan?" ujar Banu yang tiba-tiba berdiri di samping kursinya.
" Nu sebenernya ada apa sih? penting banget ya ke rumah lo? lo ga punya niatan yang macem-macem kan sama gue?" tanya Yummy penasaran sambil menoleh ke arah Banu.
" Nah nah suuzon! udah lo mau kan kalo Dafa putusin Oca dan ga ngeduain Cindy? mangkanya lo ikut gue sekarang," seru Banu meyakinkan gadis yang masih menatapnya heran.
" Sumpah lo bikin kepo, muka mupeng lo itu bikin gue ragu," ujar Yummy menatap tajam Banu.
" Anjrittt emang komuk gue komuk mesum apa? ngaco lo. Jadi ikut ga nih? sebelum gue berubah pikiran buat bantuin lo," tanya Banu lagi dengan wajah jengkel.
" Ya udah iya. Ayo cus !" seru Yummy seraya berjalan meninggalkan kelas mendahului Banu. Siswa lelaki itupun berjalan mengikuti.
Tak sampai lima menit keduanya pun berjalan menuju parkiran. Sesekali Banu melirik ke arah Yummy. Gadis itu pun melakukan yang sama dan membuang wajahnya. Banu hanya tertawa melihat tingkah mantan musuh bubuyutannya itu.
" eh Cindy ko tadi keluar duluan? Dia tau lo mau ke rumah gue?" tanya Banu.
" Jalan sama duren montongnya. Lagi pula gue ga mungkin bilang kalo mau ke rumah lo. Bisa-bisa dia curiga. Tadi pagi aja dia liat sikap lo adem depan gue dia aneh nya setengah mampus Nu," ujar Yummy.
" Oh iya. Eh lo tunggu sini gue ambil motor," ujar Banu seraya mengambil motornya dan membiarkan Yummy menunggu di depan tempat parkir.
" Buruan!" seru Yummy. Banu hanya mengacungkan jempolnya.
Tak butuh waktu lama Banu pun sudah siap dengan motornya dan langsung menghampiri Yummy. Gadis itu lantas menaiki motor teman lelakinya.
" Nu rumah lo dimana?"
" Perumahan taman yasmin."
" Oh iya lo serumah sama ka Rocky?"
" Iya."
" Kalo balik sekolah dia ga mungkin langsung pulangkan?"
" emang kenapa?"
" gpp."
Gadis itu merasa cemas. Ia baru terfikir soal Rocky. Yummy mulai bingung, dalam benaknya ia merasa risau takut kalau-kalau nanti bertemu dengan Rocky. Ya waktu di perpus tempo hari Rocky memintanya untuk acuh. Tapi bagaimana jika Rocky tahu kalau Yummy malah menyambangi rumahnya. Hatinya mulai gelisah.
" Ga usah mikirin Rocky. Yang perlu lo lakuin fokus sama tujuan lo buat dapet bantuan dari gue. Siapin diri lo buat kemungkinan apapun walaupun yang terpait. kalo mau bantuan dari gue berarti lo setuju ikutin cara maen gue," ujar Banu.
" Dih ni bocah punya six science apa yah? tau tau an feeling gue," gumam Yummy dengan suara kecil.
Banu menambah kecepatan motornya agar cepat sampai rumah. sekitar sepuluh menit motor Banu sudah berhenti tepat di depan rumah mewah bercat warna cream dengan pagar besi berwarna gold yang menambah kesan elegan rumah tersebut. Yummy melongo melihat kediaman Banu. Baru kali ini ia melihat rumah semewah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cabe Jablay [ Lengkap ] ✔
Teen FictionKisah persahabatan dua anak manusia Yummy dan Cindy yang begitu erat walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda. Kisah yang mengajarkan kita tentang kepedulian, kesetiaan dan kesetaraan dalam kasta yang berbeda. Dalam cerita ini pembaca akan...