BAG XIX. mendung

12 4 0
                                    

Sore ini mendung tak seperti tadi pagi. Awan dan langit seakan mengerti rasa duka orang-orang yang sedang bersedih di depan pemakaman seorang anak manusia yang selalu terlihat tangguh. Angin semilir menghembuskan dinginnya melewati celah-celah dahan setiap pohon di dekat tempat peristirahatan terakhir. Bau bunga kamboja serta melati tercium begitu sengit. Wanita paruh baya bernama Diana tersungkur sambil memeluk nisan yang bernamakan Banu Aditya. Ia hanya bisa meratap kepergian anak semata wayangnya.

" Di sebaiknya kita pulang sebelum hujan," Ujar sang Kakak membantu membangunkan tubuhnya yang lemas.

" Aku mau disini saja. Kamu pulang duluan," pintanya sambil memelas ke arah ibunda Rocky.

" Tan  ayo kita pulang. Kita doakan Banu di rumah," ajak Rocky kepada tante Diana.

Wanita itu pun akhirnya beranjak dan bangun. sambil merapikan jilbab hitamnya ia lalu pergi bersama Rocky dan Kakak perempuanya. Tinggallah Yummy seorang diri disana. Gadis itu berjongkok sambil mengangkat tangannya mendoakan teman prianya.

" Amin," ucapnya sambil membasuhkan kedua tangan kepada wajahnya.

" Nu yang tenang disana. Gue bersyukur punya lo. Makasih udah banyak bantu gue. Pasti sepi ga ada lo sekarang. Gue pamit ya Nu," ujar nya setelah mencium nisan temannya.

Tepat di depan gapura tempat masuk pemakaman terlihat Cindy sedang berdiri. Meski ragu Yummy tetap menghampirinya.

" Malem ini biar gue yang jaga ibu."

" Ga usah Be. Gue masih bisa urus ibu sendiri."

" Dia nyokap gue juga walaupun bukan sedarah."

" Ga perlu di tekenin gitu. Gue udah tau kita, lo dan ibu ga ada hubungan darah."

" Mending lo balik istirahat. Besok pagi lo balik ke PMI."

Cindy kekeh dengan permintaannya dan pergi meninggalkan Yummy. Gadis itu tak punya pilihan lain. Ia pun merasa begitu letih. Akhirnya Yummy menuruti permintaan Cindy. Gadis itu bergegas pulang.

Yummy berjalan sambil melihat sekitar siapa tau ada becak yang lewat. Hari ini semua kendaraan memang sedang demo. Gadis itu pun berhenti di dekat halte. ia mulai melirik ke kanan dan kiri mencari becak. Tiba-tiba pandangannya terpusat ke sebrang jalan dekat pom bensin petamina.

" Loh itu kan Ka dafa?" ujarnya heran.

" Bodo ah bukan urusan gue dia mau jalan sama siapa nanti gue salah lagi di bacotin lagi sama si cabe," gerutunya lalu acuh. Tak lama ada becak yang lewat di hadapannya. Ia pun menaikinya untuk pulang.

********
Hujan turun begitu lebatnya. Yummy yang baru saja sampai rumah langsung bergegas mengganti pakaiannya. Gadis itu lalu berjalan ke dapur untu membuat mie rebus. Sesekali ia melamun.

treeenggggg...trenggggg  suara panggilan masuk lewat ponselnya. Tertera nama Banu di layar ponsel Yummy kaget. Gadis itu mengangkatnya dengan sedikit ragu.

" Hallo Yum gue Rocky," ujar suara yang tak lain adalah mangga gedong Yummy.

" Ada apa ka?" jawabnya sambil mengelus dada.

" Sorry ya tadi ga anter lo balik," ujar Rocky.

" Gpp ka," jawab Yummy singkat.

" Lo lagi di RS?" Tanya Rocky.

" Di rumah," ucapnya singkat.

" kalo gitu istirahat yang cukup ya. Kalo butuh bantuan hubungin gue aja," ujar Rocky.

" Iya ka," sautnya seraya menutup telponnya. Gadis itu terlihat agak malas menanggapi Rocky. Ya tak bisa di pungkiri semenjak Banu menemani hari-harinya perasaannya pada Rocky sudah mulai berkurang.

Cabe Jablay [ Lengkap ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang