BAG XXVI. Hai blay !

16 5 0
                                    

Degup jantung terus berpacu tanpa henti walaupun pemutaran film sudah berakhir. Suasana yang tadinya cair berubah menjadi kikuk. Kedua insan yg sedang kasmaran sama-sama terdiam berjalan keluar dari ruang studio. Rocky masih sesekali melirik ke arah wanita yang berada di samping nya. Ia begitu canggung. Pria itu mengumpulkan tekadnya untuk perlahan mengajak bicara gadis yang di sukainya.

" ehmmm gimana kalo abis ini kita makan?" Tanya Rocky perlahan.

" Gue belom laper Ky," jawab Yummy perlahan sambil menoleh ke arah Rocky malu.

Dreeettttt.... dreeetttt..... ponsel Rocky berdering. Pria itu langsung membuka ponselnya dan membaca pesan yang masuk lalu dengan cepat ia menutup ponselnya lagi seraya memasukannya kedalam saku celana.

" Siapa Ky?" tanya Yummy penasaran.

" Oh ini biasa pesan ga penting dari operator," ujar Rocky gugup.

" Masih jaman di teror sama operator," timpal Yummy mencairkan suasana.

" Lebih mending operator yang teror dari pada di teror sama mama minta pulsa?" ungkap Rocky rertawa.

" Oh iya kalo lo belom laper ikut gue Yuk!" ajak Rocky semangat.

" Kemana?" tanya Yummy.

" Kita cari udara seger sekalian jalan sore nanti cari makan disana. Tenang gue ga akan ngajak lo ke tempat yang aneh. Gue juga ga akan kaya tadi. Gue kebawa perasaan aja," ucap Rocky  sambil menggandeng tangan Yummy.

" Apa? ehmmm ngapain lo bahas sih," ujar Yummy kesal karena ia sudah mencoba mengalihkan pembicaaraan.

" Kenapa ga boleh di bahas? Sorry kalo lo ga nyaman," ungkap Rocky merasa bersalah.

" Jadi ga nih ajak gue nyari udara seger? Kalo engga gue pulang aja deh," ucap Yummy melepaskan tangannya dari Rocky dan berjalan duluan.

" Eh jadi... Yum tunggu," seru Rocky mengejar Yummy.

" Tunggu dong ! Yummy !" teriak Rocky lagi.

" Cepet banget sih lo !" ungkap Rocky terengah-engah.

" Salah sendiri lelet kaya keong masa ngejar gue aja udah ngos-ngosan gitu," gerutu Yummy.

" Iya susah . Susah dapetnya," Ucap Rocky sambil berbisik di telinga Yummy.

" Boleh gue minta lo ga usah lari?" tanya Rocky yang masih berdiri di dekat Yummy.

" Kenapa? lo cape?" tantang Yummy.

" Bukan. Gue ga mau lo lari gue maunya lo terima gue," ungkap Rocky sesikit gugup. Wajah Yummy memerah.

" Ini pertanyaan atau pernyataan?" tanya Yummy jantungnya mulai berdegup kencang lagi.

" Dua-duanya," jawab Rocky yakin.

" Gimana?" ujarnya lagi yang penasaran dengan jawaban Yummy.

" Gue setuju," jawab Yummy sambil menunduk malu.

" Serius?" tanya Rocky tak percaya.

Gadis itu hanya mengangguk. Rocky langsung memeluknya erat. Ia begitu bahagia wanita yang di cintainya itu akhirnya mau membuka hatinya lagi. Ya perjuangannya selama ini memang tidak sia-sia.

********

Angin berhembus begitu dingin. Udara menjelan sore sudah mulai terhirup. Banyak muda-mudi berdatangan. Saling bergandengan bersama pasangannya. Warung-warung yang berjejer di setiap sisi mulai ramai di datangi orang-orang yang berkunjung. Ya kali ini banyak menu-menu yang baru di setiap warung yang berjualan disana.
Tepat pukul setengah empat sore Yummy dan Rocky sampai di Ah pong Sentul. Setelah memakirkan motornya Rocky membantu kekasihnya melepas helm yang di pakainya.

Cabe Jablay [ Lengkap ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang