Sabtu ini begitu cerah. Tepat pukul setengah tujuh pagi Yummy bergegas ke sekolah. Ia berangkat berjalan kaki. Ya Banu tidak menampakan batang hidungnya di depan pagar rumah gadis itu pagi ini. Sepertinya teman lelakinya itu kesiangan karena terlalu lelah membantunya kemari.
Yummy berjalan menyusuri jalan raya sambil sesekali menghirup hawa segar. Ia sangat terlihat santai. Walaupun sedikitnya ada rasa khawatir untuk meninggalkan ibunya di rumah seorang diri. Awalnya gadis itu berencana untuk tidak masuk sekolah tapi Ibu Nur melarangnya.
Tepat pukul 06.50 Yummy sampau di sekolah. Gadis itu lalu berjalan masuk ke dalam kelas. Terlihat Cindy yang sudah datang terlebih dahulu sedang duduk di barisan dekat meja guru. Ya, dia memilih untuk pindah bangku. Yummy selintas meliriknya dan berlalu.
Bel masuk pun berbunyi. Pak Gembira dengan cepat masuk ke dalan kelas XI IPA II." Anak-anak hari ini bapak hanya akan memberikan kisi-kisi ulangan untuk kalian. Ga lupa toh Senin kita sudah mulai ulangan?" tanya pak Gembira sambil berdiri di depan kelas.
" Tidak pak," jawab semua siswa serempak.
" Hari ini siapa yang tidak hadir?" tanya Pak Gembira pada sekretaris kelas.
" Banu pak," saut sekretaris kelas.
" Kemana dia? ada yang tahu?" tanya pak Gembira pada muridnya.
" Ko diam? berarti dia bolos," ujarnya lagi.
Mendengar hal tersebut Yummy lansung menoleh ke arah bangku Banu di sebelah barisan nya bangku yang paling belakang. Benar saja murid lain yang mengisi bangku Banu. Pantas Cindy bisa pindah bangku.
" Kemana si limbah? tumben? tepar kali ya ?" gumam Yummy.
Gadis itu penasaran kemana teman prianya itu. Ia lantas berniat pulang sekolah untuk menyambangi rumahnya. Takut kalau-kalau Banu sakit.
Tokk... tokkkk ! pintu kelas di ketuk. siswa kelas XII IPA III masuk ke dalam kelas Yummy. Wajah nya tak asing lagi ia adalag Rocky. Yummy menatapnya heran.
" Permisi pak. Saya mau kasih titipan surat," ujarnya sambil masuk menghampiri pak Gembira yang sedang duduk di kursinya.
" Nah surat siapa? Banu?" tebak Pak Gembira.
" Iya pak. Ini suratnya," ujarnya sambil menyerah kan surat yang dibawanya.
" Oke baik kalau begitu," jawab Pak Gembira sambil membuka suratnya.
" Kalau gitu saya pamit pak," pinta Rocky seraya berlalu ke luar kelas sambil sesekali melirik ke arah Yummy. Gadis itu membuang muka. Ia tak mau menatapnya. Cindy memperhatikan tingkah keduanya.
******
Pukul 12.00 pun tiba itu artinya jam pelajaran sekolah sudah selesai. Memang di hari jumat dan sabtu jam sekolah lebih singkat dari biasanya karena tidak ada pelajaran tambahan.
Yummy dengan cepat keluar kelas. Saat baru sampai pintu kelas ia berpaspasan dengan Dafa yang terburu-buru masuk kelasnya untuk menemui Cindy. Yummy memperhatikannya. Terlihat Dafa yang sedang memohon. Cindy masih mengacuhkannya. Melihat hal tersebut Yummy langsung keluar kelas ia tak mau ikut campur lagi. Gadis itu berjalan dengan cepat menuju depan gerbang sekolah. Ia menunggu angkot untuk pergi menyambangi rumah Banu.
Bremmm... bremmmm! sebuah motor berhenti di depannya. Seorang siswa lelaki membuka kaca helmnya.
" Lo mau jenguk Banu kan? Bareng gue aja."
" Jadi Banu ga masuk hari ini beneran karena sakit?"
" Iya semalem dia drop sekarang di rawat di PMI."
" Sampe di rawat? dia sakit apa?"
" Naek aja dulu nanti gue kasih tau."
" Gue naek angkot aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cabe Jablay [ Lengkap ] ✔
Teen FictionKisah persahabatan dua anak manusia Yummy dan Cindy yang begitu erat walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda. Kisah yang mengajarkan kita tentang kepedulian, kesetiaan dan kesetaraan dalam kasta yang berbeda. Dalam cerita ini pembaca akan...