Sore ini Cindy pergi dengan kekasihnya. Ia hangout dengan Dafa. Yummy yang masih ada di sekolah segera bergegas ke perpus. Ya gadis itu ingin meminjam sebuah novel yang berjudul Edensor yang di tulis oleh Andrea Hirata penulis favoritnya. Setelah Yummy sampai di perpus terlihat hanya ada beberapa siswa berada disana. Maklum jam pelajaran sudah selesai jadi semua murid banyak yang langsung pulang.
Gadis itu lantas bergegas mencari novel yang akan ia pinjam." eh," ucap Yummy ketika sama-sama memegang novel Edensor dengan seorang pria yang tak asing baginya. Dialah Mangga gedongnya.
" Sorry lo mau baca ini ka? ambil aja," ujar Yummy. Ia sangat gugup.
" Gapapa lo aja," jawab Rocky datar. siswa itu pun membalikan tubuhnya. Yummy merasa tak nyaman.
Memang hari-hari sebelumnya sikap Rocky acuh terhadapnya. Namun gadis itu tak tahu apa yang sebenarnya salah dari dirinya. Yummy masih terdiam menatap ke arah mangga gedongnya. Baru berjalan beberapa langkah mangga gedong Yummy berhenti. Ia pun berbicara sambil membelakangi gadia tersebut.
" Lo ga perlu nyalahin diri lo sendiri karena sikap gue. Setiap orang bisa berubah. Tapi itu bukan karena diri lo punya salah. Bisa jadi orang tersebut udah nentuin pilihannya. Ada orang yang melangkah dengan hati ada juga yang melangkah dengan logika. Apapun bisa dipilih demi wujudin mimpinya. Jadi bukan salah lo kalo gue memilih pilihan yang kedua. Ga perlu peduli cukup berbalik dan acuh sama gue itu udah cukup biar gue ga nyesel dengan pilihan yang gue ambil," ungkap Rocky seraya berlalu.
Harapan Yummy seakan hancur. Mata gadis itu berkaca-kaca. Ia masih tak mengerti mengapa Rocky yang ia kenal dengan cepat berubah.
" Ya berbalik dan acuh. Harusnya dari kemaren gue denger omongan si limbah. Baru kali ini gue merasa bodoh," Ujarnya sambil menarik nafas dalam dan mengambil novel yang akan ia pinjam.
Setelah Yummy selesai mengisi data untuk meminjam novel gadis itu langsung bergegas pulang.
Drettt..... dreetttt.... dretttt....
" Halo?" seru Yummy mengangkat panggilan masuk dari ponselnya.
" Yum ini om Andra. Cindy sama kamu?" tanya ayahnya Cindy.
" engga om. tadi pulang sekolah Cindy langsung jalan sama pacarnya. Ada apa ya Om ko kedengerannya panik gitu?"
" Bunda kolep. Om juga baru dapet kabar dari si bungsu. Om masih di jalan pulang. Duh gimana yah. Kamu tolongin cari Cindy ya. Om langsung otw PMI." jelas om Andra panik.
" Oke om nanti kalo udah dapet kabar Cindy, Yummy kesana juga om."
" Oke makasih kalo gitu Yum," Tutup om Andra.
Yummy dengan cepat menghubungi Cindy tapi sayang ponsel Cindy tidak aktif. Ia begitu bingung harus mencari sahabatnya kemana. Cindy tidak bilang kemana ia akan hangout dengan Dafa.
" Duh gimana ini gue mesti cari si cabe kemana?" gumam Yummy panik.
Dari kejauhan terlihat Fadil dan Oca baru keluar dari kelasnya. Yummy langsung menghampirinya.
" Sorry ka. Lo punya nomer ka Dafa ? please urgent banget," pinta Yummy. Oca yang mendengarnya menatap sinis gadis itu.
" Ngapain? butuh banget?" tanya Oca sewot.
" Ada ga ka buruan?" ucap Yummy mendesak Fadil dan tak menghiraukan pertanyaan Oca.
" Gue nyari temen gue Cindy. Nyokapnya masuk RS tadi balik sekolah dia jalan sama ka Dafa tapi gue ga tau mereka kemana dan ponsel Cindy ga aktif," jelas Yummy.
" Oh gitu ya udah gue aja yang telpon," bantu Fadil seraya menelpon teman satu geng nya.
" Halo Daf lo dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cabe Jablay [ Lengkap ] ✔
Ficção AdolescenteKisah persahabatan dua anak manusia Yummy dan Cindy yang begitu erat walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda. Kisah yang mengajarkan kita tentang kepedulian, kesetiaan dan kesetaraan dalam kasta yang berbeda. Dalam cerita ini pembaca akan...