Last chapter

3.3K 208 22
                                    

"Aku tidak tah-"

Ucapan Luhan terpotong ketika Sehun tiba-tiba mengecup bibirnya. Mata Luhan mengerjap beberapa kali. Dan Sehun hanya tersenyum melihat ekspresi Luhan.

"Kumohon, pikirkanlah. Demi anak kita" Sebelah tangan Sehun perlahan mengelus perut besar Luhan.

"Akan kucoba"

"Terima kasih"

Luhan tersenyum simpul. Lalu ia menyenderkan punggungnya pada sofa. Tubuhnya jadi sering lelah karena perutnya yang semakin besar. Tapi itu tak menyurutkan semangat Luhan untuk beraktifitas seperti biasa.

"Sehun"

"Hm"

"Tolong pijatkan kakiku~"

Tanpa menjawab. Kedua tangan Sehun sudah berada di kaki Luhan. Ia memijatnya dengan lembut. Tapi ketika dipijat, kaki Luhan malah menjadi tidak mau diam. Alasannya, karena pijatan Sehun kurang enak. Tapi meski begitu, Luhan tetap menyuruh Sehun untuk memijat kakinya.

"Shhh Sehun" Ringis Luhan ketika merasakan sakit di daerah perutnya.

"Kenapa? Pijatanku masih tidak enak?"

"Bu-bukan Sehun. Sshhh perut aku sakit"

Luhan terus memegangi perutnya yang terasa sakit. Sepertinya ia mengalami kontraksi kehamilan.

Mata Luhan terus mengerjap menahan rasa sakit di perutnya. Tentu Sehun langsung beralih pada perut Luhan. Ia ikut memegangi perut Luhan.

"Sehunn hiks sakith"

"Kita langsung ke rumah sakit, sayang"

Tanpa basa basi, Sehun mengangkat tubuh Luhan dengan kedua tangannya. Walaupun berat karena Luhan tengah berbadan dua, tapi Sehun tetap mengangkatnya dan langsung membawanya keluar officetell.

Kaki Sehun terus berjalan ke arah tangga hingga ia sampai di lantai pertama. Disana, penjaga officetell yang melihat Sehun pun langsung mendekat dan mencoba membantu Sehun.

"Pak, mari saya bantu"

"Hhh tolong bukakan pintu mobil saya"

"Baik pak"

Mereka berdua pun berlari ke arah mobil Sehun yang terparkir di depan officetell. Lalu Sehun menyuruh petugas officetell itu untuk mengambil kunci mobilnya yang ada di saku jas. Wanita itu mengambilnya, dan langsung membuka kunci mobil Sehun. Kemudian ia membukakan pintu mobil belakang Sehun.

"Terima kasih"

Sehun menidurkan Luhan di belakang mobil. Setelah selesai, ia pun menutup pintu mobilnya. Sehun langsung mengambil kunci mobilnya yang ada di tangan wanita tadi.

"Hati-hati pak"

Kepala Sehun hanya mengangguk. Ia masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mobilnya. Tak lama, mobil Sehun pun mulai melaju pergi dari officetell menuju rumah sakit.

-

Tak berselang lama. Mobil Sehun sampai di depan rumah sakit. Ia dengan cepat memarkirkannya dengan cepat. Lalu turun dari mobil dan membuka pintu belakang mobil untuk mengeluarkan Luhan.

"Sus, bantu saya sus!" Teriak Sehun ketika tak sengaja melihat beberapa orang suster yang melewat membawa sebuah kasur dorong.

"B-baik pak"

Para suster itu langsung menghampiri Sehun. Menyimpan kasur dorongnya di samping mobil Sehun.

Usai Luhan berhasil keluar, Sehun langsung menidurkannya disana. Wajah Luhan terlihat pucat dan berkeringat.

𝐁𝐚𝐝 𝐡𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 [𝐠𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang