11. Curhatan hati Dongpyo

5.4K 676 56
                                    

Hehehe dulu aja..
Biar nggak di marahi karna 4 hari nggak update para bomet.

































Hari ini tuh suasana kota Seoul lagi hujan, mungkin karena mau masuk bulan desember jadi dingin. Dari dua hari yang lalu hujan turun nggak berhenti-henti buat semua orang jadi susah, yang sekolah yang pergi ngantor do tambah ibu-ibu yang komplin karna bikin jemuran mereka nggak kering maksimal.

Dongpyo lagi mandangi suasana taman belakang lewat jendela kelasnya, kebetulan dia duduk deket jendela. Kelasnya Dongpyo hari ini gurunya lagi nggak ada, kehujanan jadi nggak masuk cuma ngasih tugas. Dongpyo yang otaknya keturunan Seungwoo udah selesain semua tugasnya dalam waktu 30 menit pertama, beda dengan Dohyon yang otaknya 100 persen turun dari Seungyoun yang dari tadi ngebacot sama temen sekelas mereka masalah soalnya nomor 5 yang nggak bisa di jawab sama dia.

Kalo Jinwoo sekarang lagi duduk tenang di mejanya, dengan hearphone yang menutup kedua telinganya dan juga sebuah buku tentang astronomi di tangannya, tidak memperdulikan kekacauan kelas yang terjadi akibat ulah Dohyon dan Chenle si murid dari China.

Dongpyo beberapa kali menguap karna rasa ngantuknya, sumpah semalam dia tidur sekitar jam 2 pagi karena ke asikan main game di komputernya dan itu pun dia berhenti main karena ketahuan sama Byungchan yang emang suka bangun subuh buat ngecek keadaan Dongpyo, udah kebiasaan dari kecil atau kadang malah Byungchan yang main game sambil nemenin Seungwoo selesain kerjaannya.

Dohyon yang sudah mendapatkan jawabannya langsung segera ke mejanya dan menghampiri Jinwoo yang masih setia membaca bukunya,

"Nu,mau ke kantin nggak? Beli donat sama coklat panas enak nih" Dohyon ngomong sambil beresin buku-buku dia yang berantakan sama ngerapetin jaketnya karna udara menjadi lebih dingin,Jinwoo melepas salah satu hearphone di telingannya dan menggeleng pelan.

"Mau ke kantinnya nanti basah Do, kamu aja yang pergi" Dohyon yang semula posisinya berdiri dari duduk di mejanya,

"Loh kok duduk?" Tanya Jinwoo sekarang dia nutup bukunya dan menatap Dohyon yang lagi ngeluarin sebungkus roti dari dalam tasnya terus dia kasih ke Jinwoo.

"Jinu belum makan kan? Itu roti makan aja, dodo mau ke kantin soalnya, kalo Jinu mau titip maaf dodo nggak bisa, soalnya berat nanti bawanya" ucap Dohyon terus dia jalan keluar dari dalam kelas, tapi sebelum keluar dia ngacak rambut Jinwoo sebentar sebelum kabur sambil ketawa-tawa sama Chenle, sedangkan Jinwoo yang kepalanya baru di usak sama Dohyon cuma bisa diam mematung, pikirannya ngeblank.

Dongpyo yang ngelihat itu cuma bisa gelengin kepalanya,

"Yang di acak rambut lo tapi pasti hati lo yang berantakan kan?" Ucap Dongpyo sambil dia natap ke arah Jinwoo yang masih bengong nggak lama Jinwoo ngelempar buku di tangannya ke arah Dongpyo.

"Apaan sih, dasar kembaran toto" Dongpyo mendelik tajam ke arah Jinwoo karena ngatain dia kembaran toto.

"Dasar anak papa"

"Nggak ya, aku anak mama"

"Anak papa wei"

"Pyooo!!"

"Jinuu anak papa weii.. papa weii"

"Nggak Jinu anak mama ushin"

"Papa weiii.."

"Ihhh... pyo nyebelin"

Jinwoo melipat kedua tangannya di dada, sedangkan Dongpyo cuma ketawa-tawa.

"Anak papa weii kalo maraahhh luccuuuu...." Dongpyo langsung pergi sesudah ia cubit pipi Jinwoo, dia pergi berlari keluar kelas sebelum Jinwoo benar-benar mengeluarkan aura maungnya.

Parent vs Child ( Sequel Ipa vs Ips ) PDX 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang