43. Sunlight and Mama Lemon

4.5K 692 116
                                    

Cieee yang di prank...

Awokwokwokwok..





Dohyon menatap takjub bayi perempuan di dalam box bayi yang ada di bangsal anak di rumah sakit, begitu ia mau pulang dari piknik bersama dengan teman-temannya, Hangyul membawanya ke rumah sakit dan berkata kalo adik Dohyon sudah lahir.

"Ya ampun.. lucu bangett sihh...gue jadi tau alasan pyo waktu itu maafin dahye..." Dohyon baru saja ingin mengulurkan tangannya untuk memengang adiknya namun dengan cepat Seungyoun memukul lengan Dohyon, lalu menatap Dohyon tajam.

"Jangan di pegang-pegang dulu.. masih sensitif dedenya.. nanti aja" ucap Seungyoun lalu mengajak Dohyon untuk keluar dari sana, biar nggak ganggu bayi lainnya.

"Jadi kapan dodo bisa pengang?" Tanya Dohyon dengan mata yang berkedip menatap Seungyoun.

"Nanti kalo udah setahun"

"Yeuuu... papi mah gituu" Seungyoun ketawa terus dia rangkul pundak Dohyon.

"Seneng nggak punya adek?" Tanya Seungyoun keduanya berjalan di sepanjang koridor menuju ruang rawat Sejin. Dohyon tidak bersuara dan hanya mengangguk kecil.

"Kamu gimana? Udah siap jalanin rehabilitas dan pengobatan lainnya?" Seungyoun dan Dohyon memutuskan untuk duduk di luar ruangan Sejin, Seungyoun ingin mengobrol beberapa kata bersama dengan Dohyon dan tidak ingin menganggu Sejin yang sedang istirahat pasca melahirkan.

Dohyon mengangguk kecil, "kemarin kata nenek Na, kalo dodo mau jalanin pengobatan sama rehalibitas kemungkinan besar dodo bisa sembuh, karena cidera dodo termasuk cidera ringan" Seungyoun tersenyum tipis.

"Kamu mau pilih rehabilitas di mana? Jadi ke Jepang? Ikut opa sama oma?" Seungyoun menatap Dohyon yang sekarang pandangannya lurus ke depan.

"Nggak deh pi... soalnya ada seseorang yang harus selalu dodo jaga"

"Siapa? Adek?" Dohyon menatap Seungyoun lalu menggeleng.

"Ngapain jaga adek, adek kan udah ada papi sana mami.. dodo mau jagain jinu.. jadi dodo harus selalu di sebelah jinu" Seungyoun membulatkan matanya.

Sepertinya ia dan Jinhyuk benar-benar akan menjadi besan.

🍁🍁🍁

"Kamu sebulan ini lebih kelihatan cepet banget capeknya han? Kamu nggak papa?" Yuvin yang baru saja mandi menghampiri Yohan di dapur yang lagi mengecek stok kebutuhan mereka selama satu minggu, karena stoknya tadi udah habis di pakek anak-anak buat piknik.

"Nggak papa kok vin, kayanya cuma kurang darah aja deh" Ucap Yohan sambil terus memeriksa barang-barang di dapur, lemari-lemari penyimpan makanan dan juga kulkas.

Yohan melirik jam di tangannya, hampir jam 7 malam "vin, kamu keberatan nggak kalo kita makan malam di luar sama Hyungjun? Aku nggak sempat masak?" Tanya Yohan sambil menatap Yuvin, Yuvin mengangguk kecil.

"Ya udah sana siap-siap sekalian panggil Hyungjun, aku pergi panasin mobil" Yohan mengangguk kecil lalu berjalan dari dapur untuk ke lantai dua, namun baru beberapa langkah tubuh Yohan ambruk dan membuat Yuvin panik.

"Astagaa Yohann!!"





"Gini nih.. kalo sama-sama bego.. susah di jelasin" Yuvin menatap ke arah Sihoon yang baru saja selesai memeriksa Yohan.

"Udah 8 minggu Yuvin dan lo berdua kagak ada yang sadar? Astaga..." Yuvin membulatkan matanya waktu mendengar perkataan Yohan. Pantes saja waktu Yuvin periksa Yohan, tidak ada tanda-tanda sakit dan mungkin faktor utama Yohan pingsan tadi adalah kelelahan, makanya Yuvin langsung bawa Yohan ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, dia lihat Sihoon lagi ngobrol sama mamahnya masalah Dohyon, jadi sekalian aja suruh Sihoon periksa Yohan.

Parent vs Child ( Sequel Ipa vs Ips ) PDX 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang