47. Pembicaraan antar lelaki (katanya)

3.9K 583 67
                                    

Dongpyo melirik sekilas genggaman tangan Donghyun pada tangannya, keduanya berjalan untuk melihat-lihat bunga yang lain.

"Jadi kapan kakak pergi?" Tanya Donghyun sambil ngelihat Dongpyo yang pandangannya fokus ke depan sekarang.

"Senin" jawab Dongpyo pelan.

"Maaf ya, aku nggak kasih tau kamu.. masalah kepindahanku dan kamu malah tau dari orang lain" Donghyun menggeleng dan tersenyum kecil.

"Aku tau kok perasaan kakak gimana.. aku juga nggak paksa kakak buat cerita semuanya ke aku..masalah kakak mau bilang atau nggak itu urusan kakak.."

"Aku cuma binggung harus bilang apa sama kamu.. harus menyampaikan dengan kata-kata seperti apa, kalo aku bakalan pergi" Donghyun berhenti ketika mereka berada di hamparan bunga lilie.

"Kenapa?" Tanya Donghyun sambil memandang Dongpyo yang membuat Dongpyo sedikit salah tingkah karena di tatap begitu intens oleh Donghyun.

"Apa yang kenapa?" Dongpyo balik bertanya lalu membuang mukanya ke arah mana aja.

"Kenapa kakak binggung mau ngomong sama aku? Padahal sama sahabat-sahabat kakak, kakak ngomong gitu aja?" Dongpyo terdiam sebentar lalu kembali menatap tangan Donghyun yang masih mengenggam tangannya.

"Menurut kamu kita ini apa?" Dongpyo menatap Donghyun yang kemudian melepaskan tautan tangan mereka dan tersenyum ke arah Dongpyo lalu pandangan Donghyun tertuju pada hamparan bunga lilie.

"Kakak tanya kita ini apa?" Dongpyo mengangguk kecil, "kamu udah pernah cium aku di everland waktu itu.. terus kamu nolongin aku.. terus tadi kita.." Dongpyo mengentikan perkataanya, rona merah kembali muncul di pipinya.

"Tadi kita apa?" Donghyun tersenyum jail ke arah Dongpyo..

"Ihh.. nyebelin..." Dongpyo melipat kedua tangannya dan mengembungkan pipinya sebal, sedangkan Donghyun tersenyum jail lalu mengulurkan kedua tangannya untuk menarik tangan Dongpyo.

"Sekarang aku mau tanya, perasaan kakak sama aku gimana?" Dongpyo terdiam sambil melihat ke arah kedua tangannya yang lagi di pegang sama Donghyun.

Dongpyo masih berpikir tentang perasaannya ke Donghyun itu di sebut apa? Perasaan yang bagaimana? Apa suka? Cinta? Atau yang lain.

"Ya udah nggak usah di pikirin kak, muka kamu kelihatan kusut gitu.. jadi jelek.. hahaha" Donghyun mencubit ujung hidung Dongpyo,yang buat Dongpyo berdecak sebal.

"Keumm ihh.. nyebelin banget sih..." Donghyun ketawa lagi lalu gandeng tangan Dongpyo buat jalan ke tempat lain.

"Aku tau perasaan kakak tampa kakak jelasin, begitu juga aku... yang penting sekarang kita tau perasaan masing-masing. Dan aku pasti bakal tungguin kakak sampe kakak sembuh dan pulang kesini.. karna di sini cuma ada kakak.."Donghyun membawa tangan kanan Dongpyo untuk menyentuh dada kirinya.

"Dasar bocah dableg!!" Dongpyo menarik tangannya dari genggaman Donghyun lalu melangkahkan kakinya dengan kesal dan berjalan di depan Donghyun.

"Loh kok aku di tinggal sih??"

🍁🍁🍁

"Dodo pasti lebih banyak tau tentang bunga kan?" Jinwoo menoleh dan menatap Dohyon sebentar,

"Nggak banyak sih, tapi waktu kecil sering bantu mami jaga di toko kan? Terus sekalian belajar aja" ucap Dohyon terus mereka berdua berhenti hamparan dandelion

"Taman ini udah ada dari puluhan tahun yang lalu, setiap tahunnya selalu ada festival.. dulu mami sama papi suka kesini.. terus aku pernah denger juga kalo tempat ini.. terutama dandelion ini, jadi saksi biksu antara kisah percintaan Daddy woo sama mommy chan" Jinwoo mengangguk ia juga sering dengar dari papanya, ketika mereka kumpul bersama pasti akan selalu menyinggung tentang dandelion and kiss,

Parent vs Child ( Sequel Ipa vs Ips ) PDX 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang