40. Bukan fisik yang terluka,tapi batin.

4.5K 693 43
                                    

Byungchan membuka kamar Dongpyo dan sedikit menghela nafas saat melihat kamar Dongpyo yang gelap,serta sosok Dongpyo yang menutup dirinya dengan selimut dan membelakangi pintu.

Byungchan berjalan dan duduk di samping ranjang Dongpyo "kak" panggil Byungchan pelan, ia tau kalau Dongpyo belum tidur dan hanya memandang lurus ke jendela kamarnya.

"Kamu dari tadi pagi belum makan kan? Makan dulu ya?" Byungchan mengusap pelan punggung Dongpyo, dan hanya mendapat gelengan kecil dari Dongpyo.

Byungchan menghela nafas untuk sekali lagi, hatinya begitu hancur melihat keadaan Dongpyo yang menyalahkan dirinya akan semua kejadian hari ini.

Bagaimana saat dia menangis dengan hebat ketika mengetahui keadaan Dohyon dan melihat Dohyon yang menangis di dalam pelukan Seungyoun.

"Pyoo.. kamu harus makan loh.." Byungchan membalikan tubuh Dongpyo bagaimana pun Dongpyo harus makan, walaupun satu atau dua sendok.. setidaknya biarkan ada nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya.

Byungchan membulatkan matanya saat melihat kondisi Dongpyo yang terlihat seperti bukan Dongpyo mata yang memerah dan sebab, hidung merah, serta rambut hitamnya yang berantakan dan lepek.

"Pyoo..." Byungchan menopang tubuh Dongpyo agar anaknya mau bangkit dari posisi tidurnya menjadi bangun. Byungchan menggelap sisa-sisa air mata Dongpyo yang bahkan ketika Dongpyo melihat Byungchan air matanya kembali turun.

"Mommy..." Dongpyo menatap Byungchan sendu dengan air mata yang kembali turun.

"Iyaa.. sayang ini mommy" Byungchan mengelus pelan pipi Dongpyo seraya menghapus air matanya.

"Pyo yang salah disini kan? Kalo saja Dongpyo nggak ke belakang sekolah, pasti keum sama dodo baik-baik aja dan nggak di rumah sakit.. terlebih dodo.. hiks.. dia harus kehilangan mimpinya.. hikss" Byungchan menarik Dongpyo ke dalam pelukannya, memeluk tubuh Dongpyo yang semakin bergetar dan kembali menangis. Byungchan sakit, hatinya sakit melihat Dongpyo menangis segukan seperti ini.

"Pyoo.. ini bukan salah kamu" Dongpyo menggeleng dan makin membenamkan wajahnya di dada Byungchan.

"Nggak, ini salah pyo mom.. pyo yang salah.. semua salah pyo..." Byungchan menarik Dongpyo dalam pelukannya dan menatap mata sembab anaknya dalam-dalam.

"Dengerin mommy pyo, disini pyo nggak salah.. nggak ada yang patut disalahkan dari kejadian ini. Donghyun terluka karena dia mau menyelamatkan pyo, dodo terluka karena mau melindungi pyo dan unjun.... dan lagi jika pyo nangis terus, nggak mau makan dan nanti sakit, bukan kah akan menjadi sia-sia berjuangan Donghyun sama Dodo?" Dongpyo diam ia menatap Byungchan lalu menundukan kepalanya.

"Donghyun hanya mengalami luka ringan di kepalanya, lukanya tidak fatal dan nggak bikin dia lupa ingatan kaya di drama-drama yang sering kita nonton.. dan dodo, pyo kita tau bahwa dodo tidak bisa bermain basket lagi.. tapi ketahuilah bahwa luka dodo termasuk cidera ringan.. dodo masih bisa menjalanin rehalibitas dan pengobatan lainnya, inget opa sama oma cho itu orang kaya, pasti mereka bakal ngelakuin apapun demi dodo.. dodo masih bisa sembuh dan bermain basket lagi walau mungkin memakan waktu yang cukup lama" Byungchan menghela nafasnya sambil mengelus pelan kepala Dongpyo.

Dongpyo terlihat memainkan ujung bajunya lalu menatap mata Byungchan lagi.

"Apa pyo pergi aja dari sini?" Byungchan membulatkan matanya mendengar perkataan anaknya.

"Apa pyo ikut kakek sama nenek buat tinggal di Beijing aja?? Biar nggak ada satu pun yang terluka disini? Percuma kalo kehadiran pyo cuma buat yang lain terluka.. mommy juga terluka karna pyo.. bahkan mommy hampir pergi waktu berjuang ngelahirin pyo.. pyo emang nggak pantes buat tinggal disini.." Byungchan memutar bola matanya.

Parent vs Child ( Sequel Ipa vs Ips ) PDX 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang