16. Jinhyuk Feel

4.3K 674 68
                                    

Jinhyuk mengelus pelan punggung tangan Wooseok pelan sebelum berganti untuk pindah ke arah Jinwoo yang tidur dengan tangan yang terlipat di pinggir ranjang Wooseok. Jinhyuk melirik jam sebentar, jam 9 malam.

Jinhyuk mengendong tubuh Jinwoo dan membawanya berbaring di atas sofa panjang yang ada di dalam kamar rawat Wooseok, di elus pelan surai hitam milik Jinwoo dan sesekali Jinhyuk tersenyum melihat wajah Jinwoo yang terlelap. Entah kapan terakhir kali ia lihat Jinwoo tidur setenang ini.

Dritt...

Driitt...

Jinhyuk menoleh dan melihat ponselnya yang bergetar di samping nakas ranjang Wooseok dan nama id Seungyoun yang memanggilnya.

Jinhyuk menghela nafasnya dan berjalan ke arah Seungyoun yang lagi duduk di salah satu bangku di taman rumah sakit sambil bermain ponsel.

"Kenapa?" Tanya Jinhyuk sambil duduk di samping Seungyoun,Seungyoun membukakan satu kaleng bir dingin dan memberikannya kepada Jinhyuk yang langsung di terima oleh Jinhyuk.

"Lo kalo ada apa-apa ngomomg sama gue hyuk, jangan sungkan kaya sama siapa aja"

Seungyoun tetaplah Seungyoun dengan segala kepekaannya.

"Wooseok nggak mungkin sampe ngredrop kaya gitu kalo kalian nggak ada masalah"

Jinhyuk masih diam dan meneguk birnya sampai habis dan menghela nafasnya gusar.

"Gue bingung youn"

"Ohh... hai bingung gue seungyoun" Jinhyuk menatap Seungyoun dan melempar bekas kaleng birnya kepada Seungyoun yang lagi tertawa keras.

"Gue serius nyet.. ah.. lo buang-buang waktu gue" cibir Jinhyuk kesal sedangkan Seungyoun hanya terkekeh pelan.

"Beberapa minggu yang lalu, Wooseok ketemu sama mamanya" mulai Jinhyuk ia menatap lurus ke depan.

"Wooseok cerita kalo mamanya tau dimana ayah kandung Wooseok,ayah kandung Wooseok adalah seorang buronan polisi karena sudah merampok dan pembunuh seorang pengusahan di daerah Paju" Jinhyuk menghela nafasnya dalam-dalam lagi.

"Awalnya gue sama Wooseok nggak percaya karna kita mikir nyokap Wooseok ngomong kaya gitu karna mau minta uang ke gue sama Wooseok. Tapi tampa sepengetahuan gue, Wooseok sama mamanya ketemu dan gue nggak tau mereka ngomongin apa sampe-sampe mental Wooseok melemah dan fisiknya juga" Seungyoun menepuk pelan punggung Jinhyuk.

"Wooseok adalah tipekal orang yang bakal mikirin segala sesuatu sampai dia bisa ngedrop dan gue takut gimana nanti dia tau kalo bayi di dalam kandungannya udah nggak ada? Gue nggak tau bakal sekacau apa dia"

"Hyuk, intinya lo harus ada di samping Wooseok terus, di tambah mental dia yang kaya gini sekarang. Lo tau sendiri kan Wooseok itu orangnya gimana?" Jinhyuk mengangguk kecil

"Jinwoo gimana?" Jinhyuk menghela nafas lagi.

"Jinwoo udah lebih baik dari sebelumnya, gue mau ngucapin makasih sama Sejin dan Dohyon yang udah sempatin datang tadi siang, setidaknya Jinwoo udah jadi lebih baik dan nggak nyalahin dirinya sendiri"

"Youn, menurut lo? Gue gagal ya dalam membangun rumah tangga?"

"Tergantung, lo pakek semen apa? Semen padang atau tiga roda"

"Si bego! Gue serius ya, lo sempat-sempatnya"Jinhyuk memijat keningnya pelan, kalo ada pisau di sebelahnya mungkin Seungyoun udah di tusuk.

"Santai aja si Hyuk.. gue mau memadatkan suasana aja.. nggak biasa gue lihat wajah lo kaya gini, rasanya mau gue videoin terus gue viralkan. Tapi sebagai sahabat yang baik, gue urungkan niat gue barusan" Jinhyuk memutar bola matanya malas.

Parent vs Child ( Sequel Ipa vs Ips ) PDX 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang