30. Dodo maafin papi ya?

3.9K 685 97
                                    

"Dodo?"

Seungyoun mengetuk pelan pintu kamar milik Dohyon yang terbuka sedikit, semenjak kejadian ia memarahi Dohyon dua hari yang lalu, Dohyon sama sekali tidak mau berbicara padanya. Bahkan Dohyon sengaja bangun lebih pagi,sarapan lebih pagi dengan makan roti buatannya sendiri atau sekedar membuat susu hangat bahkan ia lebih memilih pergi ke sekolah memakai bis agar tidak di antar oleh Seungyoun maupun Sejin. Intinya Dohyon selama dua hari ini dengan penuh menghindari Seungyoun, walau sesekali dia mengobrol dengan Sejin. Bahkan saat waktu makan malam, Dohyon lebih memilih diam di kamar untuk mengerjakan tugas sekolah di tambah sebentar lagi akan ada ujian. Dan itu sontak membuat Seungyoun benar-benar merasa bersalah.

"Dodo papi masuk ya?" Panggil Seungyoun lagi dan kali ini membuka kamar anaknya dengan pelan,mana tau Dohyon udah tidur tapi nggak mungkin lah ya? Ini masih jam 8 malam, ya kali babon kesayangannya udah tidur.

Seungyoun melangkahkan kakinya secara perlahan namun pasti dan melihat Dohyon yang benar-benar tertidur, tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga dadanya. Seungyoun tersenyum sebentar lalu berjalan ke arah meja belajar milik Dohyon yang terletak di samping meja belajarnya.

Meja belajar dengan tipe yang tidak terlalu banyak buku, hanya buku pelajaran sekolah dan lebih banyak komik di sana dan hampir sebagian komik yang disana adalah komik milik Seungyoun di masa mudanya.

Di samping meja belajarnya, terdapat sebuah lemari kaca dengan tinggi sekitar 1,5 meter yang diisi Dohyon oleh foto-foto masa kecilnya dan juga barang-barang yang di anggap Dohyon berharga. Mirip Sejin yang juga suka menaruh barang koleksinya di sebuah lemari kaca.

Seungyoun menaruh kantong plastik yang ia bawa tadi di meja belajar Dohyon yang berisikan segala macam permen dari toko Seobin, yang diinginin Dohyon sebelum insiden memarahi Dohyon dua hari yang lalu.

Seungyoun mengambil sebuah buku yang berada di paling atas tumpukan buku sekolah Dohyon, buku matematika. Seungyoun jadi penasaran tentang nilai matematika Dohyon.

Lembar pertama tentang kesebangunan dan kekongruenan, Seungyoun tersenyum ketika melihat jawaban yang Dohyon berikan pada tugasnya dan mendapatkan nilai nyaris sempurna "untung nurun Sejin" gumam Seungyoun sambil membuka lembar demi lembar. Seungyoun membuka halaman terakhir yang ada di buku milik Dohyon tersebut dan terkejut ketika melihat coretan-coretan yang ada di sana.

"Pergi ke everland biar buat jinu senang karna jinu kelihatan sedih banget hari ini" di ujung tulisan di kasih tanda hati oleh Dohyon.

"Beli permen buat ujun, biar bisa konsentrasi buat ujian karna ujun suka yang manis-manis kaya sungmin" nggak lupa di ujung sana di kasih tanda emo senyum malu-malu yang dia gambar sendiri.

"Jauhin pyo dari si bocah dableg" di ujung sana di gambar 3 tanda seru oleh Dohyon.

Seungyoun menatap Dohyon yang lagi tertidur, rongga dadanya naik turun secara teratur dan deru nafasnya terdengar stabil dan sedikit keras. Mungkin hari ini Dohyon sedikit lelah mengingat tadi Dohyon pulang jam lima lewat setelah mengikuti eskul basket dan pergi ke tempat les.

Seungyoun menutup buku matematika punya Dohyon lalu mengambil buku dengan lainnya, sebuah buku sastra.

"Untuk jinu yang selalu ada buat dodo, hari ini traktir jinu es jeruk, tapi jangan kaya rasa ketek dajjal"

"Buat pyo tersenyum karna lagi sedih,kuatin pyo biar kuat menghadapi kejamnya dunia ini"

"Ajak ujun keluar buat beli makan jangan di perpus terus,tapi tetep dia yang bayar"

Seungyoun lagi-lagi tersenyum sambil menggeleng melihat coretan yang ada di belakang buku Dohyon, ini anaknya kok bisa gini ya? Heran Seungyoun tuh.

Parent vs Child ( Sequel Ipa vs Ips ) PDX 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang