39. Dohyon lost his dream?

4K 680 93
                                    

Hari ini double up chapter 38 bisa di cek..

Yuhuuuu✌✌



Jinwoo membulatkan matanya ketika melihat Dohyon berjalan dengan memengang pundak kanannya, serta pelipis kanannya yang mengeluarkan darah.

"Dodo" Jinwoo menghampiri Dohyon, sedangkan Dohyon hanya tersenyum kecil.

"Lo kenapa?" Tanya Jinwoo, ia melihat pelipis Dohyon yang membuat Dohyon memalingkan wajahnya dari Jinwoo.

"Dodo lo kenapa? Dari mana? Terus lo tau kabar Dongpyo sama Donghyun lagi di bawa ke rumah sakit?" Dohyon mengangguk kecil,lalu menyuruh Jinwoo untuk duduk terlebih dahulu. Mereka sekarang berada di taman belakang, dimana Dohyon ingin berjalan ke ruang kesehatan dan malah bertemu Jinwoo yang mencari Dohyon.

"Lo kenapa sih? Kok bisa berdarah, jalan lo juga pincang gitu" tanya Jinwoo dengan nada yang meminta penjelasan lebih lagi.

"Tadi waktu mau nolong Dongpyo sama Donghyun aku jatuh dari tangga"

"Hah? Jatuh dari tangga?" Dohyon mengangguk kecil,sedangkan Jinwoo memincingkan matanya sambil menatap mata Dohyon. Lalu menghela nafasnya.

"Lo tunggu disini, biar aku ambilin obat di ruang kesehatan dulu.. terus pakek ini buat nyelap darah yang terus turun dari pelipismu" Jinwoo menyerahkan sapu tangannya kepada Dohyon dan berjalan menuju ruang kesehatan.


Dohyon tersenyum waktu lihat Jinwoo datang sambil bawa kotak p3k di tangannya "aku udah bilang sama Jisung,kalo kita berdua skip pelajarannya pak Yuri" Dohyon mengangguk kecil,lalu tangan Jinwoo mengambil kapas dan menuangkan alkohol di kapas tersebut.

"Kalo sakit bilang ya, biar aku bisa hati-hati" Dohyon mengangguk dan membiarkan Jinwoo membersihkan lukanya, tangan kiri Jinwoo menahan anakan rambut Dohyon dan tangan kanannya bersama dengan kapas mulai membersihkan luka di pelipis Dohyon.

"Do kayanya ini robek deh, harus di jahit" Jinwoo berunjar karena dia melihat warna putih dari luka Dohyon yang di pastikan kalo itu daging yang keluar. "Lukanya lebar banget do,lo nggak kesakitan?" Jinwoo menatap Dohyon yang tersenyum tapi jelas jika tangan Dohyon mencengkram kuat ujung blezer sekolahnya dan Dohyon mengigit bibirnya untuk meredakan rasa sakit.

"Nggak bisa di biarin, kita harus ke rumah sakit do.. luka mu harus di jahit" Jinwoo membereskan peralatan p3knya namun tangannya di hentikan oleh Dohyon.

"Nggak usah nu, lo tutup aja pakek perban lukanya bisa kan? Jangan di bawa ke rumah sakit. Gue nggak mau bikin mami khawatir" ucap Dohyon dan tentu saja Jinwoo tidak setuju.

"Ini luka kamu serius do, apalagi dari tadi lo mengangi pundakmu itu" Jinwoo melipat kedua tangannya di depan dada sambil matanya menatap Dohyon.

"Nggak bisa nu, habis ini aku ada latihan untuk turnamen basket nanti... dan kamu juga tau kalo ada adalah pemain inti"

"Persetanan dengan pemain inti Cho Dohyon.. pergi kerumah sakit sekarang atau aku marah dan nggak usah temenan sama aku selamanya" Dohyon menelan ludahnya kasar, tidak menyangka jika sosok imut di depannya ini memarahinya dengan nada yang begitu dingin.

"Tapi nu-"

"Nggak ada tapi-tapian, atau perlu sekarang juga aku telepon papi sama mami kamu? Biar mereka yang antar kamu?"

"Nggak usah nu, telepon om Hangyul aja.. aku pergi ke rumah sakit sama dia aja...Plis jangan telepon mami.. dia lagi hamil gede.. aku nggak mau nanti adikku brojol duluan sebelum waktunya"

Jinwoo memutar bola matanya malas, antara kasihan dan sebel bercampur jadi satu.

🍁🍁🍁

Parent vs Child ( Sequel Ipa vs Ips ) PDX 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang