11

103 4 2
                                    

Setelah Paginya untuk sarapan bersama keluarga davina lari masuk ke dalam kamarnya, syifa juga menyusul kakaknya masuk dalam kamar.

"Syifa, Vina!! Jangan pergi dul--"

"Stop dan! Kamu jangan ikut-ikutan soal adik kamu ya"

"Tapi pa--"

"Dani, ikuti saja perintah papa kamu ya.. cucuku!"

"Iya eyang.. "

Daniel masih bertahan sama eyang dan papanya. Disaat itu Syifa masuk kamar kakak nya.

"Kak vin!"

"Jangan ganggu kakak dek, Hiks.. Hiks.."

"Syifa, mohon buka in pintunya kak.."

"Tidak, kamu pergi dari kamar kakak.. syif!"Teriak Davina sampai membuat syifa kaget mendengar kakaknya berteriak.

"Astagfirulloh kak vina!!"Batin Syifa.

Syifa menemui daniel dibawah buat melakukan sesuatu..

"Hanya kak daniel yang bisa memberi solusi"

Oppa, beserta riko masuk meja makan. Daniel sudah di situ duluan.

"Selamat pagi om, oppa"

"Pagi juga daniel"

"Daniel, adik kamu kemana!!"Tanya riko Duduk.

"Dia sedang ke kamarnya om.. Entah apa yang terjadi tiba-tiba saja dia nangis tuh"

"Siapa dan, yang nangis."Tanya oppa

"Davina oppa"

"Kamu coba lihat dia dulu"

"Arya!! Apa kamu tahu kenapa anakmu nangis gitu"

Arya tidak tahu menahu soal vina nangis karena apa. "Tadi sempet aku mau ngomong ke vina, tapi dia hanya diam dan lari ayah"

"Dan.. "

"Kakak"Teriak suara syifa dari atas.

"Daniel, syifa kenapa itu"

Daniel menggeleng-gelengkan kepalanya dan lari menuju suara syifa berada. "Syifaaa"Teriakku.

"Dani, jangan lari nak?"Kata Arya meneriak daniel sang sulung.

##

Angga masih berjalan memakai tongkatnya itu. "Arrrgghh!! Sakit banget"

"Assalamualaikum!! Angga"

"Waalaikumsalam, iya sebentar"

Angga berjalan di area sudut rumah lalu ia memanggil pembantunya untuk membuka pintu depan. "Bibi"

"Iya den angga"

"Bi tolong bukain pintu depan ya"

"Baik den"

Bibi pergi ke depan untuk membuka pintu rumah. Angga duduk di sofa ruang TV karena sakit untuk berjalan.

"Arrgghh! tuh cewek Katanya mau rawat aku"

Ketika bibi membuka pintu depan yang datang adalah bastian dan bryan. Mereka mau menjenguk angga katanya dia sakit.

"Bi, apa angga ada"

"Ada-ada den bastian? Silahkan masuk"

Bastian dan arnold masuk ke dalam dan menemui angga.

"Angga"

"Kalian"

"Kamu kok bisa jadi begini"

"Iya ngga, kamu tidak apa-apakan"

"Tidak kok"

Bibi menutup pintu kembali Dan membuatkan minuman untuk mereka bertiga.

##

Dani menghampiri syifa yang sudah berada di luar pintu kamar davina.

"Syifa.. Mana davina"

"Berada di dalam kak"

"Apakah dia putus sama pacarnya yang brengsekk itu"Batin Dani.

Akhirnya daniel mendobrak pintu kamar davina dengan sekencang mungkin, dia tidak akan terima melihat adiknya disakiti oleh cowok manapun.

"Vinaa"

"Davinaa"

Akhirnya pintu sudah bisa di buka dan eyang masuk ke dalam kamar davina. "Davina, cucu eyang?"

"Eyang.."

"Kamu kenapa nak?"

"Davinaa.. Davina"

"Vina jawab papa, siapa yang sudah nyakitin kamu"

"Alfa pa"

Setelah arya mendengar nama alfa yang diucapkan oleh putrinya, Dia sangat kecewa apa lagi dia sangat membenci keluarga alfa.

"Alfa"

"Alfa, itu siapa kak daniel"

"Alfa itu adalah anak dari musuh bebuyutan kita"

Syifa baru mengerti sekarang ia melihat kakaknya sedih tapi Daniel baru sadar kalau dia sudah berjanji untuk syifa menjaga angga.

"Syif, kamu ingat gak kata-kata kakak kemarin"

"Soal apa--"

"Soal cowok yang kakak tabrak kemarin"

"Oh itu!! Kakak syifa lupa lagi ya ampun.. Kak anterin syifa sekarang ya"

"Kalian Mau kemana"Tanya Arya.

"Kita Mau pergi dulu pa"

"Daniel, Syifa"

"Sudah arya,biarkan saja mereka keluar"

Arya mengangguk dan merangkul Davina yang sedang sedih Sekarang. Disana keluarga sedang berkumpul untuk menenangkan davina.

💖SELAMAT MEMBACA GUYS💖

jangan lupa vote dan komentar kalian ya all!!

HAPPY READING GUYS!!

TERIMA KASIH 💕💖💝

RINDU 22 HARI (SYIAGA)  (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang