KEESOKAN HARINYA.
Pagi-pagi sekali angga sudah bangun dari ranjang tidurnya. Ia melihat jam dinding dikamar sudah menunjukkan pukul 05.00 wib, Dia bangun untuk mengambil wudhu dan langsung sholat.
Sedangkan arnold masih tertidur pulas karena semalam begadang tidak tidur jadinya belum bangunlah dia. Deswita juga sudah didapur untuk memasak makanan untuk suami beserta anak-anak.
"Makanan sudah hampir selesai,"ucap Deswita menyiup bau aroma tersebut. Sampai pembantunya saja menuju dapur memuji masakan majikannya itu.
"Selamat pagi, Nyonya!"
"Selamat pagi juga, Bibi."sapa Deswita.
Bibi membantu deswita untuk menata makanan dimeja makan. Deswita masih memindahkan makanan itu ke mangkok yang lebih besar, Angga masuk dapur melihat mamanya masak dia menanyakan sesuatu ke deswita.
"Mama,"
"Iya, Angga? Tumben kamu sudah disini nak,"
"Iya, ma. Angga mau kekamar mandi tapi haus jadi kedapur dulu, ma?"ucap Angga.
"Iya sudah, segera kekamar mandi dulu ya?"
Angga mengambil air dikulkas dan pergi meninggalkan sang mama. Deswita sudah menyelesaikan tugasnya tinggal membawanya kemeja makan.
##
Bryan dan Bastian pergi ke suatu tempat yang sudah mereka janjikan. Daniel akan menyusul nanti jika dia berhasil membawa adiknya kesana, Arya melihat daniel sudah bangun duluan dan heran mau kemana dia.
"Dani, kamu mau kemana? Jam segini kok sudah rapi amat,"
"Ayah! Ini aku mau pergi,"
"Kamu jadi pergi ke kantorkan.."
"Insya allah jadi yah, kalau nanti urusan daniel sudah selesai ya?"
Papanya mengangguk disaat itu daniel pergi kekamar sang adik syifa untuk mengajak pergi kesuatu tempat. Eyang daniel memanggil dirinya dan menanyakan sesuatu ke dia.
"Daniel!"
"Eyang,"ucap Daniel melihat sang eyang berada disampingnya dan mencium tangan sang eyang.
"Kamu mau kemana, nak! Kok sudah rapi begini,"
"Em.. Daniel.. Daniel? Mau kekamar syifa, eyang?"
"Setelah kekamar syifa, mau kemana lagi!"
Daniel mau beralasan apa ke eyangnya tentang syifa. Eyang tetap memaksa daniel untuk jujur kepadanya.
"Ini, eyang! Daniel, mau mengajak syifa kekantor."
"Kamu tidak bohongkan!,"
Daniel mengangguk dan pergi keatas dimana syifa berada. Eyang curiga dan memanggil suaminya untuk menemani ia kesuatu tempat.
Daniel dan davina sudah menunggu syifa diluar kamar, syifa membuka pintu kamar dan bernampilan cantik karena mereka akan pergi.
"Syifa, nanti kalau sudah sampai kamu ikuti petunjuk, kakak ya?"
"Iya, kak davina! Bang, nanti abang jadi kekantorkan,"
"Pasti jadi, Dek!"
Tangan daniel mencubit pipi syifa karena menggemaskan syifa hanya tersenyum saja. Mereka akan berangkat sekarang dan kakek dan neneknya sudah menyiapkan mobil dibelakang mobil daniel, mereka harus tau rencana daniel yang sebenarnya.
****
Jangan lupa vote dan komentar kalian ya!!
Happy reading..
Terima Kasih!💖
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU 22 HARI (SYIAGA) (ENDING)
Teen Fiction(Aku akan update setiap hari selasa dan jumat). Jangan lupa vote dan komen di setiap karyaku yang baru ini ya aku akan update terus soal karyaku ini. Untuk Fans Syiaga jangan lupa ya di baca ini khusus tentang syiaga 😊