***
"Elina, ayo masuk pasti semua orang sedang menunggu kita di dalam?"
"Iya.. Ayo becca, aku juga ingin segera mandi hari ini,"
Elina masuk ke dalam rumah angga dan melihat semua sudah berkumpul dimeja makan. "Ini kok sudah berkumpul semua ya,"
"Elina! Kamu sudah pulang nak?"
"Iya, tante. Ada acara apa ini, om, tante!
"Tidak ada kok, el! Ayo duduk sini bareng aku dan amanda."
"Iya syifa! Ntar dulu ya aku mau mandi dulu,"
"Iya. Aku tunggu di sini?"
Elina mengajak becca ke kamar untuk mandi dan angga akan memberitahu tentang kakinya yang sudah sembuh.
"Pa, Ma! Angga mau ngomong sesuatu,"
"Soal apa sayang. Ayo bicaralah! Mama ingin tau apa yang ingin kamu katakan,"
"Iya sabar ma! Kaki angga sudah sembuh ma, pa?"
"Hah! Serius kamu ngga,"
"Iya pa, angga sekarang bisa jalan lagi seperti dulu?"
Fery dan Deswita tersenyum mendengarnya. Mereka akan merayakan semua ini ke keluarga besar yunanda. "Pa, mama ingin pernikahan angga dan syifa segera di laksanakan?"
"Iya papa setuju pa, tapi kita harus bertemu keluarga syifa dulu?"
Deswita mengangguk angga senang mendengar pernikahannya akan di segerakan.
###
Pagi-pagi daniel pulang dari olahraga ia ingin segera mandi dan bertemu dengan syifa. Sudah seminggu lebih mereka tidak bertemu..
"Aku akan segera ke rumah angga secepatnya,"
"Daniell,,"Teriak seseorang dari teras samping.
"Ayah,"ucap Daniel.
"Habis olahraga ya nak?"
"Iya yah, memang kenapa?"tanya Daniel menoleh ke arah arya sang ayah.
Arya menghampiri daniel dan mengajaknya mengobrol soal perusahaan. Arya ingin daniel segera masuk kantor dan meneruskan perusahaan keluarga hadju ke dia.
"Ya, ayah. Cuman ingin kamu segera masuk kantor nak,"
"Masuk kantor! Tapikan yah, daniel. Ingin kuliah dulu,"
"Ayah, tau nak! Tapi mohonlah nak, ayah, cuman ingin kamu yang meneruskan perusahaan itu,"
"Baiklah secepatnya, daniel. Akan melaksanakan perintah ayah."
"Bagus putraku,"
Arya mulai masuk ke dalam rumah daniel menghela nafasnya dan mengikuti ayahnya juga. Dia bertemu davina dan eyang sudah berada di samping pintu rumah.
"Eyang, davina! Kalian kok berada di sini?"
"Cucuku! Apa yang telah ayahmu bicarakan tadi?"
"Iya bang, apa yang telah ayah ucapkan ke abang?"
Daniel bingung mau berbicara gimana dia serba bingung. Davina menyakinkan abangnya untuk mengobrolnya lagi. Akhirnya daniel terbuka ke mereka.
"Sebenarnya ayah cuman ingin aku segera ke perusahaan. Eyang!"
"Cuman itu aja,"
Daniel mengangguk eyang dan davina sudah tebak soal itu. Riko hanya mendengarkannya dari ke jauhan.
"Kakak, sudah mengambil keputusan yang begitu tepat?"Batin riko.
<SKIP>
Syifa jenuh di rumah saja dan memulai kegiatan apa lagi yang harus dia kerjakan. Elina melihat syifa sedang sendirian di kolam renang dia akhirnya menghampiri nya.
"Syifa!"
"Elina. Kamu disini?"ucap Syifa.
Elina menghadap syifa karena elina tau apa yang sedang di pikirkan. Elina menghiburnya dengan bernyanyi untuk syifa.
"Syifa, aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu ya,"
"Elina,"
"Kalau kalian mau nyanyi harus ada musicnya."
Syifa menatap seorang yang mengatakan tersebut. Elina melihat arnold sudah berdiri membawa gitar bersama kawan-kawannya.
"Arnold, kita ajak becca sama yang lainnya ya,"
"Boleh, panggillah,"Ucap Arnold.
Bastian pun pergi memanggil becca dan manda. Syifa malu-malu kucing melihat angga berdiri di hadapannya. Angga tersenyum dengan tingkah syifa.
* * * * * *
Selamat membaca ya guys!!
Jangan lupa vote dan komentaar kalian ya!!Aku akan update beberapa part terakhir ini!!
H
A
P
P
YReading All!!
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU 22 HARI (SYIAGA) (ENDING)
Fiksi Remaja(Aku akan update setiap hari selasa dan jumat). Jangan lupa vote dan komen di setiap karyaku yang baru ini ya aku akan update terus soal karyaku ini. Untuk Fans Syiaga jangan lupa ya di baca ini khusus tentang syiaga 😊