32.

47 2 0
                                    

Seperti biasa syifa sudah kembali kerumahnya. Dia menuju ke dapur untuk membuat minuman kesukaannya setelah beberapa menit syifa merasa bersalah kepada angga. Apalagi soal tadi siang.

"Gimana ini, kenapa aku selalu memikirkan angga ya. Apa lagi aku juga merasa bersalah kepadanya."

"Dek!"

"Kakak,"ucap Syifa merasa kaget ketika davina datang.

Davina membuka kulkas untuk mengambil apel. Disaat vina sudah menutup kulkas, ia melihat syifa masih mengaduk gelas yang berada di depan adiknya.

"Syifa, apa jangan-janga dia,"batin Davina.

Apel itu diletakkan samping kulkas dan mendekati sang adik. "Dek!"ucap Davina memegang pundak syifa.

Secara tidak sengaja dia kaget karena sang kakak telah menganggunya. "Astaga!  Kakak,"

Syifa berhenti mengaduk gelas tersebut dan langsung meminumnya.
Davina hanya bisa tersenyum saja betapa lucu adiknya kalau sedang minum.

"Kamu ngapain sih, tiba-tiba melamun saja,"

"Enggak kok kak,"

"Kamu mikirin angga ya," Davina.

"Ah! Tidak kak vina, Sayang."Elak Syifa.

Syifa pergi meninggalkan sang kakak dan vina senyum-senyum sendiri ketika sang adik gak mau jujur. Akhirnya dia memberitahu daniel masalah ini.

##

Daniel asyik mengobrol dengan bastian dan bryan liwat video. Mereka tertawa termahak-mahak dan davina langsung masuk saja tanpa mengetuk pintu.

"Abang!!"Teriak Vina.

"Vina.."

"Kamu ngapain sih, tertawa sendiri gitu?"

"Kalau mau masuk itu, ketuk pintu dulu! Jangan bikin orang kaget saja?"

"Maafkan adikmu ini, abangku yang ganteng?"goda Davina.

"Bryan, Bastian! Sudah dulu ya, jangan lupa rencana kita buat syiaga besok?"

"Oke! Abang ganteng, hehe.."Kata Bryan dan Bastian.

Daniel langsung mematikan hpnya dan menanyankan ke davina. "Ada apa, Vina?"

"Bang! Aku tanya dong,"

"Iya mau tanya apa," daniel langsung berdiri mengambil sesuatu diatas meja belajarnya.

Davina melihat sang kakak memegang berkas-berkas dari sang yang ayah untuknya. "Bang, itu apa?"

"Oh ini berkas kantor dek, yang harus kakak kerjakan?"

Davina menarik berkas itu dari tangan abangnya dan meletakkannya kembali dimeja belajarnya. Daniel kesal sama davina sudah menarik kertas kerjanya saja.

"Kamu ngapain sih, ambil seenaknya aja dek,"

"Abang! Vina kesini itu mau ngomongin sesuatu bukan malah mengambil sesuatu,"

"Iya iya! Buruan ngomong,"

"Bagaimana ya cara ngomongnya,"Batin Davina.

Daniel heran dengan vina ia mengambil kertas itu lagi untuk dibaca dan dia juga menyarankan adiknya buat bicara the point saja, Enggak perlu dengan terbelit-belit. Ya davina akhirnya buka suara untuk menanyakan soal yang kakaknya bicarakan sama bastian.

"Bang, aku mau nanya soal tadi,"

"Hemm.. Yang mana lagi sih dek,"

"Yang barusan abang omongin sama anak-anak,"

Langsung saja dia tertawa melihat sang adik menanyakan soal rencana. "Hehe.. Soal itu tadi? Iya abang, tadi membahas soal rencana sama bastian dan bryan. Untuk syiaga besok,"

"Ihh! Aku serius, Abang! Ayo beritahu aku enggak,"

"Enggak sekarang, besok kita ajak syifa ke taman ya?"

"Ngapain,"

"Ishh.. Kamu lupa ya, apa yang telah direncanakan oleh amanda tadi siang ke kamu,"ucap Daniel.

Davina hanya bisa tersenyum dan mengiyakan saja. Daniel menyuruh davina untuk tidur sekarang besok harus bangun pagi-pagi sekali..

   💖💖💖💖

Jangan Lupa Vote dan Komen Kalian ya!!

Maaf, baru bisa update sekarang!!

Oh iya jika ada penulisan atau kata kata yang salah mohon dimaklumin..

Karena masih pembelajaran dan jelek.. Hehe  ceritaku ini..

Selamat membaca buat kalian..

RINDU 22 HARI (SYIAGA)  (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang