Akhirnya kaki angga sudah sembuh dari cideranya, dia sangat bahagia bisa berjalan kembali seperti dulu dan angga akan mengajak syifa untuk jalan-jalan.
"Alhamdulillah, terima kasih ya allah. Aku harus keluar untuk memberitahu semua orang,"Ucap Angga.
Angga berjalan mengarah pintu kamar untuk keluar karena dia terasa bosan dikamarnya. Arnold sedang asyik mendengar musik di handphonenya dan ada suara membuka pintu kamar ternyata angga.
"Angga, kamu sudah keluar dari kamar,"tanya Arnold.
"Iya bang! Kenapa tiba-tiba abang nanyain itu ke aku,"
Arnold menghela nafasnya dan sangat senang akhirnya sang adik sudah sembuh. "Gakpp kok dek! Abang sangat bahagia kalau kamu sudah bisa jalan lagi,"
"Iya bang! Alhamdulillah aku sembuh dari cidera dan sekarang aku mau ke bawah menemui mama dan papa?"
"Baiklah! abang ikut?"Ucap Arnold.
Arnold dan angga turun bareng kebawah untuk menemui orang tua mereka. Syifa membantu tante deswita memasak untuk sarapan pagi.
"Sayang, tante berterima kasih ya kamu sudah membantu,"
"Iya tante, syifa senang membantu tante kok?"
Amanda menuju dapur mencium aroma yang enak dari masakan tersebut. "Enak sekali masakan ini, tante, syifa?"
"Iya amanda sayang, sini bantuin tante memasak?"
"Iya tante deswita.."
"Ngomong-ngomong becca dan elina kemana nak?"
"Mereka berdua lagi olahraga, tante?"
Bastian dan bryan melihat syifa dan amanda membantu mamanya angga untuk memasak. Bryan mencoba masuk dapur untuk membantunya.
"Amanda.."
"Bryan, kamu ngapain kesini pula?"
Dengan datangnya bryan kedapur bastian mencoba menarik bajunya kebelakang. "Kamu ngapain disini sih?"
"Yaelah kamu bas, kamu ngapain juga ngikuti ku kesini pula?"
"Aku narik kau untuk ke depan bukan gangguin cewek-cewek memasak,"
Bastian berjalan keluar bersama bryan disaat itu mereka simpangan angga dan arnold turun dari atas. Arnold melihat bastian dan bryan sedang berjalan keluar rumah.
"Bastian! Kamu mau kemana bersama bryan,"
"Oh, ini mau keluar bro. Kamu mau kemana sama angga,"
"Malah aku mau nemui kalian berdua kok,"
Bryan dan bastian heran dengan omongan angga lalu mereka melihat dari bawah sampai ujung atas ada yang aneh dengan dia. Angga langsung ngomong saja dengan kedua sahabatnya itu.
"Bastian, Bryan! Kalian merasakan ada yang anehkan dengan diriku,"
"Iya ngga, kaki kau ini sudah sembuh,"
Angga mengangguk dan memeluk mereka berdua. Bastian dan bryan sangat senang mendengarnya langsung saja mereka pergi keluar untuk teraktir angga makanan.
"Oke, sekarang kamu ikut kita ke sebuah caffe?"
"Ngapain si? Aku tidak mau pergi kemana-mana bastian,"
"Ya! Kau berani menolak ajakkan kita gitu?"ucap Bastian.
"Bukan begitu bas, tapi aku mau menemui syifa,"
"Iya alangkah baiknya kalian tidak usah pergi jauh-jauh, oke! Kita makan dirumah saja lain kali aja bisakan bastian, bryan,"
"Iya gakpapa si nold, kan tante deswita sama syifa dan manda juga masak tadi!"
"Nah. Kamu tau itu?"jawab Angga.
Angga mengajak mereka masuk kedalam rumah dan melanjutkan pembicaraan mereka semua. Arnold menghela nafasnya dan mengikuti sang adik masuk ke dalam rumah.
Deswita dan syifa, manda sudah memasaknya. "Anak-anak! Ayo kita bawa makanan ini ke meja makan,"
"Iya tante,"ucap Syifa membawa piring dan mangkok ke meja makan begitu pula dengan manda.
Fery melihat istri dan calon mantu keluar dari dapur membawa makanan.
"Mama.. Itu apa yang mama masak?"
"Ini lho pa, mama masak makanan kesukaan angga dan arnold,"
"Ya sudah, papa tunggu aja di meja makan sekalian,"
Fery pergi ke ruang makan keluarga deswita menaruh makanan itu di meja dan diikuti oleh manda dan syifa.
*****
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENTAR KALIAN!
UPDATENYA SAMPAI DISINI DULU.
JIKA MERASA BOSAN ENGGAK PAPA..
SELAMAT MEMBACA YA..
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU 22 HARI (SYIAGA) (ENDING)
Teen Fiction(Aku akan update setiap hari selasa dan jumat). Jangan lupa vote dan komen di setiap karyaku yang baru ini ya aku akan update terus soal karyaku ini. Untuk Fans Syiaga jangan lupa ya di baca ini khusus tentang syiaga 😊