Mungkin ini kurang bagus guys.. Jadi maaf kalau jelek..
Dan maaf juga baru update sekrang!!
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G
!Davina menunggu sang adik dan tiba-tiba dia melihat sang kekasih ALVIAN ANGGARA. Berjalan berdua bersama cewek lain entah itu cewek siapa tapi davina mencurigai alvian.
"Elina, kakak. Pamit pergi dulu ya?"Ketus Davina.
"Lho.. Kak vina, mau kemana apa perlu elina temenin,"
"Tidak kok el, kamu tunggu saja disini nanti ada seseorang yang akan datang kesini untuk menemuimu.. Kakak pergi dulu ya, Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam,"
Davina berlari pergi untuk mengejar alvian disana. Elina merasa bingung dengan kakaknya syifa, amanda melihat elina berada dikursi dekat danau.
"Elina.."Teriak amanda dari agak kejauhan.
Elina melihat siapa yang memanggilnya tersebut ternyata amanda sahabatnya. Elina sampai tidak tahu jika becca dan bastian ikut juga.
"Manda, becca, dan kau--"
"Elina, kenapa kamu kabur dari rumah sih..?"Bentak Bastian.
"Bastian! Kamu jangan memarahi elina dong. Bagaimana pun dia itu sahabatku,"Jawab manda.
"Amanda, aku enggak memarahi elina. Aku hanya kesal saja sama tuh orang, udah bikin semua orang khawatir tahu,"
Elina Langsung meminta maaf kepada babas karena dirinya semua orang sudah mengkhawatirkannya termasuk bastian. "Aku minta maaf ya. Bas,"
Bastian masih kesal karena ulah elina. Amanda memeluk elina dengan erat dan mengerti perasaan dia bagaimana. Syifa melihat disana sudah ada amanda dan becca.
"Syifa! Ayo kita kesana,"
Dengan genggaman tangan yang erat syifa merasakan itu semua.
"Tunggu dulu, ngga. Aku.. Aku.. Ak--"
Bryan menghela nafasnya dan tidak lama kemudian arnold datang, dia langsung turun dari mobil.
"Kalian disini juga,"
"Ayo kita masuk, jangan menunggu lama begitu. Angga!"
"Kau ini bryan.."
Akhirnya dengan kedatangan arnold dari belakang. Angga, syifa dan bryan ke sana bebarengan karena mereka sudah berkumpul.
"Hii.. Kalian sudah sampai sini?"Sapa Angga.
"Kamu kapan sampainya?"
"Barusan bro.. Elina, kamu ngapain sampai kabur dari rumah,"
"Eee.. It--itu"
Syifa memeluk elina karena merasa khawatir dengannya. "Elina, jangan seperti ini lagi ya, aku khawatir sama kamu?"
Elina tersenyum dan membalas pelukan erat dari syifa. Amanda cs terharu melihat elina sudah tersenyum kembali.
****
<<SKIP>>
Adzan subuh sudah berkumadang. Syifa keluar dari kamar mandi dan mau kembali ke kamarnya untuk sholat subuh, tiba-tiba arnold melihat syifa bangun duluan.
"Syifa!"
"Kak arnold! Sudah bangun ya jam segini,"
"Iyaa, syif.. Aku tadi mau ke dapur, tiba-tiba ada kamu disini."
"I--iya kak, barusan dari kamar mandi ambil wudhu,"
Arnold senang melihat syifa gadis yang baik dan sholehah pantas untuk jadi istri angga. "Syifa! Kamu gadis yang baik buat angga,"Arnold dalam hatinya.
"Kak arnold, apa kakak sedang memikirkan sesuatu,"
"Eee.. Enggak kok syifa.."
Arnold langsung pergi dan tidak banyak bicara sama syifa. Syifa hanya senyam senyum saja dan naik keatas tangga.
Amanda terbangun dan melihat syifa masuk kedalam kamar. "Syifa, kamu dari mana saja."
"Habis dari bawah man, oh iya. Tadi kak arnold, sudah bangun lho?"
"Hah! Apa, serius kamu.."Sontak Elina terbangun dari tempat tidurnya.
"Elina.. Kamu dengar tadi?"
"Hehe.. Sorry ya guys.."Senyum elina.
"Bagaimana keadaan angga, syifa. Apa dia sudah sembuh total?"
Syifa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan melanjutkan untuk sholat subuh..
...
Angga berjalan keluar dari kamar dan melihat masih sepi didalam rumah. Tiba-tiba arnold datang menemui angga.
"Ngga.. Kamu sudah bangun,"
"Iyaa,"
Angga pergi kekamar mandi untuk mengambil wudhu karena sudah pagi. Arnold tidak memperdulikan adiknya yang pergi sendirian ke kamar mandi itu.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU 22 HARI (SYIAGA) (ENDING)
Fiksi Remaja(Aku akan update setiap hari selasa dan jumat). Jangan lupa vote dan komen di setiap karyaku yang baru ini ya aku akan update terus soal karyaku ini. Untuk Fans Syiaga jangan lupa ya di baca ini khusus tentang syiaga 😊