Syifa melihat angga berada di dalam dapur ia menanyakannya ke angga. "Kenapa kamu masuk ke dalam dapur"
"Emang enggak boleh! Kalau aku datang kemari"
Tatapan mata angga saat melirik syifa berada di sampingnya, membuat hatinya tidak karuan. "Angga, kenapa hati mu ini berdetak kencang"Batinku.
Saat syifa mau liwat jalannya dihadang oleh angga. "Minggir tidak kamu?"
"Mau kemana kamu"
"Mau bawa piring ni di atas meja, kenapa?"
"Oh, ya sudah taruh sana cepat. Bentar lagi bokap sama abangku datang"
Syifa tidak menggubris omongan angga, angga minggir dan memberinya jalan untuknya.
"Bi, nanti bikinin saya minuman ya"
"Baik den"
Angga kembali masuk rumah untuk sarapan pagi bersama teman-temannya, syifa kembali lagi ke dapur untuk mengambil sesuatu. Tiba-tiba deswita masuk memanggil syifa.
"Syifa?"
Dirinya menoleh dan tersenyum dengan sopan kepada mamanya angga. "Iya tante, apakah ada yang perlu dibantu"
"Tidak sayang, cuman tante mau nanya kamu mau kemana!"
"Mau ke dapur tan! Ngambil makanan yang belum dikeluarin dari dapur tadi"
"Tante bantu ya?"
"Tidak-tidak tante, biar syifa saja yang ambilkan"
"Sudah ayo masuk, tante, temenin"
Mereka berdua masuk ke dalam dapur dan disaat itu angga melihat ke dua temannya melirik sahabatnya syifa.
"Heii! Kalian ngapain disitu"
"Husst angga! Jangan keras-keras kalau mau ngomong"Kata Bastian.
"Ada apa sih, coba minggir kalian"
Angga melihat amanda, rebecca dan elina sedang duduk di dalam kolam renangnya. "Cantik juga ya"
"Enak saja kamu bilang cantik"
"Aduh.. Aduh.. Sakitt!"
Ternyata bokapnya sudah datang dan menjewer telinga putra bungsunya itu. "Kamu mau godain siapa lagi nak?"
"Aduh.. Aduh.. Pa, apa-apaan sih sakit tau?"
"Dari kamu masih remaja sampai sekarang belum saja berubah"
"Om ferry, Arnold! Kapan kalian datang"Tanya Bryan.
"Baru saja kok yan"
Arnold masih saja tetap tidak berubah dari dulu. "Kalian sejak kapan datang"
"dari kemarin kita menginap disini"
"Oh, pa, arnold mau ke kamar dulu"
"Iya sudah kamu ke kamar dulu sana."
Angga masih berada ditangan sang ayah dan deswita keluar bersama syifa membawa beberapa piring dibantu oleh pembantu disana.
"Syifa, terima kasih ya sayang?"
"Iy tante"
Ferry melihat kaki angga yang cedera dan langsung menanyakannya.
"Kaki kamu kenapa angga?"
"Ini pa, cuman kecelakaan saja kok?"
"Kecelakaan kapan?"
"Sudah hampir 3-5 hari sih pah?"
Deswita seperti mengenal suara tersebut dan langsung melihat ke arah orang yang berbicara itu.
💖SELAMAT MEMBACA💖
Vote Vote vote vote dan komentar kalian ya guys..!!
Happy Reading guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU 22 HARI (SYIAGA) (ENDING)
Teen Fiction(Aku akan update setiap hari selasa dan jumat). Jangan lupa vote dan komen di setiap karyaku yang baru ini ya aku akan update terus soal karyaku ini. Untuk Fans Syiaga jangan lupa ya di baca ini khusus tentang syiaga 😊