Syifa dan amanda sedang asyik main balon sedangkan balon yang dipegang oleh bastian dan angga hanya sisa 2 balon. Bastian menanyakan kepada becca untuk apa balon ini.
"Becc! Ini balon buat apa sih?"
"Oh ini lho, babas! Aku ingin balon ini di tusuk memakai jarum,"
"Hiks! Jarum,"
"Iya.. Anak cowok itu harus memegang satu balon lalu ditusuk bareng-bareng sama pasangannya,"
"Kok cuman empat kan cowoknya ada lima,"ucap Angga.
"Sudah gakpapa, Angga! Kalian main aja game itu,"
Tiba-tiba kakek dan nenek sampai ditempat itu lalu mengagetkan mereka semua termasuk daniel, davina dan syifa. Eyang menyium aroma yang tidak enak disini syifa heran kenapa kakek dan neneknya bisa datang ke sini.
"Eyang dan Oppa! Kok bisa sampai sini?"ucap Syifa.
"Dari tadi pagi, eyang itu sudah curiga sama daniel?"
Davina menatap daniel yang sangat membingungkan disana. Ya semua teman-teman syifa sama menatap daniel, daniel memberi penjelasan kepada sang nenek.
"Iya, eyang dan oppa! Dani sudah berbohong kepada eyang dan oppa,"
"Gini-gini oppa pernah masih muda dulu,"
Arnold berjalan dihadapan eyang dan oppa daniel. Ia memberi salam keada mereka berdua dan memperkenalkan diri.
"Assalamualaikum, eyang, oppa!"
"waalaikumsalam, kamu siapa."
"Perkenalkan nama saya adalah arnold yunanda, kakak dari angga. Eyang!"
"Angga, itu siapa!"
"Hehe, eyang! Angga itu calon suaminya syifa. Anggota baru dikeluarga kita nanti,"Jelas Davina.
"Bagus! Lebih baik kalian segera menikah bulan depan,"
"Whatt!!"
Syifa dan angga tidak mungkin akan menikah secepat itu. Sedangkan kakeknya kepengen melihat mereka menikah segera tanpa lama-lama, Daniel hanya terkekeh kepada sang adik.
"Ya, tapikan oppa? Syifa tidak terburu-buru soal pernikahan,"
"Dari pada lama-lama nanti, angga akan segera diambil orang lho,"ucap eyang.
"Hehe.. Setuju! Eyang,"ucap angga.
Makjleb.. Karena omongan sang kakek telah membuat syifa harus berpikir-pikir ulang. Elina mendekati syifa dengan menepuk pundaknya ia sangat mengerti apa yang syifa rasa kan sekarang, syifa meminta sang kakak untuk segera ngomong ke ayah karena takut kehilangan sang calon suami.
"Bang!"
Daniel mengerti maksud tujuan syifa. "Iya, dek.. Nanti abang akan bicarakan di kantor sama ayah,"
Oppa senang melihat sang cucu mulai panik dan tapi kasihan juga sama syifa. Eyang akan memulai acaranya untuk bermain itu, Semuanya sangat gembira dan syifa dengan angga berpasangan membawa balon tersebut.
Acara itu dimulai daniel akan berpamitan ke kakeknya untuk pergi kekantor segera. "Oppa, Eyang! Daniel pergi dulu ya,"
"Mau kemana kamu, nak!"
"Biasalah, eyang! Ayah segera meminta daniel untuk kekantor."
"Iya sudah kamu hati-hati dijalan,"
Daniel mengerti dan meminta davina nanti untuk pulang bareng kakek dan nenek mereka. Davina mengangguk, akhirnya daniel pergi meninggalkan acara itu.
****
HAPPY READING YA GUYS!!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR KALIAN!!TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA INI DAN AKU MINTA MAAF JIKA DARI CARA MENULIS DAN TATA BICARANYA KURANG BAGUS.. INI HANYA CERITA AJA..
DAN KEMUNGKINAN PART SATU ATAU DUA PART LAGI AKAN SEGERA BERAKHIR.
TERIMA KASIH 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU 22 HARI (SYIAGA) (ENDING)
أدب المراهقين(Aku akan update setiap hari selasa dan jumat). Jangan lupa vote dan komen di setiap karyaku yang baru ini ya aku akan update terus soal karyaku ini. Untuk Fans Syiaga jangan lupa ya di baca ini khusus tentang syiaga 😊