15. VIJFTIEN

1.3K 186 26
                                    

Pesta malam ini tetap diadakan karena papi sudah mengundang rekan bisnisnya. Kebahagiaan dan keakraban keluarga kami malam ini palsu, kami hanya pura-pura.

"Lo lagi ada masalah?" tanya Jeno yang entah dari kapan berada di sampingku.

"Kok lo tau, Jen?" tanyaku balik.

"Keliatan kali, Jav. Kalo lo butuh tempat curhat monggo ke gue."

"Gak ah tar cewek lo marah."

"Gue jomblo ya, inget."

Aku ketawa, "Kasian banget sih." Jeno meneguk winenya. "Kok lo makin hari makin ngeselin sih, Jav."

"Padahal gue gak ngapa-ngapain."

Jeno berdecak lalu meneguk winenya lagi sampai habis, "Bang Doyoung mana? Gue gak liat dia dari tadi."

"Gak tau, Jen. Hapenya juga gak aktif dari siang."

"Mungkin lagi ada urusan terus handphonenya lowbatt."

"Hm bisa jadi."

Sepertinya Kak Doyoung sibuk. Pestaku hampir usai tapi dia belum muncul dan handphonenya gak aktif. Ah yasudahlah biarkan saja, suasana hatiku juga lagi jelek.

"Yaudah gue balik dulu ya, Jav."

"Lo gak mabok kan?"

"Enggak, Beb. Tenang aja." Jeno menepuk pundakku pelan, "Dah ya bye."

"Hati-hati, Gan."

Haechan juga tidak datang malam ini, suasana hatiku makin memburuk. Aku lagi butuh kalian tapi kalian malah gak ada...

Aku menghela nafas lalu berjalan menghampiri dua kakakku yang sedang mengobrol, "Udah selese semua kan, Kak?" tanyaku.

"Udah, yuk pulang." jawab Kak Johnny. "Mami papi langsung pergi ke Singapore." lanjutnya.

"Papi bener-bener marah ya?"

"Iya."

"Gara-gara aku, kamu jadi kena juga." Kak Jaehyun tiba-tiba menarikku ke dalam pelukannya, "Maaf, maafin kakak." aku membalas pelukannya, "Kakak gak salah." membenamkan kepala di dada Kak Jaehyun yang bidang itu, tempat favoritku. Kami tetap dalam posisi seperti ini selama beberapa menit sampai Kak Johnny mengajak pulang.

ღღღ

"Vi, ayo bangun terus sholat."

"Allahu Akbar." ucapku kaget melihat Kak Doyoung yang sudah duduk anteng di tepi kasurku. "Ngapain subuh-subuh kesini?"

"Ya sapa tau kamu kangen aku." Kak Doyoung mengedikkan bahunya.

"Ya nggak subuh juga dong kesininya."

"Aku dari stasiun langsung kesini."

Alisku terangkat, "Stasiun? Dari mana?

"Semarang. Tanteku meninggal."

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un."

"Dah sana kamu sholat, keburu waktunya habis."

"Kakak gak sholat?"

"Aku udah duluan."

"Hngg oke." Aku merenggangkan badanku sebelum beranjak mengambil wudhu dan sholat.

Selesai sholat, Kak Doyoung menahanku yang ingin keluar ambil minum. "Are you ok?"

"Huh? I'm ok."

"Matamu sembap."

"Ah itu... aku lagi berantem sama papi. Oh gak aku doang tapi kakakku juga."

"Mau cerita?"

✔Broers | Johnny Jaehyun (Not bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang