14. VEERTIEN

1.3K 192 43
                                    

"Selamat ulang tahun, Nona." Kak Arion memberikan shopping bag berwarna hitam, "Ini kado dari saya dan pacar saya. Ohya, kenalkan ini pacar saya."

Aku tersenyum lalu bersalaman dengan perempuan di sebelah Kak Arion, "Javier."

"Rachel." perempuan itu tersenyum, "Selamat ulang tahun ya, Nona."

"Just call me Javier. Anyway thanks." aku menepuk pelan pundak mereka, "Kalian duduk aja sambil makan, anggap rumah sendiri."

Malam ini acaranya sederhana hanya makan malam dan minum-minum mungkin. Aku juga hanya mengundang teman dekatku dan teman kakakku gak sampai sepuluh orang. Besok baru aku mengundang satu kelas, papi mengadakan pesta untukku.

"Saengil chukkaeyo Javier." aku terkekeh, "Ne gamsahamnida. Mbak Carissa gak ikut mas?"

"Udah putus."

"Hah?"

"Iya udah putus. Orang tuaku gak suka sama dia jadi aku mutusin dia demi keselamatan dia." ucap Mas Taeil lesu.

"Mas, sayang banget ya sama dia sampe masih mau sama dia meskipun udah ditinggalin." ujarku sarkas, "Sampe ngasih harapan palsu juga."

Dahi Mas Taeil mengerut, "Siapa yang aku kasih harapan?"

Aku mengangkat dua bahuku, "Mas duduk aja ya sambil nunggu yang lain."

Setelah Mas Taeil duduk, ada yang merangkul pinggangku lalu berbisik di telingaku, "Control yourself, Hun." oh rupanya Kak Johnny. "Aku tau kamu masih sakit hati tapi sekarang bukan waktu yang tepat."

Aku menghela nafas, "Kakak denger?"

"Iya. Jangan marah-marah ya, hari ini waktunya bersenang-senang."

"Ok."

Kak Doyoung menjadi orang terakhir yang datang. Maklum, orang sibuk. Acara dimulai dengan tiup lilin dan potong kue, selesai itu baru makan malam dan dilanjut dengan minum-minum tapi aku tidak minum.

"Vi, ini kado buat kamu." Kak Doyoung menaruh kotak bertuliskan brand Tiffany & Co. di tanganku. Aku menganga saat melihat isinya, kalung dengan liontin berbentuk bunga dan dihiasi oleh berlian. "Kak? Kakak tau kan kalo ini harganya sembilan ribu dolar?" tanyaku. Aku sangat tahu harga dari kalung tersebut karena benda itu masuk dalam wishlistku.

"I know."

"Kak, it's too expensive for a birthday gift."

"No isn't."

"What?"

"Because you're precious to me so no problem."

Semua yang ada di ruangan itu bersorak sedangkan aku diam, masih kaget dengan ucapan Kak Doyoung. "Doy, lo mabok?" tanya Kak Johnny.

"Gue belom minum setetes pun." jawab Kak Doyoung tenang.

"Wow apakah ini confession secara tidak langsung??" sahut Jeno.

"Terima aja, Jav." teriak Haechan.

"Terima. Terima. Terima."

"Eyy udah-udah kasian Javier. Lanjut aja pestanya." Kak Doyoung mengambil segelas bir.

"Anjir, lo kan gak boleh minum." tegur Kak Yuta.

"Gak papa sekali-kali."

Setelah minum segelas, Kak Doyoung kembali duduk di sebelahku lalu mengambil kalung yang dia kasih, "Biar aku pakein." dengan santainya dia mengalungkan di leherku. Kak Doyoung kenapa santai banget? Oh God please save my heart.

✔Broers | Johnny Jaehyun (Not bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang