EID MUBARAK

475 63 12
                                    

"Bunda, kita mau ke mana?" tanya Cielo, anak keduaku yang baru berusia lima tahun.

"Mau ke kampus kakak terus ke bandara, Sayang." jawabku seraya melirik Cielo yang duduk di car seat khusus anak.

"Jemput ayah?"

"Iya."

Setelah melewati jalanan yang padat dan menunggu sekitar sepuluh menit akhirnya aku bertemu dengan anak pertamaku. Dia tersenyum. "Hi, Bunda."

"Hi, Sayang. Kamu udah makan siang?"

"Belom nanti aja di rumah."

"Bunda gak masak."

"Beli dulu aja."

"Gimana bimbingannya? Lancar?"

"Alhamdulillah lancar tapi gak tau kenapa hari ini aku lemes banget. Apa gara – gara lagi mens ya?"

"Iya, kamu kan kalo mens gitu. Nanti habis makan istirahat aja."

"Bunda, Ciel boleh beli es krim?"

"Boleh nanti beli sama kakak ya."

Kami melanjutkan perjalanan ke bandara untuk menjemput suamiku yang baru saja menghadiri sebuah acara di Bali. Sesampainya di bandara, aku dikejutkan oleh pemandangan suamiku sedang dipeluk oleh seorang wanita berpakaian minim. Aku makin terkejut saat tahu siapa wanita itu.

"Mas?"

Suamiku langsung menjauh dari wanita itu. Dia juga terkejut, sepertinya wanita itu tiba – tiba memeluknya. "Uhm, Sayang." Dia segera menghampiriku.

"Siapa, Yah?" tanya anak perempuanku.

Belum sempat suamiku menjawab, wanita itu mendekati anak perempuanku. "Ravenala? Ini Mama, Nak."

Nala terkejut tapi untungnya dia berhasil mengendalikan diri. "Maaf, Tante jangan ngaku – ngaku ya. Ini di samping saya ada bunda saya lho."

"Tapi ini mama kandungmu, Nak." Wanita itu meraih tangan Nala, namun langsung ditepis. "Tante, jangan pegang – pegang dong! Saya gak suka ya dipegang orang asing." Wanita itu tidak menyerah, dia berusaha memeluk Nala dan itu membuat Nala menjerit.

"Enough, Natalie." Ayah Nala langsung pasang badan.

"Sean.."

"Kamu itu kenapa? Jangan deket – deket Nala. Dia gak kenal kamu." ucap Mas Sean dingin.

"Tan, kata ayah, ibu kandung saya udah meninggal." sahut Nala, menekan kata 'meninggal'.

"Ibu kandungmu masih hidup ini di sini."

"Mending Tante pergi sebelum saya marah."

"Raven-"

Aku menghela hapas, "Nala, bawa Ciel ke mobil ya? Kasian Ciel masih kecil."

Tanpa banyak omong, Nala menggendong Cielo kembali ke mobil.

"Sekarang anda mau apa?" tanyaku pada wanita bernama Natalie itu.

"Aku mau anak dan suamiku kembali."

"Wah takjub saya. Setelah anda ninggalin mereka terus sekarang minta balik?" aku menggelengkan kepala. "Anda udah gila ya?"

"Kurang ajar lo!" Wanita itu hendak menamparku tapi Mas Sean dengan cepat menghalanginya. "Natalie, jangan pancing saya mukul perempuan untuk pertama kalinya."

Dapat kulihat kilatan amarah di mata Mas Sean. Aku segera menariknya menjauh dari wanita aneh itu. "Mbak Natalie, jangan pernah ganggu keluarga saya atau-"

"Atau apa?! Aku gak takut."

"Oh nantangin." Aku mengeluarkan handphoneku lalu menelpon seseorang. Tidak butuh waktu lama, orang di seberang sana menjawab. "Ada apa, Jav?"

✔Broers | Johnny Jaehyun (Not bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang